/0/22122/coverbig.jpg?v=80ae678eabcbaa6a5b88295ff4cf033d)
Amara Pratama, seorang perempuan muda berusia 24 tahun, terjebak dalam dilema hidup yang menghancurkan hati. Putranya, Aksa, yang berusia tiga tahun, membutuhkan operasi segera untuk menyelamatkan nyawanya. Di tengah keputusasaan, sebuah tawaran menghampiri dari Rendra Baskara, seorang CEO sukses namun berhati dingin. Dengan bayaran yang menjanjikan, Amara menerima pekerjaan sebagai sekretaris pribadinya, yang diam-diam menyembunyikan tugas tambahan: menjadi penghangat ranjang pria itu. Namun, tugas ini menjadi beban berat bagi Amara, terutama karena istri Rendra, Laras, adalah seorang perempuan lembut dan baik hati yang menganggapnya teman. Amara pun terseret dalam pusaran rasa bersalah yang mendalam. Saat kontrak itu berakhir, Amara berniat meninggalkan Rendra dan hidup tenang bersama putranya. Namun, segalanya menjadi rumit ketika Rendra mulai memahami bahwa Amara adalah sosok yang selama ini ia cari: cinta yang tak pernah ia sadari. Keputusan Rendra untuk meninggalkan Laras demi Amara justru membuka konflik yang lebih dalam-tentang cinta, pengkhianatan, dan pengorbanan.
Amara Pratama memandang putranya, Aksa, yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Suara mesin monitor detak jantung yang terus berbunyi perlahan menghantam hatinya seperti palu yang mengoyak-oyak harapan. Napas kecil Aksa terdengar berat, dan tubuh mungilnya dikelilingi oleh berbagai selang dan kabel yang membuatnya tampak seperti boneka rusak. Amara menggenggam tangan kecil itu erat, seolah kekuatan sentuhannya mampu mentransfer energi untuk bertahan hidup.
"Aksa kuat, ya, Nak. Mama di sini. Mama akan lakukan apa pun agar kamu sehat lagi..." bisiknya, meski suara itu hampir terkalahkan oleh isak tangis yang ia tahan mati-matian.
Seorang dokter masuk, diikuti perawat yang membawa berkas-berkas. Amara segera bangkit, berharap mendapatkan kabar baik, tapi wajah sang dokter begitu datar hingga membuat harapannya kembali runtuh.
"Bu Amara," dokter itu memulai, suaranya tegas namun terasa tajam di telinga Amara. "Kami telah mencoba berbagai cara untuk menstabilkan kondisi Aksa, tapi tumor di otaknya harus segera diangkat. Operasi ini tidak bisa ditunda lagi."
Amara menahan napas. Ia tahu ini akan terjadi, tapi mendengarnya langsung seperti mendengar lonceng kematian berdentang di telinganya.
"Berapa biayanya, Dok?" tanyanya dengan suara serak.
Dokter itu terdiam sejenak sebelum menyebutkan angka yang membuat Amara hampir kehilangan keseimbangan. **Tiga ratus juta rupiah.**
"Segera, Bu Amara. Jika lebih lama, kami tidak bisa menjamin keselamatan Aksa," lanjut dokter itu sebelum meninggalkan ruangan, meninggalkan Amara dengan kenyataan pahit yang seperti menghancurkan tulang-tulangnya.
Amara terduduk lemas di kursi. Dari mana ia harus mendapatkan uang sebanyak itu? Tabungannya habis untuk membayar rawat inap Aksa selama beberapa bulan terakhir. Tak ada keluarga, tak ada teman yang mampu menolong. Mantan suaminya? Jangan harap. Pria itu bahkan tak peduli dengan keberadaan putranya sendiri.
Amara mengusap wajahnya dengan kasar. Air matanya jatuh begitu saja, namun ia buru-buru menghapusnya. Ia tidak boleh terlihat lemah di depan Aksa, meski hatinya hancur.
Saat itulah ponselnya bergetar. Sebuah nomor tak dikenal menghubunginya. Amara ragu, tapi akhirnya menjawab panggilan itu.
"Amara Pratama?" Suara di seberang terdengar dalam dan berwibawa.
"Iya, ini saya. Maaf, ini siapa?" tanyanya bingung.
"Nama saya Rendra Baskara. Saya mendengar tentang situasi Anda dari seorang kenalan."
Amara tertegun. Nama itu bukan nama asing. Rendra Baskara adalah seorang CEO terkenal, pemilik perusahaan besar yang sering muncul di media karena kesuksesannya. Tapi mengapa pria seperti itu menghubunginya?
"Saya ingin membantu Anda," lanjut Rendra. "Tentu saja, ada syaratnya."
Jantung Amara berdegup kencang. Ia tidak bodoh. Bantuan dari seseorang seperti Rendra Baskara pasti tidak akan gratis, dan ia bisa merasakan hawa dingin dari cara pria itu berbicara, seolah semua yang keluar dari mulutnya adalah perintah yang tak bisa ditolak.
"Bagaimana caranya Anda bisa tahu tentang saya?" tanyanya dengan suara lemah, mencoba menjaga agar pikirannya tetap jernih.
"Itu tidak penting," jawab Rendra tegas. "Yang penting adalah saya bisa memberikan Anda uang yang Anda butuhkan untuk menyelamatkan anak Anda. Sebagai gantinya, Anda akan bekerja untuk saya."
"Bekerja?" Amara mengerutkan kening. "Di bidang apa?"
"Sebagai sekretaris pribadi saya."
Amara menghela napas lega. Tawaran itu terdengar masuk akal, meskipun ia merasa ada sesuatu yang aneh. Tapi apa pun itu, jika ia bisa mendapatkan uang untuk menyelamatkan Aksa, ia tidak punya pilihan lain.
"Berapa lama saya harus bekerja untuk Anda?" tanyanya akhirnya.
Rendra terdiam sejenak sebelum menjawab, "Sampai saya mengatakan cukup."
Nada itu membuat tubuh Amara merinding. Tapi ia tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain. Aksa adalah prioritasnya.
"Saya terima."
Amara tidak tahu, keputusan itu akan menjadi awal dari lingkaran kehancuran yang lebih besar daripada yang pernah ia bayangkan.
Dua tahun menikah dengan Arya, Aulia tak pernah benar-benar merasa dicintai. Bukan karena Arya pria yang buruk, melainkan karena hatinya selalu terikat pada sosok lain-Dinda, mantan istrinya yang dulu ia nikahi selama lima tahun. Meski telah bercerai, bayang-bayang Dinda masih menjadi bagian besar dalam hidup Arya. Aulia lelah. Bagaimana bisa ia terus memperjuangkan seseorang yang bahkan tak pernah meletakkannya sebagai prioritas? Hingga akhirnya, pernikahan mereka runtuh. Kini, setelah bercerai, Arya justru kembali mendekati Aulia, bersumpah bahwa ia ingin memperbaiki segalanya. Tapi apakah hati Aulia masih bisa menerima Arya? Atau ini hanya salah satu permainan abu-abu Arya yang lainnya?
Dylan Cassanova, pria berusia 27 tahun yang dikenal sebagai seorang miliarder tampan, kaya raya, dan berkuasa. Semua orang tahu siapa dia, atau lebih tepatnya apa dia-seorang pemikat wanita. Hidupnya diwarnai oleh pesta, ketenaran, dan wanita-wanita yang datang dan pergi begitu saja. Tidak ada yang bisa bertahan lama di sisinya, kecuali mereka yang tertarik pada kemewahan, dan bukan pada dirinya. Tidak ada yang pernah merasa cukup untuk meluluhkan hatinya, dan tak ada yang pernah sukses mencuri hatinya dari kemewahan dan ambisi yang menjadi hidupnya. Namun, ada satu nama yang selalu muncul dalam pembicaraan orang-orang-Serena Tanaya. Seorang wanita biasa yang tidak tertarik pada harta atau kekuasaan, tetapi lebih pada nilai-nilai dan perasaan yang terkubur dalam diri Dylan. Keberadaan Serena telah membantah segala rumor yang berkembang tentang Dylan. Apakah dia benar-benar bisa meruntuhkan tembok hati pria itu?
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
"Aku sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya pengobatan Nenek. Aku akan menggantikan Silvia untuk menikahi Rudy, segera setelah aku mendapatkan uangnya." Ketika saudara perempuannya melarikan diri dari pernikahan, Autumn terpaksa berpura-pura menjadi Silvia dan menikahi Rudy. Satu-satunya keinginannya adalah bercerai setelah satu tahun. Rudy adalah pria yang sangat kaya dan berkuasa. Namanya telah dikaitkan dengan banyak wanita. Rumornya, dia punya pacar yang berbeda untuk setiap hari dalam setahun. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan jatuh cinta dengan satu sama lain.
"Meskipun merupakan gadis yatim piatu biasa, Diana berhasil menikahi pria paling berkuasa di kota. Pria itu sempurna dalam segala aspek, tetapi ada satu hal - dia tidak mencintainya. Suatu hari setelah tiga tahun menikah, dia menemukan bahwa dia hamil, tetapi hari itu juga hari suaminya memberinya perjanjian perceraian. Suaminya tampaknya jatuh cinta dengan wanita lain, dan berpikir bahwa istrinya juga jatuh cinta dengan pria lain. Tepat ketika dia mengira hubungan mereka akan segera berakhir, tiba-tiba, suaminya tampaknya tidak menginginkannya pergi. Dia sudah hampir menyerah, tetapi pria itu kembali dan menyatakan cintanya padanya. Apa yang harus dilakukan Diana, yang sedang hamil, dalam jalinan antara cinta dan benci ini? Apa yang terbaik untuknya?"
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Adult content 21+ Farida Istri yang terluka, suaminya berselingkuh dengan adiknya sendiri. Perasaan tersakiti membuatnya terjebak kedalam peristiwa yang membuat Farida terhanyut dalam nafsu dan hasrat. Ini hanya cerita fiktif. Kalau ada kesamaan nama, jabatan dan tempat itu hanya kebetulan belaka
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"