🔞🏳️🌈 BL LOKAL 🏳️🌈🔞 (Disini Bottom-nya sasimo, yang gak suka bottom sasimo / binal jangan baca buku ini ya~) Ini adalah kisah percintaan Albyan Pradipta yang cukup rumit karena harus memilih diantara ketiga pria yang mencintainya. Cast : - Chimon Wachirawit as Albyan Pradipta - Perth Tanapon as Alvero Kaivan - Ohm Pawat as Danish Davendra - Luke Ishikawa as Steve Ishikawa
Matahari Jakarta yang terik menembus jendela kelas, menyebarkan panas yang tak kenal ampun ke setiap sudut ruangan. Mahasiswa-mahasiswa duduk di bangku mereka, AC yang menyala cukup dingin namun tak cukup untuk mengusir hawa panas yang menyengat.
Beberapa mahasiswa tampak hanya mengetuk-ngetuk meja dengan jari-jari mereka, dengan wajah yang tampak lesu saat memperhatikan dosen di depan kelas.
Beruntunglah, karena kelas telah berakhir, semua mahasiswa di dalam kelas dapat bersantai.
"By, kedepan kampus yu ah. Gue kepengen makan batagor mang Usep sambil liat mahasiswi yang dadanya macem semongko" Tapi orang yang bernama Alby itu tidak beranjak dari kursinya dan tetap menundukan wajahnya di meja.
"Huaaaaaa kenapa sih kuliah udah 2 tahun tapi idup gue gini gini aja" Suara Alby yang sedikit berteriak berhasil mendapat lirikan dari teman teman di dalam kelasnya.
"Berisik bangsat. Noh jadi pada liatin lo!" Sepertinya Vero sudah capek menghadapi kelakuan ajaib sahabatnya itu, sampai sampai dia tidak segan menepak kepala belakang Alby. Vero dan Alby menjalin persahabatan dari mereka masih Mahasiswa Baru.
Alby langsung berdiri dan berjalan keluar kelas meninggalkan Vero yang menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya itu. Ternyata masusia ajaib itu -alby- sudah sampai di grobak batagor mang Usep dan memesan 2 porsi batagor.
"Ver.. Gue masuk Fakultas Teknik apa gak salah jurusan ya? Rasanya gue ko capek banget.. Pengen nikah aja huaaaaa!" Alby menundukan lagi kepalanya ke meja mang Usep, hampir saja kepalanya masuk kedalam mangkok berisikan batagor kuah jika Vero tidak sigap menggeser mangkok itu.
"By, lo tuh kenapa sih? Grobak mang Usep itu bukan mainan loh, jangan nyampe gue pake buat nimpuk pala lo, ya!" Vero melirik sekilas kepada Alby yang masih menundukan kepalanya.
"lo tau nggak sih sejak kita masuk semester empat ini, keluhan lo itu udah kayak playlist radio yang nggak ada habisnya. Gue udah kasih saran dengan segala macam gaya, dari yang halus sampai yang keras. Tapi kayaknya, masuk telinga kanan keluar telinga kiri, ya?" Vero tersenyum, berharap Alby akan mengerti dengan cara yang lebih santai ini.
"Yuk, kita cari solusi bareng-bareng, biar grobak mang Usep tetap utuh dan lo bisa lebih semangat lagi!" Vero menarik-narik rambut Alby dengan pelan tentu saja.
"Jang Alby, kalo kata mamang mah jang Alby teh cuman jenuh aja di kampus. Coba atuh sekali kali healing ke daerah yang dingin biar pikiran Jang Alby juga dingin. Itu mah penat aja kepalanya jadi Ujang (panggilan anak laki laki bahasa sunda) teh ngomongnya kamana karep (seenaknya)" Akhirnya mang Usep pun bersuara karena Alby terus menerus mengeluh kepada vero.
Sepertinya Alby emang butuh Healing, padahal setiap ada tugas yang agak rumit dia selalu dibantu Vero meskipun mereka berdua ini beda fakultas. Tapi entah kenapa hidupnya seperti berat sekali.
"Ke Bandung aja coba Jang, mamang kan orang Bandung. Nah pas banget daerah itu buat healing mah. Cobain ke Ciwidey biar sekalian metik setroberi" Mang Usep menambahkan dengan logat Sunda yang begitu kental. Ucapan mang Usep yang ini berhasil membuat Alby mengangkat kepalanya dan berkedip cepat. Imut sekali!
Alby memang definisi pria tampan tapi cantik. Kulitnya putih mulus tanpa bulu, bulu matanya lentik, hidungnya mancung namun sedikit mungil. Tinggi badannya hanya 165 cm. Alby mengikuti gaya 'Kue dan Bumi', yang sangat unik untuk ukuran pria. Jika saja Alby memiliki rambut panjang, pasti banyak pria yang akan terkecoh.
Namun meskipun Alby berusaha tampil se-maskulin mungkin, masih banyak kakak tingkat yang berusaha mendekati dia, mulai dari para mahasiswi hingga mahasiswa. Ada juga dosen yang mencoba mendekatinya, tetapi Alby cukup waras untuk tidak merespon.
Berbeda dengan Alby, Vero lebih maskulin dan sangat menyukai warna-warna Mamba. Kulit Vero putih, namun tidak seputih Alby, dan ia memiliki beberapa bulu halus di tangan serta kakinya. Rambut Vero hitam tebal dan sangat rapi, tidak acak-acakan, dengan tinggi badan hampir 180 cm. Parfum yang digunakan Vero juga memiliki aroma maskulin yang lebih kuat, sementara Alby memilih parfum dengan aroma manis.
"Vero~" Ucap Alby dengan suara yang dibuat seimut mungkin.
"Iya iya nanti gue temenin ke Bandung, dah gausah rewel lagi lo. Berisik banget kampret tiap hari ngeluh mulu!" Seakan akan Vero tau isi kepala Alby tanpa Alby melanjutkan kalimatnya.
"Aaahhhh makin sayang sama yayang Vero~" Alby memeluk lengan Vero dan menggoyang goyangkan lengannya. Ya Tuhan, andai saja Vero bukan sahabatnya, mungkin sekarang Vero sudah tergoda dengan keimutan Alby.
"Itu batagor lo makan, udah mulai dingin. Nanti makin lembek itu pangsitnya anjir.. Lepasin tangan gue!" Vero berusaha melepaskan pelukan Alby, karena dia juga takut mahasiswa lain berpikir yang tidak-tidak terhadap mereka berdua.
Alby sangat beruntung karena kampus tempatnya kuliah memiliki orang-orang yang tidak merepotkan dan bersikap terbuka. Mereka tidak keberatan dengan orientasi seksual mahasiswa. Alby tidak perlu repot-repot menyembunyikan orientasi seksualnya.
Awalnya, Vero terkejut saat mengetahui bahwa Alby adalah gay tetapi dia tidak mempermasalahkannya. Dia hanya terkejut saja. Vero dengan senang hati menjadi sahabat dekat Alby dan perlu ditekankan bahwa Vero ini 99% lurus! Mengapa 99%? Karena beberapa kali dia hampir tergoda oleh keimutan Alby. Namun, Vero tulus menjadi sahabat Alby.
Kedekatan mereka seringkali membuat orang salah paham bahwa mereka berpacaran, padahal hubungan mereka murni persahabatan.
Banyak yang berpendapat bahwa Vero dan Alby cocok menjadi sepasang kekasih. Namun, Vero dengan tegas menyatakan bahwa mereka hanya sahabat, dan Alby hanya tersenyum mendengar pendapat tersebut.
Meski sering pulang-pergi kuliah bersama dan menginap di kamar satu sama lain, hubungan mereka tetap platonis. Kamar mereka pun bersebelahan, dengan kamar Alby bernomor 6 dan Vero di nomor 7.
Mereka rajin pulang-pergi bersama meskipun memiliki motor sendiri dan berbeda fakultas. Alby di Fakultas Teknik dan Vero di Fakultas Hukum. Mereka sering terlihat seperti mahasiswa yang tertukar. Meski berbeda fakultas, Vero sering menunggu Alby di gedung Teknik, dan kadang Alby yang datang ke gedung Hukum.
Alby lebih memilih naik motor Vero yang merupakan motor matic besar keluaran terbaru, sehingga ia tidak merasa pegal. Sementara motor Alby adalah motor matic keluaran tahun 2015 yang sudah tidak nyaman lagi.
Dulu, Alby sempat tertarik pada Vero, namun setelah mengetahui bahwa Vero adalah straight dan lebih menyukai wanita dengan bentuk tubuh tertentu, Alby memutuskan untuk tidak lagi tertarik pada Vero dan mengubur perasaannya.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Selama 1,5 tahun, Kana menjadi istri kontrak Ian untuk menutupi hubungan pria itu dengan kekasihnya yang tidak pernah direstui oleh keluarganya. Kemudian setelah kontrak pernikahannya dengan Ian berakhir dengan perceraian, Kana justru bertemu dengan Lucas yang menjebaknya dalam kontrak pernikahan selama 3 tahun. Yang sayangnya pernikahan kontraknya dengan Lucas ini jauh berbeda dengan pernikahannya bersama Ian yang hanya membantu pria itu menutupi hubungannya dengan kekasihnya, sebab Lucas mengontraknya karena ingin menjadikan dirinya sebagai pemuas nafsu pria itu. Lantas bagaimanakah kelanjutan hidup Kana sebagai istri kontrak Lucas? Dan saat Ian, mantan suami kontraknya yang masih ia cintai, kembali untuk meloloskannya dari belenggu Lucas, bisakah Kana benar-benar terbebas dari kehidupannya sebagai seorang wanita kontrak?
Selama tiga tahun yang sulit, Emilia berusaha untuk menjadi istri Brandon yang sempurna, tetapi kasih sayang pria itu tetap jauh. Ketika Brandon menuntut perceraian untuk wanita lain, Emilia menghilang, dan kemudian muncul kembali sebagai fantasi tertinggi pria itu. Menepis mantannya dengan seringai, dia menantang, "Tertarik dengan kolaborasi? Siapa kamu, sih?" Pria tidak ada gunanya, Emilia lebih menyukai kebebasan. Saat Brandon mengejarnya tanpa henti, dia menemukan banyak identitas rahasia Emilia: peretas top, koki, dokter, pemahat batu giok, pembalap bawah tanah ... Setiap wahyu meningkatkan kebingungan Brandon. Mengapa keahlian Emilia tampak tak terbatas? Pesan Emilia jelas: dia unggul dalam segala hal. Biarkan pengejaran berlanjut!