/0/16964/coverbig.jpg?v=eb6814819fde494123ef246decb8cd40)
Sebuah misteri masih terselubung di SMA Permadani Putih. Kematian seorang siswi yang sudah di perk*sa dan dibunuh secara sadis satu tahun yang lalu masih tetap terkubur rapat sampai sekarang. Aturan ketat sekolah pun berubah menjadi semaunya sendiri. Mereka semua seolah sedang menutup mata dengan kasus yang ditutup secara tiba-tiba. Akankah Gara mampu untuk membuka tabir misteri kematian adiknya sendiri? Akankah terkuak siapa pelaku yang sebenarnya? Baca cerita lengkapnya, dan jangan lupa follow akun penulisnya ya. 😍😍
Jarum jam tepat berada di angka 11.00 saat seorang pemuda berusia 17 tahunan itu masih tetap berdiri dalam posisi hormat di bawah tiang bendera merah putih serta dinaungi oleh panas matahari yang terasa kian menyengat.
Sesekali dia mengusap peluh yang menetes di dahi menggunakan tangan kiri, lalu kembali hormat hingga pukul 11.30 nanti. Di sampingnya, tiga remaja berseragam putih abu-abu pun ikut serta melakukan kegiatan yang sama seperti apa yang dilakukannya karena kesalahan yang sama pula.
Dikelilingi oleh gedung berlantai dua bercat abu-abu kusam, serta genting-genting yang telah berubah menghitam, lelaki yang bertubuh cungkring serta berkulit cukup gelap, tiba-tiba menurunkan tangannya. Namun, dia masih terdiam di sana. Kemudian dalam hitungan detik, tubuhnya berbalik.
"Gara! Apa yang kau lakukan? Masih setengah jam lagi, lanjut sikap hormat!" Lelaki bertubuh gempal serta berseragam cokelat muda dilengkapi pantofel hitam, berteriak dari tepi lapangan.
Remaja bernama Gara Imana Dani itu tak langsung menjawab. Dia memperhatikan banyak siswa berlalu-lalang di koridor kelas, dan satu dua dari mereka terlihat berdiri di lantai dua memperhatikan dia dan teman-temannya yang tengah menjalankan hukuman di bawah. Mungkin segerombolan remaja nakal itu bukan lagi suatu pemandangan menarik, sehingga anak-anak di sekolah tak menjadikan mereka pusat perhatian kala dihukum.
"Bapak sibuk banget menghukum kami cuma karena saya telat tiga menit dan kawan-kawan saya ketahuan main kartu di kelas. Tapi bapak lepasin pelaku kekerasan seksual." Gara berteriak.
Refleks, teman-teman yang tadi masih hormat menurunkan tangannya dan menatap terkejut pada Gara. Bahkan beberapa siswa yang tengah berjalan di sekitar pun langsung menoleh, karena baru saja pulang dari kantin atau hendak mengembalikan buku ke perpus. Mereka dengan cepat memelankan langkah karena pekikan Gara yang terdengar seantero lapangan dan sekitarnya.
Bapak Nawawi selaku guru BP, kemudian mendekat ke arah Gara. Kedua matanya melotot dan memukul pelan pundak Gara. "Siapa yang kamu maksud?" tanya Pak Nawawi.
"Nah itu yang saya maksud, Pak. Bapak terlalu sibuk memburu tikus-tikus di sekolah tapi bapak nggak tahu kalau sekolah udah dimasuki anjing liar," jawab Gara dengan suara yang terdengar begitu lantang.
"Sudah, cepat sana kamu masuk ke dalam kelas! Kerjaanmu cuma bikin gaduh saja di sekolah!" cetus Pak Nawawi yang kemudian pergi meninggalkan Gara dan kawan-kawan.
Remaja setinggi 168 sentimeter itu kemudian pergi meninggalkan lapangan, menyeret langkah menuju kelas yang sebentar lagi akan masuk pelajaran ketiga, yaitu pelajaran sejarah Indonesia.
"Gara!" Suara lelaki terdengar berteriak ketika Gara hendak menaiki anak tangga dan menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Mendengar suara seseorang memanggil namanya, Gara pun membalikkan badannya.
"Lo udah gila? Apa lo nggak salah ngomong tadi? Lo nggak takut, Gar?" Javas Nakahta, remaja kelas XII IPA 1 selaku teman Gara, mengingatkan.
"Kalau lo dipanggil guru BP buat diwawancarai karena blow up kasus ini gimana? Tindakan lo ini udah kelewat batas, Gara," lanjut Javas.
Remaja berseragam lusuh itu justru tertawa mendengar Javas berbicara. Dia lantas menepuk bahu Javas. "Kalau hanya dengan memperhatikan batas-batas cuma bisa nutup-nutupi kasus, mending gue nggak pernah memperhatikan batas yang lo maksud itu, Av. Gue tau gue bodoh, Av, tapi kalau lo diam karena kalau blow up takut reputasi lo hancur, ya udah biar gue yang blow up." Gara tertawa lagi, lalu dia melanjutkan langkah menaiki satu per satu anak tangga menuju kelasnya XII IPS 8 di ujung koridor yang berada di ujung lantai dua.
🍁🍁🍁
Jika bisa memilih, Mutia pun akan memilih untuk tidak terlahir ke dunia ini. Apa salah dan dosanya pun dia tak tahu. Setiap saat akan selalu menjadi sebuah kesalahan bagi dirinya. Akibat keadaan ekonomi yang carut marut, Ibunya selalu melampiaskan segala kekesalan pada gadis ini. Apa yang akan terjadi pada Mutia selanjutnya? Baca kisahnya di sini, ya. Jangan lupa untuk follow dan selalu berikan dukungan untuk author 😍😍
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Sepasang Suami-Istri yang hidup bahagia, dan sudah mempunyai seorang Putri kecil, Kehidupannya mereka Cukup mapan, dimana Angga sang suami bekerja di bidang Export-Import. Kehidupan percintaan mereka juga cukup baik, "Ratih" yang mempunya body bak Gitar Spanyol, tubuh yg tinggi, dan wajah yang cantik, demikian juga "Angga" si Suami, Badan yang Atletis, wajah yang tampan dan bersih. Suatu malam, Maling memasuki rumah mereka, selain menguras harta, tapi juga menguran keringat "Ratih & Angga" bagaimana kelanjutan-nya & Perubahan apa yang akan dirasakan Suami-Istri tersebut? silahkan di simak!
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."