/0/18454/coverbig.jpg?v=6ec314479b50e99d85a4e920e53be21b)
Ketika mereka bertemu lagi, Juan mengesampingkan paranoia dan harga dirinya, dengan hangat memeluk Cynthia. "Tolong, kembalilah padaku?" Selama tiga tahun, wanita itu telah menjadi sekretarisnya di siang hari dan pendampingnya di malam hari. Cynthia selalu memenuhi permintaannya, seperti hewan peliharaan yang patuh. Namun, ketika Juan menyatakan rencananya untuk menikahi orang lain, dia memilih untuk berhenti mencintai pria itu dan melepaskannya. Namun, hidup berubah secara tak terduga. Pengejarannya yang pantang menyerah, kehamilannya, dan keserakahan ibunya secara bertahap mendorongnya ke tepi jurang. Akhirnya, dia mengalami penderitaan yang luar biasa. Lima tahun kemudian, ketika dia kembali, dia bukan lagi wanita seperti dulu. Namun, pria itu telah jatuh ke dalam kekacauan selama lima tahun.
Tirai linen berkualitas terbaik bergoyang saat tangan ramping terulur untuk mendapatkan pegangan, tetapi kemudian ditempel dengan paksa ke jendela kaca oleh tangan yang lebih besar dan kuat.
Mereka di tengah ronde keempat mereka.
Pria yang sedang menikmati tubuhnya jelas sedang melampiaskan semua gairah terpendam yang menumpuk selama tujuh hari dia pergi melakukan perjalanan bisnis.
Tidak lama kemudian, Cynthia Moresta memohon pada pria itu saat kaki yang menopang tubuhnya gemetar karena kehabisan tenaga.
Dengan satu dorongan terakhir, pria itu akhirnya berhenti. Meski begitu, kehangatan tetap menjalar di tubuh mereka. Terutama ketika detak jantung kuat pria itu terasa di punggungnya saat memberikan beberapa ciuman kecil di tengkuk lehernya hingga ke daun telinganya.
"Sudah kehabisan tenaga?" goda pria itu dengan suara seraknya.
Cynthia berbalik dan memeluk leher sang pria.
Lampu jalan redup yang masuk ke dalam kamar melembutkan wajah Juan yang biasanya tegas. Namun, hasrat di dalam matanya terlihat jelas. Dia bagai binatang liar yang dilepaskan, dan tidak akan berhenti sampai laparnya terpuaskan sepenuhnya.
Namun, Cynthia tidak tertipu oleh hasrat yang Juan perlihatkan di luar. Dia tahu bahwa hati pria itu, jika memang ada, sedingin es.
"Aku akan pergi kencan buta besok," bisik Cynthia.
"Hmm." Juan menanggapi dengan gumam pelan.
Detik berikutnya, dia kembali menangkap bibir wanita itu dalam ciuman panas lainnya. Tangannya turun ke pinggang dan pinggul Cynthia. Dia sudah siap untuk melanjutkan ke ronde berikutnya.
Rasa pahit memenuhi mulut Cynthia.
Tepat seperti dugaannya, pria itu sama sekali tidak peduli.
Dia merinding di bawah sentuhan Juan, tubuhnya melengkung ke arah pria itu terlepas dari akal sehatnya.
Cynthia menarik napas dalam-dalam ketika dia menarik diri dari ciumannya.
"Jika semuanya berjalan lancar, kurasa aku akan menikah," ucap Cynthia.
Kata-kata tersebut akhirnya membuat tangan pria itu berhenti menjamah tubuhnya. Dia menatap mata Cynthia, dan seolah-olah menatap langsung ke dalam jiwanya. "Kamu berencana menikah?"
"Tahun ini usiaku 27 tahun," gumam Cynthia sambil menurunkan pandangannya untuk menyembunyikan perasaannya. "Aku benar-benar tidak mampu menunggu lebih lama lagi."
Cynthia gagal melihat seringai sinis yang tersungging di sudut mulut Juan.
Pria itu menarik diri sepenuhnya begitu saja. Sesaat kemudian, kamar itu terang benderang.
Cynthia buru-buru meraih gaunnya yang robek dan menempelkannya di dadanya.
Juan duduk di tepi ranjang dan menyalakan rokok. Celana panjang hitamnya masih terlihat rapi, sementara tiga kancing atas kemeja hitamnya sudah terlepas.
Pria itu terlihat menarik dan sangat menggoda.
Mata Cynthia tertuju pada rokok, dan tidak sengaja menatap pada cincin pertunangan mewah yang melingkar di jemari pria itu. Ini menambah ironi dalam kegelisahan batinnya.
Tiga tahun yang lalu, Cynthia hanyalah seorang karyawan pekerja keras yang baru saja dipromosikan menjadi sekretaris. Dia ditugaskan untuk menemani Juan Martogi yang terhormat dalam perjalanan bisnis, dan saat berada di kamar hotel di kota asing, bosnya menekan tubuhnya ke ranjang.
Dia tidak berusaha melawan. Setelah berbagi malam yang penuh gairah, bosnya menangkupkan rahangnya dan mengatakan padanya bahwa dia cukup baik di atas ranjang. Satu hal mengarah ke yang lainnya, dan di sinilah mereka sekarang, tiga tahun menjalin hubungan rahasia bersama.
Di siang hari, Cynthia adalah sekretaris Juan, dan menjadi kekasihnya pada malam hari.
Jika Cynthia harus menyalahkan pilihan bodohnya, tentu pada kenaifannya, cinta masa mudanya saat dia masih menjadi seorang siswi di bangku sekolah.
Sekarang, karena Juan akan segera menikah, dia ingin terlebih dulu mengakhiri hubungan rahasia mereka sebelum dia menjadi wanita simpanan. Dia tidak ingin dihina sebagai wanita simpanan, mengganggu apa yang dianggap sebagai pasangan serasi antara dua tokoh elit kalangan sosial.
Karena hubungan tidak dapat dilanjutkan, Cynthia memutuskan bahwa dialah yang akan mengambil inisiatif untuk pergi. Lebih baik pergi dengan caranya sendiri daripada dibuang seperti wanita murahan yang tidak berharga.
Dengan hati-hati menghindari kontak mata, dia berjalan ke pintu untuk mengambil tasnya. Setiap kali mereka melakukannya, dia selalu membawa satu set pakaian cadangan.
Cynthia sadar diri, dia tidak memiliki hak istimewa untuk bermalam, apalagi berdiri di sisi Juan.
Sebelum Cynthia sempat menyentuh tasnya, pergelangan tangannya yang lain sudah berada dalam genggaman erat. Jantungnya berdetak kencang.
"Sekali lagi," geram Juan. Ini merupakan sebuah perintah dan bukan permintaan.
Kali ini, dia melakukannya sampai Cynthia tidak mampu bergerak. Ketika Juan selesai, dia memegang rahang wanita itu dan memaksanya untuk menatap matanya. "Batalkan kencan buta besok," tuntut Juan.
Cynthia sudah tidak memiliki tenaga lagi, tetapi dia mencoba meraih jari-jari pria itu. Dia mengumpulkan martabat yang tersisa dalam dirinya dan mengucapkan kata-kata paling berani yang pernah dia ucapkan dalam tiga tahun terakhir.
"Jika aku membatalkannya, apakah kamu akan membatalkan pertunanganmu?"
Jika Juan mengizinkannya, Cynthia akan dengan senang hati menghabiskan sisa hidupnya di sisinya. Asalkan pria itu tetap melajang.
Wajah Juan membeku selama beberapa detik, lalu dia terkekeh pelan.
Suara paraunya mengingatkan Cynthia pada dengkuran kucing, tetapi ada aura mengancam yang membuatnya bergidik ketakutan.
"Kamu baru saja melewati batas," bisik Juan, menghancurkan semua harapannya dalam satu waktu sekaligus.
Akan tetapi, tentu saja Cynthia selalu tahu bahwa pria ini tidak akan pernah mencintainya.
Dia mengalihkan pandangannya lagi, lalu menirukan tawa pria itu, meski tawanya terdengar mengejek diri sendiri. "Anda bisa menolak permintaan cuti saya, Pak Juan. Saya hanya akan mengambil cuti tahunan saya besok. Masuk akal, kan? Benar-benar mengikuti aturan kantor juga."
Jemari Juan tiba-tiba mencengkeram rahangnya, membuatnya meringis kesakitan. Cynthia menatap pria itu, ekspresinya menantang. Dia menolak untuk berkompromi lebih dari apa yang sudah dia berikan.
Menilai dari alisnya yang berkerut, Juan jelas tidak puas dengan perilakunya. Meski begitu, amarahnya tidak meledak.
Juan hidup di dunia di mana dia tidak kekurangan kelinci kecil penurut dan patuh yang sangat ingin menghangatkan ranjangnya. Dia tidak tertarik untuk mempertahankan seekor kelinci yang menggigit tangannya.
"Minum pil kontrasepsimu dan bersihkan tempat ini," bentak Juan sambil melepaskan Cynthia dan menghilang ke kamar mandi tanpa melihat ke belakang.
Ketika Juan keluar beberapa menit kemudian, kamar hotelnya dalam keadaan bersih.
Di tengah ranjang ada kartu bank yang diberikannya kepada Cynthia setelah mereka pertama kali melakukannya tiga tahun yang lalu. Uang dalam kartu bank itu dimaksudkan untuk membiayai hidup Cynthia dan kebutuhan lainnya sebagai balasan atas jasanya, tetapi Juan segera mengetahui bahwa wanita itu tidak menggunakan sepeser pun uang di dalam rekening tersebut.
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"