/0/7251/coverbig.jpg?v=e3cd82f0370353de950ac840935b4ba7)
Alexander Joshua, tidak pernah membayangkan, jika ia harus menikahi seorang CEO atas permintaan kakek sang wanita cantik tersebut. Tuan Damian Sanjaya secara pribadi menemuinya dan memintanya untuk menikahi sang Cucu, Helena Martha Sanjaya, dengan alasan persahabatannya dengan mendiang kakek Alex, yang bernama Albert Lim. Helena adalah wanita cantik bertubuh mungil seperti peri, berkulit halus bagaikan bayi, memiliki banyak sekali kelebihan, namun terkenal sulit didekati oleh para pria. Ia memiliki kedudukan sebagai seorang CEO, di bidang kecantikan yang ia dirikan sendiri. Karena kemandiriannya itu, banyak pria menjadi segan untuk mengenali dirinya, terutama dengan semua sikap keras kepala dan tidak mau kalah, yang dimiliki oleh Helena. Pernikahannya yang direncanakan oleh sang Kakek secara diam-diam, membuatnya marah besar, apalagi ternyata kakeknya menikahkan dirinya, dengan seorang pemuda pemilik café. Bukan karena status Alex yang lebih rendah darinya, namun ia memang masih ingin menikmati kesendiriannya. Namun ia tetap menikahi Alex, meskipun ia tak menyetujui hal itu. Alex pun dengan sabar, harus menghadapi semua sifat keras kepala Helena, wanita itu sama sekali tidak mau diantar jemput olehnya, ia bahkan tidak pernah sarapan bersama dengan Alex. Di malam hari, mereka bahkan tidak tidur satu ranjang, karena Alex menghargai permintaan Helena. Namun perjodohan oleh sang Kakek ini, rupanya diketahui oleh sepupu Helena, yang bernama Tressy. Wanita yang usianya lebih muda ini terkenal ramah dan baik, kepada banyak pria, namun sesungguhnya ia menyimpan perasaan tak suka pada Helena. Ia pun berusaha untuk mengambil hati Alex, agar pria itu mau berpisah dengan Helena dan menjadi kekasih hatinya. Di sisi lain, perlahan-lahan gunung es di hati Helena mencair, dengan sikap tulus dan segala kebaikan, yang telah diberikan Alex kepada dirinya. Canda, tawa dan gurauan mulai mewarnai pernikahan mereka. Namun persaingan sengitnya dengan Tressy akan segera dimulai.
Alex berdiri di depan altar, kedua telapaknya saling meremas karena ia merasa gugup, ia memandang wanita cantik, yang sedang berjalan menuju ke arahnya, dengan di dampingi oleh Kakek sang Wanita.
Ruangan yang bernuansa putih itu, membuat suasana menjadi semakin terlihat sangat sakral.
Pria tua di depannya, menyerahkan tangan sang Cucu kepada Alex.
"Kuserahkan cucuku kepadamu, Alex. Aku berharap kau bisa menjaga dirinya," ujar Tuan Damian sembari tersenyum penuh harap kepada Alex.
Jemari Alex gemetar dan meraih jemari wanita cantik itu.
Namun wajah sang Wanita malah terlihat sangat tenang, tanpa kesan apapun, ia hanya tersenyum tipis kepada Alex dan kemudian naik ke atas altar.
Mereka kemudian mengucapkan sumpah pernikahan di depan semua orang, namun ketika mereka diminta untuk berciuman, Alex justru diam tak bergeming.
Bagaimana mungkin ia mencium wanita, yang baru pertama kali ia temui hari ini?
Namun Alex tetap membuka kerudung sang mempelai dan menatap wajah cantik yang ada di hadapannya.
Sepasang alis yang naik dengan tajam, mata coklat yang jernih, hidungnya yang mungil dan mancung, serta bibirnya yang merekah dengan polesan lipstik tipis berwarna nude.
"Mengapa? Apakah aku tidak pantas untuk mendapatkan ciumanmu?"
Tiba-tiba saja wanita itu bertanya kepadanya.
Alex kembali merasa gugup, karena mendapatkan pertanyaan yang tidak terduga.
"Ah, ti-tidak, a-aku hanya..."
"Kalau begitu, cepat cium aku, sebelum para tamu merasa kebosanan."
Alex terpana, ia benar-benar tidak menyangka, jika wanita yang kini jadi istrinya itu, justru tidak merasa keberatan, untuk berciuman dengannya.
Mau tak mau, akhirnya wajah Alex mendekati wajahnya dan ia berusaha keras untuk mencium sang Mempelai Wanita, meskipun ia merasa gugup.
"Kau lama sekali," tiba-tiba saja wanita itu merengkuh lehernya dan mencium bibirnya dengan lembut.
Jantung Alex serasa berhenti berdetak.
Ia merasa seolah dunia berhenti berputar dan darahnya nyaris tidak mengalir dengan normal.
Diiringi riuhnya sorak sorai semua tamu di ruangan itu dan juga dentang lonceng yang bertalu-talu, Alex merasa jika kehidupannya akan berjalan dengan sangat rumit.
***
Dua minggu yang lalu...
"Aku ingin memintamu, untuk menikahi cucuku, Helena."
Tubuh Alex mematung mendengar permintaan sang Taipan, Damian Sanjaya.
"I-Itu, Tuan... Apakah Anda tidak salah mencari orang?" Alex merasa tak percaya mendengar hal itu.
Ya, Damian Sanjaya adalah seorang Milyarder, cucunya yang bernama Helena Martha Sanjaya itu juga memiliki perusahaannya sendiri, berbeda dengan Alex yang hanya memiliki sebuah usaha café.
Ia merasa jika ini tidak akan cocok dengan Helena, yang selalu memiliki penampilan berkelas.
"Helena adalah orang yang keras kepala, Alex. Jika aku tidak memaksanya untuk menikah, maka ia tidak akan pernah menikah seumur hidup.
Kehilangan kedua orang tuanya, telah membuat Helena merasa trauma, jika pada akhirnya ia akan kehilangan orang yang ia kasihi.
Hatinya tertutup rapat untuk semua orang, karena takut merasakan sakit akibat kehilangan."
Tuan Damian menghela nafasnya, berat baginya untuk mengungkapkan hal-hal yan terjadi di sekitar sang Cucu.
"Kau adalah cucu dari Albert, satu-satunya sahabat baikku.
Aku mengamatimu tumbuh dan berkembang, menjadi seseorang yang sangat baik dan bijak.
Kau sangat sabar dan penuh dengan pengertian, oleh karena itu, aku memilih dirimu untuk bisa membahagiakan cucuku.
Aku yakin, seiring dengan berjalannya waktu, Helena pasti akan menerimamu sebagai suaminya," lanjut Tuan Damian dengan penuh kesungguhan.
"Tetapi kami tidak saling mencintai, Tuan. Apakah kau yakin, ia akan baik-baik saja dengan pernikahan ini?"
Alex sesungguhnya benar-benar meragukan rencana pernikahan ini, apalagi karena ia dan Helena baru akan bertemu, tepat di hari pernikahan mereka.
"Tuan, apakah kau..."
"Aku mohon padamu, Alex... Demi persahabatanku dan Albert."
Alex semakin tidak berdaya, ketika Tuan Damian menyebut nama sang Kakek, ia tau benar, bagaimana persahabatan yang dijalin, oleh Tuan Damian bersama dengan sang Kakek.
Tuan Damian dan kakeknya telah bersahabat sejak mereka masih kecil, meskipun kakeknya bukan dari golongan bangsawan atau orang kaya, Tuan Damian tetap bersahabat baik dengan sang Kakek, lantaran kakek Albert adalah orang, yang tidak pernah mau memanfaatkan sahabatnya sendiri.
Beliau selalu hidup dalam kesederhanaan dan membangun bisnisnya sendiri, tanpa bantuan Tuan Damian sang Sahabat.
Sifat bijak sang Kakek menurun kepada Alex, sehingga pria muda ini bahkan tidak ingin menerima bantuan sepeser pun dari sang Ayah, ketika ia akan mengelola usahanya.
"Baiklah, Tuan."
Alex mau tak mau akhirnya menyetujui hal itu, ayah dan ibunya tentu merasa sangat terkejut, ketika mendengarkan permintaan Tuan Damian.
"Apakah kau sungguh akan menikahi Helena, Alex?" sang Ayah segera 'menginterogasi' dirinya.
"Kau tau bukan, bagaimana watak wanita itu? Ia memang cantik dan memiliki kekuasaan, namun kau juga tau, jika ia adalah wanita yang keras kepala."
Sang Ibu ikut menasehati dirinya.
"Aku paham, Ayah, Ibu. Tetapi ketika Tuan Damian menyebut nama Kakek dan demi persahabatan mereka, tanpa sadar aku harus mengiyakannya."
Sang Ayah menghempaskan tubuhnya ke sofa.
"Bagaimana jika ia mempermalukanmu, di acara pernikahanmu itu?"
Sang Ibu kembali mempertanyakan sesuatu dan membuat Alex merasa sedikit kesal, namun ia berusaha untuk tidak menunjukkan kekesalannya itu.
"Demi kakek, aku akan tetap menikahi Helena."
Kedua orang tua Alex pun tidak bisa membantah ucapan putra tunggal mereka.
***
Tuan Damian menemui Helena, yang sedang menantinya di tepi kolam renang rumah mereka.
Wajah sang Cucu terlihat gusar dan merasa tak senang, dengan segera Tuan Damian mengetahui apa yang telah terjadi.
"Kau dengar darimana?" Tuan Damian segera bertanya kepada Helena.
"Asistent kakek sendiri yang mengatakannya kepadaku."
Wanita itu menjawab dengan wajah cemberut.
"Kakek, aku belum mau menikah. Kau tau bukan bagaimana neraka pernikahan itu. Aku sudah melihat bagaimana teman-temanku bercerai, karena perselingkuhan suami mereka.
Di antaranya bahkan ada yang menderita kekerasan.
Aku tidak mau mengalami semua itu, terlebih aku memiliki bisnis yang harus aku urus, jika aku menikah, bagaimana dengan pekerjaanku?
Bagaimana jika sampai aku hamil?
Kakek, tolong pikirkan lagi tentang hal ini..."
Wajah Helena nampak penuh dengan kecemasan, tentang pernikahan yang sudah diatur oleh sang Kakek.
"Helena, aku berjanji kepadamu, jika pria yang aku pilihkan untukmu ini, tidak akan menghambar kariermu.
Ia juga bukan tipikal pria mata keranjang.
Ia adalah pria yang sangat berbakti kepada keluarganya dan memiliki usaha kecilnya sendiri.
Ia tidak akan menghalangi keinginanmu untuk bekerja.
Belajar saja untuk mencintai seseorang, Helena.
Kau pasti bisa, kau tidak perlu harus langsung memiliki anak, jajaki saja dia dulu...
Pernikahanmu akan diselenggarakan dua minggu dari sekarang.
Bersiaplah untuk itu, sayang..."
Tuan Damian mengecup kening Helena, sang Cucu pun hanya bisa berdiri di tempatnya tanpa bisa membalas lagi ucapan sang Kakek.
Jika Tuan Damian telah berkeras akan mengadakan pernikahan itu, bahkan telah menetapkan tanggalnya, tidak ada lagi hal yang bisa dilakukan oleh Helena, selain pasrah pada keputusan sang Kakek.
Ethan Eduardo seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya. Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal milik keluarganya. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Ruby Seraphina Vogue mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Ethan. Sementara orangtua Ruby telah menjodohkannya dengan laki-laki lain. Akankah Ethan Eduardo bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan sepupunya sendiri yang bernama Ruby?
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?
BERISI BANYAK ADEGAN HOT! Rey pemuda berusia 20 tahunan mulai merasakan nafsu birahinya naik ketika hadirnya ibu tiri. Ayahnya menikah dengan wanita kembar yang memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek. Disitulah Rey mencari kesempatan agar bisa menyalurkan hasratnya. Yuk ikuti cerita lengkapnya !!
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.