/0/16505/coverbig.jpg?v=ecc502f94b23a34007eefcee64e79362)
Adelia Putri, 23 tahun, seorang gadis yang bekerja di sebuah Restoran ternama di ibu kota--Restoran Epicurean Dreamscape. Suatu kejadian yang tidak mengenakan terjadi pada dirinya, ada yang memfitnah dirinya dengan menaruh perhiasan seorang pelanggan di dalam tas perempuan malang itu, seketika restoran menjadi rusuh dan Managernya langsung memecat Adel di depan para karyawan dan Pengunjung. Hati Adel hancur, ia bingung harus mencari pekerjaan dimana lagi, ia pun mulai menghayal jika menikah dengan duda kaya pasti hidupnya akan bahagia. Tiba-tiba sebuah bola mengenai keningnya membuat ia semakin kesal, namun setelah melihat pelakunya seorang anak kecil berusia lima tahun, hatinya langsung luluh apalagi mendengar pernyataan sang anak yang selalu kesepian dan kasih sayang dari sosok ibu yang tidak pernah ia dapatkan. Adel terkejut mendengar permintaan gadis kecil itu, ia meminta Adel menjadi ibu sambungnya. Adel bingung apa yang harus ia katakan, terima atau menolak permintaan gadis kecil tersebut?
"Ada apa ini?" tanya Dimas sang Manager Restoran Epicurean Dreamscape menghampiri sebuah meja pengunjung yang sedang mengalami masalah sehingga menimbulkan keributan.
"Kata Ibu ini gelang dan cincin yang ditaruhnya diatas meja hilang Pak," jawab Ridho--salah satu karyawan.
"Mohon maaf Bu, coba ibu ceritakan bagaimana perhiasan ibu bisa hilang?" tanya Dimas sopan.
"Jadi saya pergi ke toilet dan saya suruh seorang karyawan perempuan menunggu perhiasan saya disini tapi setelah saya keluar dari toilet saya enggak lihat itu perempuan disini dan perhiasan saya juga sudah tidak ada, pokoknya saya minta ganti rugi," jawab perempuan paruh baya tersebut dengan penuh emosi.
"Itu dia," tunjuknya kepada salah satu karyawan.
"Adel kesini kamu!" bentak Dimas tajam.
"Ada apa Pak?" tanya Adel bingung.
"Kata ibu ini tadi dia menitipkan perhiasana kepada kamu, apa itu benar?" tanya Dimas.
"Enggak ada Pak, tadi saya cuma memberikan pesanan kepada ibu ini dan setelahnya saya langsung pergi menemui pengunjung lain," jawab Adel tanpa ada rasa takut.
"Hei Mbak jelas-jelas tadi saya menitipkan perhiasan kepada Mbak!" sargah perempuan paruh baya tersebut.
"Pokoknya saya enggak mau tahu, ganti rugi atau restoran ini akan saya tuntut!" lanjutnya.
"Mohon bersabar dulu Bu, kasihan pengunjung lain merasa terganggu, kita bicarakan ini secara baik-baik ya," ujar Dimas menenagkan.
"Adel kasih sekarang juga perhiasan Ibu ini, saya tidak mau restoran ini jadi buruk karena masalah ini," ujar Dimas emosi.
"Saya berani bersumpah, saya tidak mengambil perhiasan Ibu ini," ujar Adel dengan bulir air mata yang sudah mengalir deras.
"Coba aja periksa tasnya, mana tahu disembunyikan didalam tas," ujar Ibu tersebut penuh keyakinan.
Dimas memerintahkan salah satu karyawan untuk mengambil tas Adel. "Ini Bos!"
Dimas merogoh tas Adel dan benar saja ada sebuah kotak perhiasan yang dimasukkan di saku celana.
"Ini apa Adel?" tanya Dimas memperlihatkan kotak perhiasan tepat didepan Adel.
Adel terkejut dengan semua yang terjadi, kenapa perhiasan itu ada didalam tasnya? Siapa yang sudah tega melakukan ini semua?
"Bukan saya pelakunya Pak, saya tidak pernah mengambil perhiasan itu, saya tidak tahu kenapa perhiasan itu berada didalam tas saya," ujar Adel berusaha membela diri.
"Tapi buktinya perhiasan ini ada didalam tas kamu," ujar Dimas kecewa.
"Mungkin saja ada yang sengaja memasukkannya dan memfitnah saya Pak," ujar Adel sangat berani.
"Cukup Adel, saya tidak menyangka kamu berani memfitnah orang, mulai sekarang kamu saya pecat, saya tidak mau mempekerjakan seorang pencuri dan pemfitnah seperti kamu!"
Adel menarik nafas kasar, ia mengambil tasnya lalu pergi keluar dari restoran tersebut, para pengunjung dan karyawan memandangnya dengan tatapan yang berbeda, ada yang merasa kasihan dengannya ada juga yang menghujatnya secara terang-terangan.
"Wajahnya aja kelihatan baik, ternyata sifatnya jahat banget."
"Amit-amit dapat menantu kaya dia, yang ada baru seminggu nikah udah ludes semua isi rumah."
"Udah lah ibu kasihan dia, manatahu apa yang dibilangnya benar, ada seseorang yang tidak suka dengannya lalu memfitnah dirinya."
Kira-kira seperti itulah perkataan para pengunjung yang melihat kejadian tersebut.
Adel berjalan dengan tidak bersemangat, ia masih tidak menyangka ada orang yang tega memfitnahnya sehingga membuatnya dipecat.
"Nasib, nasib kenapa sih nasib gue kaya gini, apa yang harus gue katakan pada Ayah? Dimana lagi gue harus mencari pekerjaan?" Monolognya, ia menendang batu kecil didepannya melampiaskan rasa kesalnya.
"Seandainya gue dapat jodoh duda kaya raya yang punya banyak warisan pasti hidup gue bahagia." Adel duduk dibangku taman.
Tiba-tiba sebuah bola mengenai kepalanya. "Aduh siapa sih yang nendang nih bola," ujarnya kesal, bukannya dapat duda yang ada malah jidatnya yang benjol.
"Ma-maaf Tante, aku tidak sengaja," ujar seorang anak perempuan yang diperkirakan berumur lima tahun.
"Heh Nyil orang tua kamu mana? Kok sendirian?" tanya perempuan tersebut tidak melihat orang siapapun.
Adel terlonjak kaget mendengar anak kecil yang dikepang dua tersebut menangis ketakutan.
"Jangan nangis dong Nyil nanti dikira orang aku mau nyulik kamu, udah ya Kakak gak marah kok," ujarnya selembut mungkin dan tidak lupa tersenyum manis.
"Tante beneran gak marah kan?" tanyanya khas suara anak kecil.
"Jangan panggil Tante dong Nyil, aku masih muda loh." Beruntung orang didepannya ini masih kecil kalau tidak udah dipastikan suara merdunya keluar.
Anak kecil itu memperlihatkan gigi pepsodentnya.
"Orang tua kamu kemana Nyil? Kok sendirian udah malam loh ini," tanyanya penasaran. Ia takut anak kecil didepannya ini anak jadi-jadian.
"Kakak mau gak main sama aku." Bukannya menjawab pertanyaan Adel, anak kecil itu malah mengajak dia bermain.
"Kamu beneran manusia 'kan, Nyil?" tanyanya takut, mungkin saja perempuan didepannya ini demit yang menyamar menjadi anak kecil.
"Iya lah Kak, gak mungkin demit," jawabnya kesal.
Adel cukup terkejut dengan anak kecil didepannya ini, dengan usianya yang baru sekitaran lima tahun, namun pembawaannya sudah seperti orang dewasa.
Adel tersenyum hangat, setidaknya dengan bermain dengan anak kecil ini bisa menghilangkan kesedihannya.
"Oh iya Kak, kenalin nama aku, Riri," ujarnya memperkenalkan diri.
"Nama Kakak, Adel. Orang tua kamu tahu enggak kalau kamu kesini?" tanya Adel memastikan. Ia tidak mau dikira sebagai penculik anak.
"Tahu kok Kak, aku sering main kesini sendirian," jawabnya.
"Eh ngapain kamu kesini sendirian?" tanya Adel mengernyit bingung.
"Soalnya aku bosan dirumah, Papi selalu pulang malam dan Oma kadang suka marah-marah." Perkataannya membuat perasaan Adel tersentuh, ia sedih melihat anak yang sekecil ini sudah merasakan pahitnya kehidupan.
"Ya udah kita mau main apa?" tanya Adel tersenyum.
"Bagaimana kalau kita main bola Kak?" tanyanya penuh harapan.
"Ayo," jawab Adel semangat.
Mereka bermain dengan penuh tawa, melupakan segala masalah yang terjadi.
Setelah capek bermain, mereka duduk selonjoran dirumput yang sangat hijau.
"Capek ya?" tanya Adel melihat anak kecil disampingnya.
Riri mengangguk, lalu ia bersandar di pundak Adel.
"Kak Adel mau enggak jadi Mami aku?" Pertanyaan itu keluar dari mulut kecil Riri.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
BERISI BANYAK ADEGAN HOT! Rey pemuda berusia 20 tahunan mulai merasakan nafsu birahinya naik ketika hadirnya ibu tiri. Ayahnya menikah dengan wanita kembar yang memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek. Disitulah Rey mencari kesempatan agar bisa menyalurkan hasratnya. Yuk ikuti cerita lengkapnya !!
Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.
"Meskipun merupakan gadis yatim piatu biasa, Diana berhasil menikahi pria paling berkuasa di kota. Pria itu sempurna dalam segala aspek, tetapi ada satu hal - dia tidak mencintainya. Suatu hari setelah tiga tahun menikah, dia menemukan bahwa dia hamil, tetapi hari itu juga hari suaminya memberinya perjanjian perceraian. Suaminya tampaknya jatuh cinta dengan wanita lain, dan berpikir bahwa istrinya juga jatuh cinta dengan pria lain. Tepat ketika dia mengira hubungan mereka akan segera berakhir, tiba-tiba, suaminya tampaknya tidak menginginkannya pergi. Dia sudah hampir menyerah, tetapi pria itu kembali dan menyatakan cintanya padanya. Apa yang harus dilakukan Diana, yang sedang hamil, dalam jalinan antara cinta dan benci ini? Apa yang terbaik untuknya?"