/0/7651/coverbig.jpg?v=4c2f9a954961dfe599635b3d8f1e787d)
Keluargaku berada di garis kemiskinan dan tidak memiliki cara untuk mendukungku di perguruan tinggi. Aku harus bekerja paruh waktu setiap hari hanya untuk memenuhi kebutuhan dan mampu masuk ke universitas. Saat itulah aku bertemu dengannya - gadis cantik dikelasku yang diimpikan setiap laki-laki. Aku sadar bahwa dia sangat jauh dari jangkauanku. Namun, aku mengumpulkan seluruh keberanian dan mengatakan kepadanya bahwa aku telah jatuh cinta padanya. Yang mengejutkanku, dia setuju untuk menjadi pacarku. Dengan senyuman termanis yang pernah kulihat, dia memberitahuku bahwa dia menginginkan sebuah iPhone terbaru sebagai hadiah pertamaku untuknya. Aku bekerja seperti seekor anjing dan bahkan mencuci baju teman sekelasku untuk mendapatkan uang. Kerja kerasku membuahkan hasil setelah sebulan. Aku akhirnya dapat membeli apa yang diinginkannya. Tetapi saat aku membungkus hadiah itu, aku melihatnya bercumbu dengan kapten tim bola basket. Dia kemudian mengolok-olok dan menghina kemiskinanku. Yang lebih parahnya lagi, laki-laki selingkuhannya meninju wajahku. Aku diselimuti oleh keputusasaan, tetapi tidak ada yang bisa kulakukan kecuali diam saja saat mereka menginjak-injak perasaaanku. Tetapi kemudian, ayahku tiba-tiba meneleponku dan hidupku berubah sepenuhnya. Ternyata aku adalah putra seorang miliarder.
Di gym sebuah universitas
Trevor Januardi, yang mengenakan seragam basket berwarna biru sedang berjalan melewati pintu gym.
Begitu dia memasuki gym, dia memungut botol air yang kosong dan kaleng-kaleng soda yang ditinggalkan oleh orang-orang yang menonton pertandingan sebelumnya.
"Alangkah menyenangkannya jika pihak kampus bisa mengadakan pertandingan basket setiap hari. Aku dapat dengan mudah menghasilkan 100 hingga 200 ribu rupiah dengan mengumpulkan botol-botol dan kaleng-kaleng ini. Jika aku bisa menghasilkan uang sebanyak itu setiap hari, aku dapat membelikan sebuah iPhone baru sebagai kado ulang tahun Sylvia."
Trevor mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling, dia melihat gym yang berantakan dengan penuh semangat.
Ketika dia sedang mengumpulkan botol dan kaleng, sekelompok mahasiswa laki-laki bertubuh tinggi berjalan keluar dari ruang ganti.
Yang berjalan di tengah kelompok, yang memiliki rambut merah dengan sebatang rokok yang menyala di mulutnya bernama Bernard Guntoro.
Dia mengambil kaus kaki dan melemparnya ke arah Trevor.
Sebelum Trevor bisa mengelak, kaus kaki itu mendarat tepat di wajahnya, dan bau busuk yang tajam langsung menyerbu lubang hidungnya.
"Aku sudah meminta semua orang di tim untuk menyimpan pakaian kotor mereka selama satu minggu penuh agar kamu bisa mendapatkan lebih banyak uang. Kedengarannya bagus, bukan?"
Bernard melambaikan tangannya, dan anggota tim lainnya melemparkan pakaian kotor mereka ke arah Trevor.
"Sampah sepertinya lebih baik keluar dari kampus kita sesegera mungkin!"
"Orang ini telah mempermalukan kampus kita!"
"Kurasa dia tidak sedang memungut sampah, tapi dia sengaja ingin merusak kesenangan kita!"
"Dasar pecundang!"
"Aku ...."
Trevor mengibaskan kaus kaki kotor itu dari wajahnya dan wajahnya memerah.
Dia tidak boleh menyinggung Bernard.
Bagaimanapun juga, dia hanyalah seorang mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin.
Dia hanya bisa bekerja paruh waktu di akhir pekan, dan pekerjaannya hanya sebagai kurir atau mengerjakan tugas kuliah untuk teman-temannya demi menghasilkan uang.
Itu satu-satunya cara agar dia mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang universitas.
Jika Trevor punya pilihan lain, dia tidak akan pernah berurusan dengan seseorang yang menyebalkan dan egois seperti Bernard.
Namun, karena dia harus menghasilkan uang untuk melanjutkan kuliah, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah menelan harga dirinya dan menahan amarahnya.
Dia menarik napas dalam-dalam, mengambil kaus kaki yang dilemparkan Bernard, dan melemparkannya ke dalam embernya.
"100 ribu untuk semuanya," katanya.
Bernard mengeluarkan dompetnya, mengeluarkan beberapa lembar uang, dan melemparkannya ke kaki Trevor.
Dengan senyum puas, dia berkata, "Itu 110 ribu untukmu, dan aku ingin kamu melakukan pekerjaan lain. Aku ingin kamu mengambil sebuah paket di gerbang kampus dan membawanya ke ruang ganti. Paket itu untuk Dennis Rustandi, kapten tim bola basket."
Setelah mengatakan itu, Bernard berbalik dan pergi bersama anggota kelompok lainnya dengan penuh semangat.
Trevor memungut uang itu dari lantai dan menggenggam lembaran-lembaran itu di tangannya dengan tangan terkepal.
"Aku sangat tidak suka berurusan dengan Bernard dan teman-temannya, tapi selama aku bisa menghasilkan uang dari mereka, aku tidak masalah."
Setelah Bernard dan kelompoknya pergi, Trevor lanjut memungut botol kosong dan kaleng soda di sekitar gym.
Setelah mengisi penuh kantong sampahnya, dia pergi ke pusat daur ulang di luar kampus untuk menjual semua yang telah dia kumpulkan.
Kemudian, dia bergegas ke gerbang kampus untuk mengambil paket untuk Dennis sebelum kembali ke ruang ganti.
Di sepanjang jalan, Trevor dengan hati-hati menghitung uang yang dihasilkannya hari ini.
Dia merasa lelah, tetapi dia merasa bahwa semua usahanya sepadan dengan apa yang dia dapatkan.
Dia tidak sabar untuk menabung uang yang cukup untuk membeli hadiah untuk pacar tersayangnya.
Trevor hendak membuka pintu ruang ganti ketika suara erangan seorang wanita menghentikan langkahnya.
'Heh? Kenapa suara wanita itu begitu familier?'
Wanita di balik pintu mendesah dengan penuh kenikmatan.
Wajah Trevor memerah ketika jantungnya mulai berdebar-debar di dalam dadanya.
Dia tiba-tiba menyadari bahwa suara wanita itu sangat mirip dengan suara pacarnya, Sylvia Wahyudi.
"Oh, Dennis, aku suka ketika kamu menyentuhku seperti itu. Ya, seperti itu. Teruskan, jangan berhenti."
"Ayolah, Sylvia. Hei, aku membelikanmu pakaian dalam yang seksi hari ini. Kenakan pakaian itu nanti, dan kita akan bersenang-senang lagi."
Ketika Trevor mendengar percakapan mereka, dia sudah tidak bisa menyangkalnya lagi.
"Sylvia? Apa yang sedang dia lakukan di sini?"
Darah Trevor mendidih ketika dia menendang pintu itu hingga terbuka.
Dia tercengang dan terkejut dengan pemandangan yang dia lihat.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Pelan tapi pasti Wiwik pun segera kupeluk dengan lembut dan ternyata hanya diam saja. "Di mana Om.. ?" Kembali dia bertanya "Di sini.." jawabku sambil terus mempererat pelukanku kepadanya. "Ahh.. Om.. nakal..!" Perlahan-lahan dia menikmati juga kehangatan pelukanku.. bahkan membalas dengan pelukan yang tak kalah erat. Peluk dan terus peluk.. kehangatan pun terus mengalir dan kuberanikan diri untuk mencium pipinya.. lalu mencium bibirnya. Dia ternyata menerima dan membalas ciumanku dengan hangat. "Oh.. Om.." desahnya pelan.
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..