/0/3186/coverbig.jpg?v=b65f2d18addab16cd4f0a89597529c4c)
Hidup dengan bergelimang harta tanpa pernah mengetahui siapa identitasnya yang sebenarnya, membuat pria bertubuh atletis dengan manik mata biru sedalam lautan ini hanya mengetahui bagaimana caranya untuk bersenang-senang. Sergio Alexander, pria muda yang menjadi miliarder sejak berusia lima tahun ini tumbuh dengan tidak merasakan kasih sayang orang tua. Hal inilah yang membuatnya menjadi seorang pria yang mencari kasih sayang dari para wanita yang diinginkannya. Petualang cintanya terus saja berlanjut dengan terus bergonta-ganti wanita karena dia merasa belum bisa menemukan yang bisa memuaskan rasa penasarannya. Terkenal sebagai seorang casanova rupawan, akankah Sergio menemukan wanita yang bisa memenuhi hasratnya? Dan, bisakah dia sekaligus menemukan siapa orang yang membuatnya menjadi seorang miliarder? Source pict: Pexels Edit: Picsart
Remang cahaya rembulan tampak menyentuh lembut wajah dua insan yang sedang memadu kasih dalam pekatnya malam. Kehangatan yang tercipta perlahan-lahan berubah menjadi sebuah rasa yang memperdaya keduanya.
Angin malam yang meniup dedaunan menjadi teman yang hanya membelai singkat tubuh dua hati yang sedang menyatu dalam satu hembusan napas. Semua terasa indah malam ini. Bahkan lantunan sahut menyahut dari para binatang malam terdengar begitu merdu mengiringi rasa candu yang membuat keduanya terlena.
Tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi, sang pria dengan gagahnya membuat wanita yang berada dalam genggamannya ini hanya bisa mengeluarkan suara suara lemah dan sayu. Entah darimana datangnya semangat itu, yang pasti kenikmatan yang didapat sungguh membuat sang pria lupa diri.
"Kamu begitu sempurna malam ini, Sayang ...." Bisikan lembut sang pria semakin membuat degup jantung wanita cantik berkulit tan ini semakin tidak teratur.
Napasnya terengah seiring dengan permainan sang pria yang semakin membuatnya tidak bisa lagi berkata apa pun selain meracau yang tidak jelas. Dia begitu hanyut pada gelora yang tercipta dalam setiap sentuhan sang pria.
"Aku akan segera mencapai puncak! Kamu begitu hebat, Alicia!" Pria bermanik mata biru ini mempercepat gerakannya seiring dengan hasratnya yang begitu ingin meledak.
"Ser ... Sergio ...." desash wanita cantik yang dipanggil Alicia ini. Dia juga tidak bisa menahan diri lagi akan setiap hentakan yang dilakukan oleh sang pria tampan.
Keduanya mencapai puncak kenikmatan setelah satu hentakan keras dari Sergio yang membuyarkan semua rasa panas yang menjalar di tubuh mereka. Kini keduanya hanya terbaring lunglai tak berdaya. Tidak ada lagi racauan dan juga deru napas yang saling beradu di sudut gazebo di vila pribadi milik pria bernama Sergio ini.
"Kamu luar biasa!" ucap Sergio. Dia lalu bergulir dan merebahkan diri di sisi sang wanita. "Aku sudah mentransfer uang ke rekeningmu! Dan, ambil ini!" Sergio menyerahkan sebuah kartu berwarna gold kepada wanita yang kini tengah memeluk tubuhnya.
"Apa maksudnya kartu ini, Sergio?" tanya wanita berambut coklat bergelombang ini. "Kenapa kamu mentransfer uang ke rekening dan memberikanku kartu ini juga?" tanyanya kembali.
Sergio tidak menoleh ke arah wanita itu. Dia mencoba menenangkan diri untuk mengatur napasnya yang masih terengah-engah.
"Tugasmu sudah selesai. Sekarang cepat pakai pakaianmu dan pergi dari tempat ini. Terima kasih atas pelayanannya, Alicia!" seru Sergio dengan nada bicara yang datar.
"Apa maksudnya? Kenapa kamu mengusirku seperti itu? Apa-apaan ini, kamu kira aku adalah seorang wanita murahan yang bisa kamu usir setelah kamu pakai begitu saja?" ujar wanita itu. Dia tidak bisa menerima begitu saja perlakuan Sergio kepadanya.
Sergio sama sekali tidak menggubris ucapan wanita itu. Dia kemudian mengangkat tangannya seraya memberikan kode kepada anak buahnya untuk segera datang ke tempat Sergio berada saat ini.
Seorang pria bertubuh besar dengan mengenakan setelan kemeja dan jas berwarna hitam, datang menghampiri gazebo tersebut dan menyeret wanita bernama Alica itu.
"Lepaskan, aku!" teriaknya. "Apa yang kamu lakukan kenapa kamu harus menyeretku seperti ini?!" Wanita ini terus memberontak.
Pria bertubuh besar itu lantas menutup badan Alicia menggunakan selimut besar dan menyeretnya untuk segera pergi dari sisi Sergio.
"Sergio Alexander Smith!" panggil wanita itu. "Aku tidak terima mendapat perlakuan seperti ini!" teriaknya. Dia kemudian mengumpat kepada Sergio. Berbagai macam kata-kata kasar keluar dari mulut wanita itu.
"Urus dia dengan baik, Julio! Aku tidak suka pada wanita yang suka membuat keributan!" perintah Sergio.
Julio hanya mengangguk mendengar perintah dari bosnya itu. Dia segera menyeret Alicia agar mengikutinya untuk keluar dari sana.
"Sialan kamu, Sergio! Awas saja kamu!" Wanita itu terus saja berteriak. Dia memberontak dan mencoba melepaskan diri dari cengkraman Julio.
"Alicia, sebaiknya kamu segera pergi dari sini semasih aku berbuat baik. Kalau kamu masih saja berteriak, maka aku akan membatalkan apa yang sudah kuberikan kepadamu tadi! Bahkan kartu itu pun tidak boleh kamu bawa pergi dari sini!" hardik Sergio. Rupanya dia sudah tidak tahan lagi mendengar teriakan dari wanita itu.
Alicia hanya mendengus kesal. Dia benar-benar sangat marah saat ini. Dia kemudian mengatur napasnya dan memakai pakaiannya setelah dia berhasil melepaskan diri dari Julio. Dia sama sekali tidak malu terlihat tanpa pakaian di hadapan Julio.
Wanita itu kemudian menatap lekat ke arah Sergio yang masih terbaring di gazebo. Dia mencoba menenangkan diri sehingga tidak akan memancing lagi kemarahan dari pria itu.
"Baiklah. Aku akan pergi baik-baik dari sini. Uang yang kamu kirimkan itu dan kartu ini akan kuanggap sebagai permintaan maafmu, Tuan Sergio Alexander Smith!" Wanita itu kemudian memutar badannya dan melangkah menjauhi tempat Sergio berada.
Sementara Julio masih mengawasi gerak-gerik wanita itu dan mengikutinya dari belakang.
"Hey, pria berengsek! Namaku Alexandra dan bukan Alicia!" Wanita itu berteriak sambil mengangkat jari tengahnya dan mengacungkan ke arah Sergio. Dia kemudian dipaksa pergi oleh Julio yang jengah melihat tingkahnya.
"Maafkan saya, Tuan Julio. Saya akan mengurus wanita ini!" Julio lantas menyerahkan wanita yang ternyata bernama Alexandra itu kepada para anak buahnya yang menunggu di ruangan lain.
Sergio hanya tersenyum simpul melihat tingkah laku wanita bernama Alexandra itu. Dia sama sekali tidak bisa mengingat siapa nama asli dari wanita itu karena Sergio tidak bisa mendapatkan kepuasaan apa pun darinya.
Bahkan tingkah laku wanita itu sudah bisa ditebak sepenuhnya oleh Sergio. Dia sudah hapal betul bagaimana perangai para wanita yang mendekatinya.
"Mereka semua sama saja! Tidak ada yang berbeda dan hanya menggilai uang! Mereka bahkan tidak bisa membuatku puas, tapi menuntut sesuatu yang lebih dari yang sudah ku berikan! Sialan!" batin Sergio.
Pria ini kemudian mengambil sehelai kain untuk menutupi tubuh bagian bawahnya yang saat ini terlihat polos. Dia mencoba untuk menenangkan sesuatu di bawah sana yang sama sekali belum bisa merasakan kepuasan setelah melakukan penyatuan yang panas bersama wanita tadi.
Hal ini benar-benar membuat Sergio sangat frustasi. Dia sudah tidur dengan berbagai macam jenis wanita selama bertahun-tahun. Namun, tidak ada satu pun dari para wanita itu yang bisa membuatnya merasa puas.
Semua hubungan cinta satu malam yang dijalaninya dengan para wanita itu, hanya membuatnya mengeluarkan benih-benihnya dengan percuma. Tidak ada kepuasan yang didapatnya dan dia selalu merasa kekurangan. Dia sendiri tidak mengetahui apa yang kurang dari setiap hubungan yang dijalaninya.
"Apakah aku harus mengembara sampai ke ujung dunia untuk bisa mendapatkan seorang wanita yang bisa menjawab semua tanyaku dan melegakan rasa haus yang kurasakan selama ini? Hah ...." Sergio tampak berpikir sejenak sambil menatap jernihnya air di kolam renang di taman belakang villanya ini.
Dalam remang cahaya lampu yang berpadu dengan cahaya rembulan, Sergio kemudian menjatuhkan dirinya ke dalam kolam renang. Dia ingin segera menetralkan rasa panas yang menjalari tubuhnya dengan dinginnya air kolam yang menusuk sampai ke tulang belulangnya.
Pikirannya ini terus saja menerawang jauh seraya tubuhnya terus bergerak dengan begitu lihai mengikuti lantunan suara kumbang yang begitu syahdu. Sergio dengan santai menikmati rasa mendayu biru dimalam yang dingin ini.
"Dunia ini begitu membosankan!" gumam Sergio, seorang pria muda yang hidup sendirian sejak berusia lima tahun dengan bergelimang harta.
*****
Dikhianati oleh sahabat dan juga calon suaminya sendiri membuat Samantha pada akhirnya memutuskan untuk membalaskan dendam kepada mereka berdua. Dibantu oleh seorang pria tampan yang merupakan CEO saingan perusahaannya, Samantha mencoba membuat dua orang penghianat itu kehilangan akal untuk mengambil seluruh harta kekayaan dan perusahaan Samantha. Bagaimana kisah Samantha dan perjuangannya untuk membalaskan dendam pada dua orang yang ternyata berkhianat di belakangnya? Lalu apakah CEO tampan itu bisa membantunya? Ikuti kisahnya! Pict: Unsplash Edit: PicsArt, TextArt
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Dokter juga manusia, punya rasa, punya hati juga punya birahi
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Setelah Ibu yang mengasuhnya meninggal karena kanker payudara, Shahsya memilih berhenti sekolah dan bekerja di sebuah Cafe. Pergaulan bebas membawanya terjerumus pada seks bebas. Mudah nya mencari uang dari menjual tubuhnya telah membutakan Semua rasa. Yang ia lihat hanya uang, ia ingin menunjukkan oada dunia kalau ia bisa kaya seperti keluarga yang sudah mengadopsi nya. Sampai ia akhirnya ia bertemu dengan seorang Pria Buta yang tampan yang meminta nya menjadi istrinya.
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?