/0/2916/coverbig.jpg?v=4f49f6df6193e47a2ecd9adfc74f2454)
Andara Jeo mengetahui dengan jelas perselingkuhan yang dilakukan oleh Vante Adinan. Sosok laki-laki yang pernah berjanji akan menjadikannya tahta nomor satu di kehidupannya. Lantas, mengapa Vante Adinan kembali pada Dena Adisti dan menghianati Andara Jeo?
Selamat membaca....
••
Sore itu, Vante Adinan membawa langkah kakinya memasuki kediamannya yang terbilang mewah. Kendatinya, pria itu seperti tergesa-gesa dan langsung menuju kamar utamanya untuk menemui sang istri, Andara Jeo. Tadi siang, dia mendengar dari Renan yang merupakan sekretaris pribadinya, bahwa Andara sedang tidak enak badan dan mengalami gejala demam.
"Kau sudah tidur?" tanya Vante, dia berjalan mendekati istrinya yang sedang berbaring di pinggiran ranjang. Tepat, memunggungi Vante.
Enggan menanggapi perkataan Vante, Andara terus mengunci mulutnya. Dirinya malas untuk sekedar berbincang dengan Vante sore ini. Terlalu muak dengan perlakuan pria itu yang selalu manis dan mengatakan cinta, namun masih kembali pada masa lalu.
"Aku tahu, kau belum tidur," bisik Vante lembut di telinga Andara. Dia membawa bahu Andara untuk berbalik menghadapnya. Dadanya sedikit dibusungkan dan mendaratkan kecupan singkat di surai hitam panjang milik sang istri. Aroma stroberi terkuak dan membuat Vante selalu ketagihan.
"Jangan ganggu aku, aku benci aromamu," celetuk Andara masih dalam posisi mata yang terpejam. Ingin sekali menampar pipi pria yang selalu menyakiti hatinya ini. Namun, rasa cintanya juga besar untuk Vante Adinan. Ya, Andara tahu bahwa dirinya bodoh.
Vante menghela nafas pelan, rasa bersalahnya selalu datang belakangan. Kini, bibirnya bergerak mencium bibir istrinya. Si manis yang selalu ia sakiti, namun dia tidak bisa melepaskan Dena juga.
"Jangan menciumku seperti ini, aku tidak suka berbagi bibir suamiku dengan wanita lain," sela Andara. Tangan kanannya menjolak bahu Vante dengan kuat. Menyuruh pria itu untuk menjauhinya, Andara marah.
Oh, jelas saja, Andara adalah istrinya.
Vante pun dengan pelan membuka kancing bajunya satu persatu. Sedari awal pulang tadi, baju pria itu bahkan sudah berantakan. Kemudian, dengan beraninya dia menaiki tubuh sang istri sehingga membuat mata Andara terbuka dan terbelalak karena kaget.
Manik kelam milik Vante yang tulus dan dalam itu tengah memandang istrinya yang selalu terlihat cantik dan manis di saat yang bersamaan. Tidak ada fakta yang berbohong, Andara memang telak jauh-jauh lebih cantik dan disayang Vante daripada Dena.
"Maaf." Kini, Vante bersuara. Dia tulus meminta maaf karena selalu menaruh duri pada luka Andara yang terus menganga karenanya.
"Aku tidak peduli," balas Andara dengan ketus. Maaf saja tidak cukup, sampai saat ini Andara masih sabar untuk menunggu Vante menyadari semuanya. Sadar, bahwa hanya Andara yang boleh dibahagiakan sebagai istri. Dena hanyalah pengganggu dalam hubungan mereka.
Vante memejamkan matanya sebentar, menetralisir perkataan istrinya yang kesal tersebut. Setelah itu, ia mulai melepas piyama Andara dengan perlahan. Tanpa menggunakan bra, Vante dapat melihat jelas aset berharga milik istrinya, dimana pemandangan itu akan selalu membuat jantung Vante berdebar tidak karuan.
Mata Andara berkaca-kaca saat diperlakukan seperti itu. Vante seolah-olah hanya datang di saat dia menginginkan tubuh Andara. Selebihnya, dia hanya terus-menerus datang ke Dena. "Kau terus saja seperti ini, kau tidak peduli dengan perasaanku...," lirih Andara, dia meluruhkan air matanya begitu saja dan menangis terisak namun tidak pecah.
"Maafkan aku, kau istriku. Tentu saja, aku menyayangimu, sayang," ujar Vante dengan deru nafasnya menerpa kulit permukaan wajah Andara. Pria itu melanjutkan perkataannya lagi, "tapi, aku juga milik Dena jauh sebelum kau memilikiku."
Tanpa melihat ekspresi dari istrinya lagi, Vante dengan lembut mencium bibir kemerahan milik Andara. Dia juga menggigiti bibir ranum milik wanita itu. Bagi Vante, bibir Andara adalah yang terbaik, mungil dan manis, membuat Vante selalu ketagihan saat menyesapnya.
Selanjutnya, jari-jari Vante yang panjang mulai menelusuri tubuh Andara, mengabsen tiap inchi seluk beluk tubuh si kesayangan. Kebiasaan yang membuat istrinya tergoda agar menginginkan lebih jauh dari ini. Tapi, sepertinya Andara tidak menikmati sama sekali.
"Sayang. Tolong cintai aku tanpa melihat lelaki lain. Aku benar-benar menyayangimu, Andara," kilah Vante sembari mencium telinga Andara.
"Aku akan tinggalkan Mas Raihan, asalkan kau juga melepaskan Dena," balasnya dengan tatapan tajam dan penuh penekanan. Dia tidak berselingkuh dengan Raihan, Vante sendiri yang mempekerjakan Raihan sebagai bodyguard Andara. Sehingga, Andara merasa lebih dekat dengan Raihan Atmadja daripada suaminya sendiri.
Vante terdiam. Ini kesalahannya yang fatal, dia tidak menyangka bahwa efek Raihan begitu besar sebagai obat penawar luka hati Andara.
Lalu, Andara melanjutkan lagi ucapannya dengan terkekeh kecil. "Kau tidak mau? Baik, aku juga tidak akan meninggalkan Mas Raihan. Dia laki-laki yang tulus memberikan perasaannya padaku. Dia menjagaku seperti ratu dan memperlakukanku bagai wanita yang tidak boleh disakiti. Sudahlah, aku benci padamu, Te."
***
"Sedari awal, Vante Adinan adalah milikku. Dia hanya gadis aneh yang datang ke kehidupan Vante dan membuat hati ibunya Vante luluh. Tapi, lebih dari itu, aku jauh-jauh lebih cantik dari Andara. Semua orang tahu itu, aku lebih dari segala-galanya dan Vante tidak akan bisa lepas dariku."
"Dena, kau yakin? Tapi, Vante sepertinya hanya mencintai Andara dan merasa kasihan padamu saja," balas Lia dengan memandang Dena.
Dena pun mengalihkan perhatiannya pada Lia. "Kau, tutup saja mulutmu. Kau tidak akan tahu seberapa banyak Vante memanjakan aku lebih daripada Andara!" sela Dena dengan begitu percaya diri. Dia yakin sekali, Vante akan kembali padanya seutuhnya dan segera menceraikan Andara.
Lia, lalu berdiri dan membuka kulkan untuk mengambil minuman bersoda. "Terserah kau sajalah, aku tidak tahu lagi harus memberikan komentar seperti apa," celetuk Lia sembari membuka kaleng minuman sodanya dan meneguk sebanyak tiga kali.
Kemudian, Dena kembali terlarut dalam pikirannya untuk membuat suatu rencana agar Vante segera membuang Andara dan menjadikan dirinya sebagai nyonya Adinan satu-satunya. Tentu, dia akan membuat hidupnya sendiri bahagia dan hidup tenang bersama Vante. Persetan dengan perasaan perempaun lain, dia tidak peduli dan bukan salahnya juga, karena sedari awal dirinya jauh lebih dulu memiliki Vante daripada Andara.
"Oh, iya. Bagaimana dengan keadaanmu ibumu? Apa dia sudah mulai membaik? Kudengar, dia menjalani berbagai terapi mahal, semoga ibumu lekas sembuh." Lia kembali duduk di kursinya dan bergabung bersama Dena lagi.
"Vante yang membiayainya, dia sendiri yang menawarkan."
Lia tampak menaikkan dua alisnya karena sedikit terkejut. "Benarkah?" tanyanya dengan serius.
"Sudah kubilang, Vante terlalu mencintaiku. Jadi, dia tidak ingin melihat ibuku juga menderita. Apa hal ini sudah cukup untukmu, sebagai bukti bahwa Vante mencintaiku lebih dari Andara?"
Lia tampak mangut-mangut dan menatap Dena sembari memicingkan kedua matanya. "Apa kau yakin? Aku jadi berpikir kalau Vante sebenarnya hanya kasihan padamu."
"LIA!"
Tentu, Dena sangat marah dengan kalimat yang dilontarkan Lia. Itu terkesan menghina dan merendahkan harga dirinya.
••
Bersambung....
Ketika Vante Adinan diberi kesempatan kedua oleh Andara Jeo untuk memperbaiki rumah tangga mereka yang sempat retak, mampukah Vante menghadapinya walau sekali lagi cobaan datang untuk menguji dirinya? Bagaimana jika ujian itu datang dari sikap Andara sendiri yang banyak berubah dari biasanya? Aku ingin mangga muda, tolong ambilkan - Andara Jeo. Dia bilang kau akan menjemputnya, ternyata menjemput wanita hamil yang lain - Jaren Adiyaksa. Aku tidak selingkuh - Vante Adinan.
Sebuah kisah yang menggambarkan seorang wanita single yang memiliki jutaan kesedihan dan rahasia dari masa lalu. Apa rahasia terbesar dalam hidupnya mampu membalikkan fakta yang ada sekarang? Fakta, bahwa dirinya hanya seorang wanita parasit? "Aku penasaran, apa anakmu itu adalah adikku? Bukankah kau menggoda ayahku demi uang 120 juta dan membuat ibuku menjadi susah?"
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……
Anne mengikuti kontrak tertentu: dia akan menikah dengan Kevin dan melahirkan anaknya pada akhir tahun. Kalau tidak, dia akan kehilangan semuanya. Namun, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Menghadapi penghinaan hari demi hari, dia sudah kehabisan kesabaran. Kali ini, dia tidak mau menyerah. Pada hari kecelakaan Kevil, Anne mengorbankan dirinya untuk menyelamatkannya. Meskipun dia hidup, dia akan segera menghilang di hadapan dunia. Nasib mereka terikat sekali lagi setelah bayi mereka tumbuh. Anne mungkin telah kembali kepadanya, tetapi dia bukan lagi wanita yang sedang mengejar cinta Kevin. Sekarang, Anne siap berjuang untuk putranya.
Dokter juga manusia, punya rasa, punya hati juga punya birahi