/0/18054/coverbig.jpg?v=ee6b40dded5ebae5bd3ce0c38568eeea)
Terbangun di tempat asing dan tanpa seorangpun yang kau kenal, bukanlah hal yang menyenangkan bagi Danessa. Berbagai pertanyaan seperti siapa, mengapa, di mana dan bagaimana? Terus saja berputar-putar di dalam benak gadis itu. Namun setiap kali Nessa berusaha untuk mengorek sedikit bayang masa lalunya, rasa berdentam yang begitu menyiksa seperti akan meremukkan kepalanya kapan saja. Ketika serpihan masa lalu perlahan membawa kembali ingatannya, akhirnya Nessa menyadari jika kenyataan tampaknya tak semanis apa yang ia bayangkan. Nessa yang dulu ternyata benar-benar berbanding terbalik dengan dirinya kini. Nessa yang dulu bukanlah gadis yang baik, gadis yang bahkan mungkin tak pantas untuk dicintai. Ketika kenyataan itu terungkap, akankah Nessa menjadi dirinya yang dulu? Atau tetap menjadi sosok seperti ini? Sosok yang lembut dan terlalu mudah untuk dicintai?
Aku melihatnya lagi, gadisku kembali menghabiskan sorenya di kursi taman rumah sakit. Seperti apa yang selalu ia lakukan semenjak tiga hari belakangan ini. Semilir angin sore sesekali menerbangkan helai rambut hitamnya yang tergerai bebas, membingkai dengan sempurna wajah mungil yang selalu membuatku tak pernah bosan untuk memandanginya. Dialah gadisku, milikku seutuhnya meski pada kenyataannya dia bahkan sama sekali tak mengingat eksistensiku dalam hidupnya.
Genggaman tanganku di atas parzel buah semakin mengerat. Aku egois, ya... aku tahu itu. Dengan kejamnya merasa bahagia ketika gadis yang kucinta kehilangan seluruh memori di otaknya. Mau bagaimana lagi? Ini semua karena aku terlalu mencintainya. Cintaku ini bahkan semakin bertambah ketika dia menjadi sosoknya yang baru.
Lihatlah dirinya. Begitu cantik, begitu hangat, begitu cemerlang, sehingga membuat dirinya begitu mudah untuk dicintai. Jauh berbeda dengan dirinya yang dulu. Meski pada kenyataannya, mau seperti apapun sikapnya, cintaku ini hanya akan tetap tertuju padanya. Terpatri begitu dalam hingga aku bahkan sulit untuk sekedar berpaling untuk mengagumi wanita yang lain.
"Kamu sudah datang?" suaranya yang lembut menyentak lamunanku begitu saja. Lihatlah, karena terlalu sibuk mengagumi sosoknya, aku bahkan tak sadar sejak kapan kedua kakiku telah melangkah dan kini aku justru mendapati diriku tengah berdiri membatu di hadapannya.
Mengerdikkan bahu, aku kemudian mendudukkan tubuhku tepat di sebelahnya. Memejamkan mata sejenak, menikmati semilir angin yang sayup membawa serta wangi tubuhnya. "Seperti biasa, tak ada yang spesial." Jawabku kemudian sambil tersenyum lembut kepadanya.
Gadisku itu membalas senyumku sambil menyingkirkan helaian rambut panjangnya yang tertiup angin hingga menghalangi pandangan. Tanganku dengan refleks --yang lebih karena terbiasa, ikut menyelipkan beberapa anak rambutnya ke belakang telinga. Helaian rambutnya itu kini berwarna cokelat keabuan, nyaris hitam. Warna yang tergolong normal.
Sampai sekarangpun aku tak mengerti, kenapa dulu dia begitu suka mewarnai rambutnya dengan warna-warna tak masuk akal. Mulai dari cokelat tua yang diberi sentuhan warna merah disetiap ujungnya, pink cerah yang membuat siapapun yang melihatnya menjadi sakit mata, hingga percampuran tujuh warna yang membuat rambutnya bisa saja dijadikan sebagai icon pelangi.
Namun untung saja ketika insiden itu terjadi, entah bagaimana dia sudah mengubah warna rambutnya menjadi warna yang sedikit normal. Sehingga pertanyaan rumit seperti, 'kenapa warna rambutku seperti ini?' tidak akan keluar dari bibirnya. Aku pasti akan kebingungan setengah mati jika dia bertanya seperti itu. Karena pertanyaan itu, jelas-jelas hanya dirinya sendirilah yang tahu jawabannya. Dirinya yang dulu, sebelum insiden naas itu merenggut seluruh ingatannya.
Amnesia, itulah nama penyakit yang divonis dokter ketika Nessa baru saja siuman di ruang ICU. Sebuah penyakit yang dulu sempat kuragukan keberadaannya. Bagaimana mungkin ada seseorang yang bisa kehilangan seluruh memori otaknya? Apakah itu berarti dia juga lupa bagaimana caranya berjalan? Bagaimana caranya makan dan bagaimana caranya bernafas? Namun keraguan itu langsung sirna begitu saja ketika Nessa sendirilah yang mengalaminya.
Kekasihku itu hanya menatap hampa segala hal yang ada di depannya saat pertama kali siuman. Dia bahkan tak merespon ketika aku menggenggam tangannya dan memanggil namanya berkali-kali. Dan ketika satu pertanyaan keluar dari bibirnya, aku benar-benar tak tahu harus menangis atau tertawa sekencang-kencangnya saat itu juga.
"Siapa?" aku bahkan masih ingat suara lemah dan pandangan kosongnya ketika menanyakan satu kata itu.
Dia tidak mengingatku! Dia tidak mengenal dirinya sendiri, dan bahkan dia sama sekali tak tahu hal apa saja yang sudah terjadi di antara kami. Sejak saat itulah kebohongan demi kebohongan terjadi. Bukan sepenuhnya kebohongan, aku hanya menutupi apa yang seharusnya tidak ia ketahui.
Aku tahu ini salah, aku bahkan sangat tahu jika aku mungkin akan kehilangan dirinya jika kelak tiba-tiba saja ingatannya kembali. Namun salahkah aku jika mempertaruhkan segalanya saat ini? Aku akan melakukan apa saja untuk mengikat hatinya selama kesempatan ini masih ada. Aku akan memperbaiki semua kesalahan yang pernah kulakukan padanya. Aku akan membuktikan jika cintaku benar-benar begitu dalam padanya. Dan akan kutunjukkan jika aku menempatkannya dalam posisi yang paling penting di atas segala-galanya.
Sehingga ketika dia pada akhirnya mengingat semua masa lalu kami, dia akan sadar. Sedikit kesalahanku di masa lalu, sama sekali tak sebanding dengan seberapa besar cinta dan kasih sayang yang kucurahkan untuknya saat ini. Dia tak akan memiliki alasan untuk pergi dariku. Karena hatinya, sudah berada di dalam rengkuhan kedua tanganku.
Rangga Wijaya, pewaris kaya yang sinis dan trauma dengan cinta, terus didesak keluarganya untuk segera menikah. Hidupnya berubah ketika Kinanti, perempuan sederhana yang cerdas tapi terbelit utang keluarga, masuk ke perusahaannya sebagai sekretaris sementara. Di tengah tekanan keluarga, luka masa lalu, dan perbedaan dunia mereka, Rangga dan Kinanti terlibat dalam dinamika penuh humor dan ketegangan. Mampukah mereka menemukan kebahagiaan di tengah kekacauan hidup masing-masing?
Heaven dan Kaylein, sepasang kekasih yang saling mencintai dan menaruh perhatian berlebih terhadap segala sesuatu yang berbau immortal. Pasangan itu bahkan rela berkeliling dunia hanya untuk memuaskan obsesi mereka untuk bisa bertemu secara langsung dengan sang immortal. Sekian lama mencari namun tak kunjung mendapatkan hasil membuat mereka nyaris menyerah dan mengganggap jika mahluk immortal itu sekedar dongeng dan sama sekali tak pernah ada. Namun ketika mereka mengunjungi sebuah kastil tua bergaya Victorian di kawasan New Orleans, akhirnya mereka menemukan segala yang selama ini mereka cari, namun dari sana juga sebuah malapetaka terjadi. Kaylein diubah secara paksa menjadi salah satu bagian dari klan mereka. Sementara di tengah rasa sakit yang mendera akibat virus Vampir yang mulai menjangkiti setiap relung tubuhnya, Kaylein harus menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, kekasihnya di nodai dengan begitu kejamnya oleh pimpinan klan itu sendiri. Sang iblis tampan yang terlampau kejam dan berhati dingin. Ketika takdir mulai menjalankan misinya, akankah kedua insan ini berhasil menjaga cinta mereka? Atau justru akan menemukan cinta yang baru, cinta yang mungkin telah takdir persiapkan bahkan jauh sebelum mereka terlahir ke dunia.
GAIRAH TERLARANG KAKAK IPAR MENGANDUNG KONTEN DEWASA 21+++. YANG MASIH KECIL MINGGIR DULU YA! Deskripsi Bercerita tentang seorang wanita cantik bernama Renata Adinda, yang dijodohkan dengan Mehesa Adi Sanjaya. Sejak pernikahan mereka, Adi tidak pernah melihat Renata sedikitpun atau menganggapnya sebagai seorang istri. Perhatian dan kebaikan yang Adi berikan untuknya hanya karena status mereka sebagai suami istri. Adi tidak pernah memberikan nafkah batin dan biologis untuk Renata. Bahkan tidur dalam satu ranjang pun tidak. Akhirnya datang seorang pria gagah dan tampan, yaitu kakak Adi bernama Ryota Anggara, atau sering disebut bang Rio. Ia tertarik dengan Renata dan mengetahui keadaan rumah tangga Renata dan adiknya yang hanya penuh dengan keterpaksaan. Akhirnya Rio mendekati Renata dan terjadilah hubungan terlarang antara mereka. Bagaimanakah kelanjutan hubungan terlarang antara adik ipar dan kakak ipar ini? Apakah mereka sanggup bertahan, atau malah berpisah? Ikuti saja kelanjutan kisahnya yang akan update disetiap harinya ya!
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Dokter juga manusia, punya rasa, punya hati juga punya birahi
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."