/0/22930/coverbig.jpg?v=20250408192404)
Narendra Adipradana, seorang pria berusia 30 tahun yang kaya raya dan tak tersentuh oleh ikatan pernikahan, bersumpah bahwa cinta bukanlah bagian dari hidupnya. Namun, tekanan dari ayahnya, seorang konglomerat terpandang, membuatnya harus memiliki seorang pewaris demi menjaga kehormatan keluarga. Dengan hati dingin, ia memutuskan solusi paling sederhana: membeli keperawanan seorang gadis desa dengan harga lima miliar rupiah untuk mengandung anaknya. Kirana Maheswari, seorang gadis sederhana yang hidup dalam kesulitan, terpaksa menerima tawaran itu demi menyelamatkan keluarganya dari lilitan utang. Ia berpikir, ini hanya sebuah transaksi-sebuah perjanjian tanpa perasaan. Namun, seiring waktu, batasan antara mereka mulai kabur. Saat Kirana mengandung anaknya, Narendra mulai melihatnya bukan hanya sebagai alat untuk melahirkan pewarisnya, melainkan sebagai seseorang yang mengusik dinding pertahanan hatinya. Namun, bisakah cinta benar-benar tumbuh di antara mereka? Ataukah Kirana akan pergi setelah melahirkan anaknya, meninggalkan Narendra dengan kekosongan yang tak pernah ia duga?
Hujan turun dengan derasnya di tengah malam, membasahi jalanan sempit di sebuah desa kecil di pinggiran Yogyakarta. Di dalam sebuah rumah kayu sederhana, Kirana Maheswari duduk di sisi ranjang, menatap kosong ke dinding yang mulai lapuk. Suara batuk ibunya dari kamar sebelah membuat dadanya semakin sesak.
Utang. Kata itu terus menghantuinya. Sejak ayahnya meninggal, Kirana berjuang seorang diri untuk menghidupi keluarganya. Warung kecil peninggalan almarhum ayahnya nyaris bangkrut, sementara rentenir terus datang menagih uang dengan bunga yang semakin mencekik. Jika ia tak segera mendapatkan uang dalam jumlah besar, rumah mereka akan disita.
Pintu rumah tiba-tiba diketuk dengan keras. Kirana terkejut, jantungnya berdegup kencang saat ia berjalan pelan ke arah pintu. Saat dibuka, sosok seorang pria berdiri di sana-tinggi, gagah, mengenakan setelan hitam yang tampak begitu mahal dan asing di tengah lingkungan ini.
"Kirana Maheswari?" suara baritonnya terdengar tegas dan dingin.
"Iya, saya Kirana. Siapa Anda?"
Pria itu tak menjawab. Ia hanya menyerahkan sebuah amplop hitam yang terlihat mewah. Dengan tangan gemetar, Kirana menerimanya dan membukanya. Matanya membesar saat membaca isi surat di dalamnya.
Lima miliar rupiah.
Jumlah uang yang lebih dari cukup untuk membayar semua utangnya dan memberi ibunya kehidupan yang layak.
Tapi harga yang harus ia bayar?
Menjadi ibu dari anak Narendra Adipradana.
Narendra Adipradana menyesap segelas scotch di ruang kerja luasnya, matanya tajam menatap keluar jendela gedung pencakar langit di Jakarta. Kota ini miliknya. Kekayaannya, kekuasaannya-tak ada yang bisa menandingi dirinya. Namun, semua itu tak berarti jika ia tidak memiliki seorang pewaris.
Ayahnya, Wiryawan Adipradana, baru saja keluar dari rumah sakit setelah serangan jantung keduanya. Di usia senjanya, sang ayah semakin keras menuntut satu hal darinya: seorang cucu yang akan mewarisi kerajaan bisnis keluarga mereka.
Namun, menikah? Itu bukan bagian dari rencananya.
Pernikahan adalah kelemahan. Cinta adalah ilusi. Ia telah melihat bagaimana pernikahan orang tuanya hancur dalam kebohongan dan perselingkuhan. Ia telah bersumpah tak akan pernah mengulang kesalahan itu.
Maka, ia memilih solusi paling praktis.
Seorang wanita yang akan melahirkan anaknya-tanpa ikatan, tanpa drama.
Dan setelah penelitian panjang, sekretaris pribadinya menemukan gadis yang sempurna untuk peran itu.
Seorang gadis desa yang putus asa.
Kirana menggigit bibirnya, tangannya gemetar saat menandatangani kontrak.
"Setelah ini, kamu tidak bisa mundur," suara Narendra begitu dingin, menusuk seperti bilah pisau tajam.
Kirana mengangkat kepalanya, menatap pria yang kini menjadi 'majikannya'. Mata hitamnya penuh dominasi, tak ada sedikit pun emosi di sana. Wajahnya tampan, rahangnya tegas, tetapi dingin seperti batu.
"Saya tahu," suaranya bergetar, tapi ia tetap menatapnya dengan keberanian yang tersisa dalam dirinya.
Narendra menyandarkan tubuhnya ke kursi, mengamati Kirana dengan ekspresi sulit ditebak. "Setelah melahirkan anak saya, kamu harus pergi. Kamu tidak akan memiliki hak apa pun atas anak itu."
Kirana menelan ludah. Ia sudah tahu dari awal. Ia hanya alat bagi pria ini. Tapi mengapa mendengar kata-katanya terasa begitu menyakitkan?
"Lima miliar akan langsung ditransfer ke rekeningmu besok," lanjut Narendra. "Mulai sekarang, kamu akan tinggal di rumah yang sudah saya siapkan. Dokter pribadi akan memantau kehamilanmu, dan kamu akan mendapatkan semua yang kamu butuhkan. Tapi ingat satu hal, Kirana..."
Mata mereka bertemu. Untuk sesaat, Kirana merasa seolah terperangkap dalam tatapan dinginnya.
"Kamu hanya alat untuk saya."
Malam itu, Kirana berdiri di balkon kamar mewah yang disiapkan untuknya.
Hidupnya telah berubah dalam sekejap. Dari seorang gadis desa miskin menjadi seseorang yang mengandung pewaris seorang miliarder.
Namun, saat ia menyentuh perutnya, entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar kontrak ini.
Sesuatu yang akan mengubah segalanya.
Elara bertekad untuk mempertahankan pernikahannya demi kekayaan yang ia nikmati. Sementara itu, Vesper berencana menggunakan segala cara untuk membuat Elara menggugat cerai, agar ia bisa menikahi kekasihnya yang sudah lama ia rahasiakan. Setelah tujuh bulan pernikahan, pertarungan sengit antara suami dan istri ini pun dimulai, memicu konflik yang melibatkan cinta, pengkhianatan, dan ambisi yang tak terungkapkan.
Di hari yang seharusnya menjadi momen terindah dalam hidupnya, Evelyn justru mengalami penghinaan terbesar. Setelah lima tahun berpacaran, ia yakin menikahi Nathan adalah keputusan terbaik. Namun, di depan altar, pria itu tak pernah muncul. Saat keluarga dan tamu mulai berbisik, membicarakan aib yang baru saja terjadi, satu-satunya orang yang berdiri untuknya adalah Adrian-kakak Nathan. Dingin, tegas, dan tanpa ekspresi, pria itu menawarkan diri sebagai pengantin pengganti. Bagi Evelyn, ini bukan pernikahan yang ia impikan. Bagi Adrian, ini hanya tindakan untuk menyelamatkan nama baik keluarga mereka. Namun, seiring waktu, Evelyn mulai menyadari sesuatu yang lebih dalam-sebuah kebenaran tersembunyi yang menjelaskan mengapa Nathan meninggalkannya di altar dan alasan Adrian begitu bersikeras menikahinya. Apakah pernikahan ini hanya sekadar penyelamatan reputasi? Ataukah ada rahasia yang lebih besar yang akan mengubah segalanya?
BERISI BANYAK ADEGAN HOT! Rey pemuda berusia 20 tahunan mulai merasakan nafsu birahinya naik ketika hadirnya ibu tiri. Ayahnya menikah dengan wanita kembar yang memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek. Disitulah Rey mencari kesempatan agar bisa menyalurkan hasratnya. Yuk ikuti cerita lengkapnya !!
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"