/0/21620/coverbig.jpg?v=20250115180804)
Rafael selalu mengira bahwa Amara akan menjadi istri yang setia, diam, dan mencintainya tanpa syarat. Namun ketika Amara memutuskan untuk meninggalkannya di hadapan semua orang, Rafael terkejut. Dengan wajah penuh kesombongan, dia mencoba menahannya, tapi kali ini Amara tidak akan pernah kembali. Di kehidupan sebelumnya, Amara telah bertahan meskipun diselingkuhi, dihina, bahkan kehilangan anaknya karena kelalaian Rafael. Ketika hidupnya berakhir tragis, dia berdoa agar diberi kesempatan kedua untuk membalas dendam pada mereka yang telah menghancurkannya. Kini, dia terlahir kembali di masa lalu, tepat sebelum semuanya dimulai. Dengan hati yang dingin dan tekad sekeras baja, Amara siap membalaskan dendamnya. Dia akan menghancurkan Isabella, kekasih gelap Rafael, yang selalu berpura-pura menjadi korban. Dia akan merebut kembali kekayaan dan kehormatan keluarganya yang dirampas. Dan dia akan memastikan Rafael merasakan kesakitan yang pernah dia alami-hingga pria itu memohon belas kasihan di bawah kakinya. Namun, seiring waktu, Amara menyadari bahwa dendam tak selalu menyembuhkan luka. Dan di tengah badai kebencian, seorang pria dari masa lalunya menawarkan perlindungan dan cinta yang tulus-sesuatu yang tak pernah dia bayangkan akan hadir di kehidupannya.
Amara membuka matanya perlahan, dan dunia seakan berhenti berputar. Langit-langit putih polos dengan lampu gantung kecil yang pernah ia benci begitu akrab di matanya. Hidungnya mencium aroma mawar lembut dari jendela yang sedikit terbuka. Dia mengenali tempat ini. Sangat mengenalinya.
Tangannya yang gemetar meraba seprai kasur. Seprai ini, warna biru pudar dengan bordir bunga melati di pinggirannya, adalah favorit ibunya. Perlahan, ia turun dari tempat tidur, berdiri dengan kaki yang terasa lemah. Jantungnya berdegup kencang ketika matanya menangkap bayangan dirinya di cermin kecil di sudut kamar.
Rambut hitam panjangnya yang pernah patah-patah karena stres kini kembali sehat dan berkilau. Wajahnya, yang dulu dipenuhi garis-garis luka karena tangisan malam panjang, kini tampak mulus tanpa cela. Tapi yang paling mengejutkan adalah matanya-mata itu bukan lagi mata seorang wanita yang kalah, tapi mata seorang gadis berusia 22 tahun, penuh dengan kemungkinan.
"Tidak mungkin..." bisiknya, suaranya gemetar.
Amara berlari ke jendela. Pandangannya menyapu halaman rumah kecil yang dulu ia tinggali bersama mendiang ibunya sebelum menikah dengan Rafael. Setiap sudut tampak sama persis seperti delapan tahun lalu-sebelum hidupnya berubah menjadi neraka yang tak berujung.
Tubuhnya lunglai. Lututnya jatuh ke lantai dengan gemeretak pelan. "Ini... mimpi? Tidak mungkin... aku sudah mati! Aku meminum racun itu. Aku mati sambil memeluk guci abu anakku!" Air matanya tumpah tanpa bisa ditahan, tetapi kali ini bukan hanya air mata kesedihan. Ada rasa lega, rasa harapan yang muncul perlahan di antara isakannya.
"Aku diberi kesempatan kedua..."
Namun, rasa lega itu tak berlangsung lama. Amara teringat semua kengerian yang pernah ia alami. Ingatan akan suara Rafael yang memaki dirinya sebagai istri tak berguna, wajah Isabella yang pura-pura tak bersalah saat merebut tempatnya sebagai istri sah, bahkan bayangan terakhir putrinya, Kayla, yang meninggal karena kelalaian Rafael, menghantam benaknya seperti gelombang badai.
Amara meremas lantai kayu di bawahnya, kuku-kukunya meninggalkan bekas yang dalam. "Tidak lagi," desisnya dengan suara rendah, hampir seperti ancaman pada dirinya sendiri. "Aku tidak akan membiarkan mereka menghancurkan hidupku lagi. Rafael, Isabella... kalian akan menyesal pernah meremehkanku."
Amara membersihkan wajahnya dan mengganti pakaiannya dengan gaun sederhana yang tergantung di lemari. Dia berjalan keluar kamar, melewati ruang tamu yang penuh dengan kenangan masa kecilnya. Ibunya, Siti, sedang duduk di meja makan, menyiapkan sarapan dengan senyum hangat yang sama seperti dulu.
"Amara? Kamu kenapa, Nak? Kok nangis?" suara ibunya memecah lamunannya.
Amara menatap wanita itu dengan mata memerah. Dia ingin memeluk ibunya, mengatakan betapa dia merindukannya, betapa dia menyesal karena dulu tidak cukup memperhatikan wanita itu di tengah perjuangannya melawan kanker. Tapi dia menahan diri. Dia tidak bisa membiarkan emosinya menguasai rencana besarnya.
"Tidak apa-apa, Bu," jawab Amara, suaranya nyaris bergetar. "Aku cuma... mimpi buruk tadi malam."
Ibunya tersenyum, meski tatapannya penuh rasa khawatir. "Sudah, duduk sini. Sarapannya masih hangat."
Amara mengangguk dan duduk di meja makan, memandangi wajah ibunya dengan hati yang penuh tekad. Di kehidupan ini, dia akan melindungi ibunya. Tidak akan ada lagi malam-malam panjang penuh rasa bersalah karena kehilangan satu-satunya orang yang benar-benar mencintainya tanpa syarat.
Selesai sarapan, Amara mengunci diri di kamar. Dia mulai merencanakan langkah-langkahnya dengan hati-hati. Pernikahannya dengan Rafael belum terjadi, dan ini adalah peluang emas untuk menghancurkan pria itu sebelum dia bisa menyentuh hidupnya.
Dia tahu apa yang harus dilakukan. Rafael, dengan wajah tampan dan kekayaan keluarganya, adalah pria yang banyak diidamkan wanita. Namun, di balik semua pesonanya, dia adalah pria dingin dan egois yang hanya peduli pada dirinya sendiri. Amara tersenyum dingin. Kali ini, dia yang akan memainkan Rafael seperti boneka di tangannya.
Lalu ada Isabella. Wanita itu berpura-pura menjadi teman baiknya hanya untuk menusuknya dari belakang. Di kehidupan sebelumnya, Isabella mencuri desain perhiasan Amara dan membuatnya dituduh plagiat hingga kehilangan reputasi di dunia desain. Amara mengepalkan tinjunya. Kali ini, dialah yang akan merusak reputasi Isabella, menghancurkan hidup wanita itu hingga tak ada yang tersisa.
Namun sebelum itu, ada satu orang lagi yang harus dia pikirkan-Andre, sahabat lamanya yang selalu hadir di saat-saat sulit. Di kehidupan sebelumnya, Amara telah mengabaikan perhatian tulus Andre, terlalu sibuk mengejar cinta Rafael yang tak berharga. Kali ini, dia bertekad untuk memperbaiki kesalahan itu.
Amara menatap dirinya di cermin. Mata itu kini menyala penuh dengan kebencian dan tekad. "Hidupku adalah milikku. Tidak ada yang bisa menghancurkannya lagi."
Babak baru telah dimulai, dan Amara siap memainkan perannya dengan sempurna.
Keira tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah menjadi mimpi buruk hanya dalam hitungan hari. Tuduhan pencurian yang tak pernah dilakukannya menghancurkan reputasinya. Semua itu berujung pada satu jalan keluar: menikah dengan seorang pria yang tak mencintainya. Ezra Leighton, pria itu, adalah tunangan mendiang saudari Keira yang tewas dalam kecelakaan misterius. Dengan hati yang penuh luka, Keira mencoba bertahan. Namun, Ezra, yang tenggelam dalam amarah dan duka, hanya melihatnya sebagai bayangan buruk masa lalunya. Apakah Keira bisa bertahan di tengah pernikahan tanpa cinta? Atau perlahan-lahan kebenaran yang terselubung di balik kecelakaan saudari Keira akan mengubah segalanya?
Lina dan Arief sedang menatap masa depan yang penuh harapan. Setelah bertahun-tahun saling mencintai, mereka akhirnya mendapatkan kabar yang mereka impikan-Lina hamil. Mereka akan segera menjadi orang tua, sebuah mimpi yang telah lama mereka tunggu. Namun, kebahagiaan itu hancur seketika ketika Arief terlibat dalam sebuah kecelakaan. Ditabrak oleh seorang pria bernama Andi, yang sedang mabuk, Arief terdampar di rumah sakit dalam keadaan kritis. Di detik-detik terakhir kesadarannya, Arief meminta Lina untuk menjaga hidupnya, bahkan jika itu berarti menerima Andi sebagai suami pengganti. "Lina... jangan biarkan hidupmu hancur... Andi... dia bisa... jadi pelindungmu," ucap Arief dengan suara yang hampir tak terdengar, matanya kabur dan hampir terpejam. Lina, yang kini kehilangan separuh dirinya, harus menghadapi pilihan yang tak terbayangkan-menerima Andi, pria yang telah merenggut suaminya, untuk mengisi kekosongan hatinya. Bisakah Andi, yang tidak ingat apa pun tentang kejadian itu, menjadi suami yang baik bagi Lina? Atau akankah takdir yang sudah tertulis ini menghancurkan segalanya?
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?