/0/7032/coverbig.jpg?v=d51f94f04b887160496ef00deee7f63f)
Menjadi janda bukanlah impian seorang wanita. Keadaan dan takdir yang bekerja sama membuat sebagian wanita di Dunia memiliki status yang dianggap seperti gulma bagi wanita lainnya. Andai saja mereka tahu bagaimana susah dan sakitnya menjadi janda, tentu mulut mereka tidak akan sanggup berucap sedemikian rupa. Mia, dia adalah seorang janda dengan satu orang anak yang ia miliki dari pernikahan pertamanya. Suami pertamanya meninggal Dunia di saat ia tengah mengandung. Nasib kemudian mempertemukannya dengan seorang pria bernama Edo. Mereka menikah dan berakhir dengan perceraian. Dari kejadian itu, Mia menarik diri dan menjadi tidak begitu percaya pada pernikahan. Namun, takdir kembali menuntunnya untuk bertemu dengan seorang pria yang berusia lebih muda darinya. Pria yang bersikeras mengajaknya merajut asa dan biduk rumah tangga. Apakah Mia akan mau atau justru menolaknya karena rasa trauma? Atau, justru Alfan si pemuda tampan yang kaya raya yang akan menyerah dan mengibarkan bendera putihnya?
Terdengar riuh suara benda-benda yang pecah juga diselingi teriakan seorang wanita bersama seorang balita. Tetangga mereka hanya bisa mendengarkan dan memantau dari luar rumah yang bergaya minimalis itu. Mereka semua menunggu kedatangan polisi dan juga aparatur Desa.
"Mama!" teriak balita yang sudah bisa memanggil ibunya itu.
Ia menangis dan hanya bisa meratapi bagaimana keadaan sang Mama yang berusaha melindunginya dari amukan sang Ayah tiri. Mia, seorang ibu muda yang akan mempunyai dua anak itu hanya bisa meringkuk melindungi putra sulungnya dan juga janin yang ada dalam rahimnya. Suaminya tengah menggila karena baru saja di PHK.
"Argh!" Mia berteriak saat tubuhnya terus saja mendapatkan bogem mentah dari Edo lelaki yang menikah dengannya 6 bulan lalu.
Belum lama memang Mia dan Edo menikah, keduanya menikah setelah Mia menjanda selama 3 tahun setelah kematian suami pertamanya. Edo, merupakan salah satu pria pilihan Tantenya. Awalnya semuanya baik-baik saja dan Edo pun tidak menunjukkan perangai mengerikan seperti ini.
Namun, karena Pemutusan Hubungan Kerja, ia menjadi menggila. Pasalnya, Edo mendapatkan tindakan tegas dari kantornya karena menjalin hubungan dengan sekertaris atasannya. Hal itu yang menjadi asal mula kesalahpahaman diantara Edo dan Mia.
Edo menuduh Mia lah yang mengadukan hal tersebut ke kantornya. Padahal tidak sama sekali, memang pagi harinya sebelum Edi berangkat, mereka sempat cekcok. Namun, Mia tidak sebodoh itu dalam bertindak. Ia bahkan samasekali tidak tahu menahu perihal kasus tersebut.
"Kurang ajar! Semua gara-gara kamu!" amuk Edo sambil menendang pinggang Mia.
"Ampun Mas, aku sama sekali tidak mengadukannya!" ucap Mia sambil merintih memohon ampun memeluk kaki Edo.
"Ah bohong! Kamu pasti yang melakukan ini, Kamu senang melihat aku di pecat? Mau makan apa kamu!" seru Edo yang lagi-lagi menghujani tubuh ringkih Mia dengan tinju dan tendang.
"Ampun Mas," Mia berucap dengan sisa tenaganya, ia menangis dan terkulai lemas memeluk tubuh putranya-Gio.
"Tangkap dia Pak! Dia sudah kelewatan terhadap keponakanku!" seru seorang wanita yang baru saja datang sambil membawa rombongan polisi dan juga aparat desa.
Bersimbah darah yang mengalir merambat di paha kanan Mia. Wanita itu telah berjuang sekuat tenaga. Isakan sang putra juga tangisan sang Tante menghantarkan dirinya menuju ke rumah sakit.
Edo dinyatakan bersalah dan mendapatkan hukuman atas kejahatannya. Juga Tante Laras yang kemudian meminta pengacara untuk mengurus perceraian antara Mia dan Edo. Sementara itu, Mia masih tak sadarkan diri.
"Mama mana Nek?" tanya bocah kecil bermata coklat yang memiliki pipi tembem itu.
"Mama lagi bobok sayang, kepalanya pusing," jawab Laras sambil menangis saat mengatakan kebohongan pada cucu keponakannya itu.
"Lagi bobok?" ulang Gio yang belum sepenuhnya percaya.
"Iya, nanti kita lihat Mama ya, kalau Pak Dokter sudah keluar. Gio kangen Mama?"
Gio mengangguk dengan lugu. Ia kemudian memeluk leher Laras lalu memejamkan matanya. Rupanya, bocah kecil itu banyak bertanya karena lelah dan mengantuk setelah banyak menguras air matanya.
'Kasihan sekali kamu sayang, maafkan Nenek yang salah memilihkan Ayah untukmu. Aku pikir dia yang agamanya baik tidak akan berbuat jahat seperti ini. Ternyata dia hanya jelmaan iblis berbaju sopan,' batin Laras sambil mengusap punggung cucunya.
Dokter keluar dari UGD dan menghela napasnya sebelum melangkah. Ia terlihat lega meskipun lelah. Laras segera mendekat dan menanyakan banyak hal mengenai Mia.
"Dok, bagaimana keadaan keponakan saya?"
"Dia mengalami keguguran, kami tidak bisa menyelamatkan janinnya. Dan untuk kondisinya, dia belum sadarkan diri jadi kami belum bisa memeriksa keadaan mentalnya. Bersabar saja dan tunggu dia bangun," kata Dokter yang memberikan senyuman piasnya.
"Lalu, Dok apakah ada cidera parah lainnya."
"Tidak ada, hanya saja ia mengalami lebam di sekujur tubuhnya. Tampaknya pelaku menyerangnya secara brutal," ucap sang Dokter.
Laras mengangguk lalu menangis lagi. Tangannya bergerak mengusap punggung Gio yang tertidur. Dokter pun yang melihatnya kemudian mengusap punggung Gio.
"Pasien akan dipindahkan ke ruang rawat. Ibu bisa membawa putranya untuk ditidurkan di sana, nanti biar perawat kami membawakan bed extra untuk putranya ini," kata dokter yang menaruh iba pada keadaan Mia dan juga keluarga kecilnya.
"Iya Dok, terima kasih." Laras menjawabnya dengan sedikit membungkukkan badannya.
"Saya permisi," pamit sang Dokter.
Tak lama, terdengar pintu terbuka dan brangkar yang didorong oleh para perawat. Terlihat, Mia yang terbaring tidak berdaya. Laras yang merasa menyesal terus saja menitikkan air matanya.
***
Pagi harinya, Laras terbangun saat Gio merengek minta susu. Balita itu memang masih menyusu. Ia kemudian membuatkan susu untuk Gio dan kemudian memangkunya lalu menunggu Mia terbangun.
"Mama bobok terus Nek?" tanya Gio dengan polosnya.
"Iya sayang, Mama bobok terus, masih ngantuk," bohong Laras.
"Eungh," Mia merintih dan berusaha untuk bangun.
"Mia, jangan bangun dulu. Berbaring saja," kata Laras yang mencegah Mia untuk bangkit.
Mata Mia seketika mengarah pada Putranya. Gio masih menyusu dan terlihat juga ada luka lebam di kening balita tersebut. Mia kembali menangis saat mengingat kejadian mengerikan itu.
"Gio, sini Nak," lirihnya meminta snag anak untuk mendekat dan bergabung bersamanya di ranjang.
"Mama tidak bobok lagi?" tanya Gio yang melihat hal aneh di mata sang Mama. "Mata Mama merah, Mama masih mengantuk," ucapnya lagi.
Rupanya Gio melihat warna merah pada bagian putih mata Mia. Itu adalah darah yang di hasilkan dari pecahnya pembuluh darah di bagian mata karena suatu hantaman keras kemarin, bukan karena mengantuk. Namun, pemahaman sederhana Gio mengarahkannya pada mengantuk.
"Sudah tidak sayang, sebentar lagi sudah hilang merahnya. Sini Nak!" Mia melambai dengan kedua tangannya yang tertancap selang infus.
"Maafkan Tante, seharusnya Tante tidak mengenalkanmu dan menjodohkanmu dengan pria baji**an itu," ucap Laras penuh penyesalan.
"Sudahlah Tante, semuanya sudah terlanjur terjadi," jawab Mia yang masih berusaha untuk menampilkan senyuman terbaiknya.
Bersamaan dengan itu, masuklah seorang pria berjas hitam dengan rambut yang klimis. Pria itu terlihat masih sekitar 28 tahun. Lebih muda 4 tahun di bandingkan dengan Mia.
Pria itu masuk dengan gagahnya, masih dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Perlahan ia membukanya dan menatap datar Mia juga Gio. Pria tampan itu kemudian menyipitkan matanya juga mengerutkan keningnya.
"Apa benar ini ruangan Mia Namira istri dari Edo karyawan yang baru kemarin saya pecat?" tanya pria tersebut.
"I-iya Pak, benar. Ini adalah Mia, dan saya adalah Tantenya. Ada apa ya?" tanya Laras.
Pria itu lalu duduk di kursi dan menatap Mia penuh arti. Pancaran matanya menyiratkan rasa iba, dan juga haru. Pria itu kemudian mengarahkan pandangannya pada Gio.
"Hai tampan, nama kamu siapa?" tanyanya.
GAIRAH TERLARANG KAKAK IPAR MENGANDUNG KONTEN DEWASA 21+++. YANG MASIH KECIL MINGGIR DULU YA! Deskripsi Bercerita tentang seorang wanita cantik bernama Renata Adinda, yang dijodohkan dengan Mehesa Adi Sanjaya. Sejak pernikahan mereka, Adi tidak pernah melihat Renata sedikitpun atau menganggapnya sebagai seorang istri. Perhatian dan kebaikan yang Adi berikan untuknya hanya karena status mereka sebagai suami istri. Adi tidak pernah memberikan nafkah batin dan biologis untuk Renata. Bahkan tidur dalam satu ranjang pun tidak. Akhirnya datang seorang pria gagah dan tampan, yaitu kakak Adi bernama Ryota Anggara, atau sering disebut bang Rio. Ia tertarik dengan Renata dan mengetahui keadaan rumah tangga Renata dan adiknya yang hanya penuh dengan keterpaksaan. Akhirnya Rio mendekati Renata dan terjadilah hubungan terlarang antara mereka. Bagaimanakah kelanjutan hubungan terlarang antara adik ipar dan kakak ipar ini? Apakah mereka sanggup bertahan, atau malah berpisah? Ikuti saja kelanjutan kisahnya yang akan update disetiap harinya ya!
"Bagaimana mungkin seorang dokter spesialis kesuburan justru mandul?!" Felicia Hera adalah seorang dokter yang sudah berhenti bekerja semenjak menikah dan fokus mengabdi kepada suaminya. Namun, Felicia tidak kunjung dapat memberikan anak hingga suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Dia bahkan menceraikan Felicia. Pada saat yang sama, Felicia kembali meniti karir kedokterannya dan pasien pertamanya justru mengajak Felicia untuk berhubungan demi membuktikan kesuburan Felicia. Hingga tepat setelah melakukannya, Felicia menghilang. Lima tahun kemudian, Felicia kembali ke tanah air membawa seorang anak perempuan yang cantik jelita. Hingga masalah datang saat ternyata direktur di rumah sakit barunya adalah ayah dari anaknya! Bagaimana Felicia menyembunyikan identitasnya? Tahukah dia, bahwa pria dingin itu telah memburu Felicia selama lima tahun terakhir?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Aku, Sonia, seorang wanita berusia 23 tahun, terjebak dalam masalah keuangan yang parah akibat hutang pengobatan anakku yang mengidap Thalassemia dan harus menjalani perawatan medis yang sangat mahal dan berkelanjutan. Hidupku yang penuh kesulitan berubah drastis ketika aku bekerja dengan Mr. Wei, seorang CEO sukses berusia 45 tahun. Di tengah kemelut keuangan dan tekanan emosional, aku menemukan pelarian dalam pelukan Mr. Wei. Kehangatan dan dukungan yang dia berikan membuatku merasa dihargai dan dicintai, sesuatu yang telah lama hilang dalam pernikahanku. Namun, kebahagiaan kami tidak lepas dari konflik; suamiku mulai curiga dan berbagai rintangan muncul, menguji keteguhan hati kami. Cerita ini menggambarkan dinamika cinta yang penuh gairah dan sakit hati, pengkhianatan yang menyakitkan, serta pencarian jati diri dan pengampunan. Dengan latar belakang kehidupan kami yang kontras, aku dan Mr. Wei harus menghadapi pilihan-pilihan sulit dan mempertanyakan nilai-nilai yang kami anut. Akankah cinta kami mampu mengatasi semua rintangan? atau akankah kami terperangkap dalam lingkaran drama dan penderitaan?
Riani sangat menyayangi pacarnya. Meskipun pacarnya telah tidak bekerja selama beberapa tahun, dia tidak ragu-ragu untuk mendukungnya secara finansial. Dia bahkan memanjakannya, agar dia tidak merasa tertekan. Namun, apa yang pacarnya lakukan untuk membalas cintanya? Dia berselingkuh dengan sahabatnya! Karena patah hati, Riani memutuskan untuk putus dan menikah dengan seorang pria yang belum pernah dia temui. Rizky, suaminya, adalah seorang pria tradisional. Dia berjanji bahwa dia akan bertanggung jawab atas semua tagihan rumah tangga dan Riani tidak perlu khawatir tentang apa pun. Pada awalnya, Riani mengira suaminya hanya membual dan hidupnya akan seperti di neraka. Namun, dia menemukan bahwa Rizky adalah suami yang baik, pengertian, dan bahkan sedikit lengket. Dia membantunya tidak hanya dalam pekerjaan rumah tangga, tetapi juga dalam kariernya. Tidak lama kemudian, mereka mulai saling mendukung satu sama lain sebagai pasangan yang sedang jatuh cinta. Rizky mengatakan dia hanyalah seorang pria biasa, tetapi setiap kali Riani berada dalam masalah, dia selalu tahu bagaimana menyelesaikan masalahnya dengan sempurna. Oleh karena itu, Riani telah beberapa kali bertanya pada Rizky bagaimana dia bisa memiliki begitu banyak pengetahuan tentang berbagai bidang, tetapi Rizky selalu menghindar untuk menjawabnya. Dalam waktu singkat, Riani mencapai puncak kariernya dengan bantuannya. Hidup mereka berjalan dengan lancar hingga suatu hari Riani membaca sebuah majalah bisnis global. Pria di sampulnya sangat mirip dengan suaminya! Apa-apaan ini! Apakah mereka kembar? Atau apakah suaminya menyembunyikan sebuah rahasia besar darinya selama ini?