/0/22563/coverbig.jpg?v=c9c59fe75d098b70ecab95c669a925f5)
Zara Liana Anastasya terjebak dalam permainan licik keluarga yang mengorbankan kebebasannya untuk sebuah pernikahan yang tak diinginkan. Ditekan oleh ayahnya yang hanya memikirkan keuntungan, Zara harus menikahi seorang pria yang asing baginya, Rafiq Arkan Devantara, demi menyelamatkan nama baik keluarganya. Namun, di balik janji pernikahan itu, Rafiq memiliki tujuan tersembunyi yang tak terungkap bagi Zara. Rafiq, pria dengan masa lalu kelam dan ambisi besar, bersedia melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya, meskipun itu berarti menyiksa dan menganiaya Zara dengan perlakuan yang penuh kebencian. Perlahan, Zara mulai merasakan kedalaman kebencian dan kesakitannya, namun takdir membawanya ke sebuah perubahan yang mengejutkan-Rafiq yang dulu penuh kekejaman, kini memperlakukan Zara dengan kelembutan yang tak terduga. Mengapa Rafiq yang awalnya begitu dingin dan keras menjadi begitu perhatian? Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik niat pernikahannya dengan Zara? Dan apakah hubungan yang terbentuk di antara keduanya bisa bertahan atau justru berakhir dalam kehancuran? Keinginan dan rahasia Rafiq mulai terungkap, namun tak ada yang bisa memprediksi arah akhir dari permainan cinta dan balas dendam yang tak terelakkan ini.
Zara Liana Anastasya menatap kosong ke luar jendela mobil yang melaju cepat. Angin sore yang masuk melalui jendela sedikit mengusap wajahnya yang cantik, namun tidak mampu meredakan ketegangan yang menggulung di dalam dadanya. Hari ini adalah hari pernikahannya. Hari yang seharusnya menjadi kebahagiaan, namun bagi Zara, ini adalah mimpi buruk yang terpaksa ia jalani.
Ayahnya, lelaki keras yang hanya peduli pada kekayaan dan status, duduk di sampingnya, wajahnya tegang dan penuh kekhawatiran. "Ingat, Zara, ini demi nama baik keluarga kita," ujarnya dengan nada datar yang membuat Zara semakin merasa terasing. Ia tahu ayahnya tidak pernah menganggap perasaan anaknya penting. Yang penting baginya adalah kepentingan bisnis dan jalinan kekuasaan yang didapat dari pernikahan ini.
Zara menghela napas, menatap tangan kecilnya yang memegang erat cincin tunangan yang tak pernah ia inginkan. Ia bahkan tidak tahu siapa pria yang akan menjadi suaminya. Rayyan Syam Naraputra-nama itu hanya terdengar sekali dalam obrolan singkat antara ayahnya dan beberapa kolega. Tidak ada yang memberinya informasi lebih banyak tentang pria yang katanya sangat kaya dan memiliki kedudukan tinggi.
Mobil berhenti dengan suara rem yang menjerit, memecah kesunyian. Pintu terbuka, dan sosok seorang pria dengan tubuh tinggi tegap, mengenakan jas hitam yang elegan, berdiri di depan pintu mobil. Mata Zara tidak bisa lepas dari pria itu. Rambut hitam pekatnya terpotong rapi, dengan ekspresi yang sulit terbaca. Wajahnya tampak tenang, namun ada sesuatu yang dingin, seolah ia menyimpan banyak rahasia. Senyum tipis di bibirnya hanya memperburuk rasa takut di hati Zara.
"Rayyan," suara ayahnya terdengar menggema, membangunkan Zara dari lamunan. "Zara, ini suamimu. Rayyan, ini putri saya, Zara."
Rayyan menatap Zara dengan sorot mata yang tidak bisa ia artikan. Tidak ada kehangatan, hanya kekosongan yang begitu mencolok. Zara menundukkan kepalanya, berusaha tidak menatapnya lebih lama. Ia merasa sangat canggung, tak tahu apa yang harus dilakukan, apalagi mengatakan. Ini bukan hidup yang ia inginkan. Semua ini terjadi begitu cepat-terlalu cepat.
Pernikahan ini adalah sebuah kontrak, bukan sebuah janji cinta. Zara tahu itu sejak awal. Ia tidak ingin menjadi istri seseorang yang bahkan tidak ia kenal, namun ayahnya tidak memberinya pilihan. Keputusan telah dibuat. Pintu mobil ditutup dengan keras, dan mereka berjalan menuju pintu gerbang besar yang menandakan rumah tangga baru yang akan dijalani Zara.
Di dalam ruangan besar, para tamu berkerumun, dengan gaun-gaun indah dan pakaian-pakaian mahal yang membuat Zara merasa seperti seseorang yang tersesat di dunia yang asing. Di sana ada tepuk tangan dan senyuman palsu, semuanya berjalan seperti pertunjukan. Sebuah upacara pernikahan yang hanya akan dilalui dengan harapan palsu, tanpa ada ruang untuk kebahagiaan.
"Zara," suara Rayyan tiba-tiba memecah pikirannya. "Ikuti aku."
Ia merasa sesuatu yang ganjil saat pria itu menyentuh tangannya untuk pertama kalinya-sentuhan yang dingin dan kuat, namun juga penuh kekuatan. Mata Zara menatap tangan mereka yang bergandengan, sementara rasa takutnya semakin menjadi. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa pernikahan ini terasa seperti perangkap yang tak bisa ia hindari?
Upacara pun berlangsung dengan cepat. Zara hanya mengikuti langkah Rayyan, merasa tubuhnya seolah terikat pada takdir yang tidak bisa ia ubah. Ketika akhirnya mereka resmi menjadi suami istri, sebuah perasaan hampa memenuhi hatinya. Ia merasa seperti telah kehilangan dirinya sendiri dalam permainan yang tidak ia pilih.
Setelah upacara selesai, Rayyan menariknya dengan kekuatan yang tak terduga, membawanya ke ruang pribadi yang sepi dan tertutup. Hanya ada lampu temaram yang menggantung di atas meja besar yang dihadirkan untuk mereka. Zara merasakan ketegangan yang mencekam di udara, dan Rayyan menghadapnya dengan tatapan yang tidak bisa ia baca.
"Jangan coba menghindar," ujar Rayyan dengan suara yang rendah namun jelas. "Kamu mungkin tidak tahu siapa aku, tapi aku tahu segalanya tentangmu, Zara."
Senyum sinis terukir di wajahnya, dan Zara merasa setiap kata yang keluar dari mulutnya seperti ancaman. "Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa aku menikahimu," lanjutnya. "Tapi percayalah, ini lebih dari sekadar pernikahan. Ada banyak hal yang harus kita jalani bersama, dan aku tidak akan memberikan ruang untuk penolakan."
Zara tidak menjawab. Bibirnya terasa kering, dan hatinya berdebar begitu cepat. Ada sesuatu dalam sikap Rayyan yang tidak ia mengerti, sesuatu yang membingungkan dan mengerikan sekaligus. Perasaan takut dan kebencian mulai bercampur aduk, menciptakan badai yang menggelora di dalam dirinya.
Namun, meski ia ingin menjerit, meski ia ingin melawan, Zara tahu satu hal: dalam permainan ini, ia sudah terjebak. Dan Rayyan adalah pemain utama yang tidak akan melepaskannya begitu saja.
Alina Darya adalah seorang gadis muda yang telah kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan tragis. Kini, ia hidup bersama neneknya yang renta di sebuah desa terpencil. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Alina bekerja keras menjajakan kue-kue buatan neneknya di kampus tempatnya kuliah. Namun, takdir memisahkan jalan hidupnya ketika ia bertemu dengan Rayan Syahmir, seorang pria tampan yang memiliki segalanya, namun terbebani oleh ego dan harga diri yang tinggi. Pertemuan mereka tak sengaja, namun begitu mendalam. Rayan, yang merasa dipermalukan oleh Alina dalam sebuah pertemuan tak terduga, merencanakan balas dendam untuk menghancurkan hidup gadis itu. Ia menjebaknya dalam pernikahan yang dipaksakan, menghancurkan masa depan Alina yang penuh harapan. Dalam kesendirian dan keputusasaannya, Alina berdoa setiap malam, memohon agar hidupnya yang penuh penderitaan berubah menjadi kebahagiaan. Rayan, yang awalnya hanya melihat Alina sebagai alat balas dendam, mulai merasakan ketertarikan yang tak terduga. Namun, hati Alina yang terluka oleh pernikahan tanpa cinta menambah kompleksitas hubungan mereka. Apakah Rayan akan jatuh cinta pada sosok sederhana seperti Alina, yang meski terluka tetap memiliki kekuatan untuk bertahan? Bisakah mereka menjalani kehidupan pernikahan yang penuh ketegangan tanpa cinta, atau justru perasaan yang tersembunyi akan mengubah takdir mereka?
Ayah memaksa aku untuk menikah dengan pria bernama Aldric demi menyelamatkan kehormatan keluarga dan menghindari pergunjingan di masyarakat. Apakah reputasi keluarga lebih penting daripada kebahagiaanku? Sungguh, aku hanya mencintai Damien, dan hatiku hanya miliknya. Aku siap menunggu, meskipun harus bertahun-tahun. Namun, saat Aldric resmi menjadi suamiku, hidupku terasa hancur. Aku tidak bisa menerima kenyataan ini, apalagi karena pernikahan ini terjadi karena Damien tidak bisa hadir. Tidak ada kebahagiaan dalam ikatan ini! Aku benci kamu, Aldric! Akankah Aldric mampu membuat Alina jatuh cinta padanya dan meruntuhkan janjinya? Dan bagaimana jika Damien kembali, menginginkan Alina untuk menikahinya? Apa yang akan dipilih Alina-tetap bersama Aldric atau kembali pada cinta pertamanya?
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....