/0/15926/coverbig.jpg?v=c5c76b06896a5b1dbb281c7a641eb18f)
Perubahan Riana dari seorang loser menjadi orang yang berani dan tegas setelah pindah ke sekolah yang baru justru membuat seorang Lee Jaehyun tertarik pada sosoknya yang dinilai unik. Lee Jaehyun adalah seorang siswa tertampan dan paling populer tapi memiliki sikap yang kurang baik. Ia sering membully anak-anak di sekolahnya dengan kekuasaannya sebagai cucu dari pemilik sekolah. Namun, kebiasaan Jaehyun membully siswa lain berhenti semenjak kedatangan Riana. Kini ia lebih sering menghabiskan waktu untuk membully Riana sebagai gantinya. Lama-lama cinta pun mulai bersemi di hati Jaehyun pada Riana, tapi sayangnya Riana malah menaruh rasa pada Kim Ha Joon yang tak lain adalah sepupu dari Jaehyun. Di tengah konflik cinta segitiga yang terjadi, siapakah yang akhirnya akan mendapatkan hati Riana? Akankah Riana menerima cinta Jaehyun atau justru memperjuangkan cintanya pada Ha Joon yang telah memiliki kekasih?
Membuat Lee Jaehyun marah berarti menabuh genderang perang. Tak ada siswa yang seberani Riana meski mereka sudah lama mengenal sosok Jaehyun.
"Sudah Rian! Hentikan! Jangan mencoret-coret mejanya lagi, nanti kamu bisa kena masalah," ucap Sera sembari menarik lengan tangan Rian.
"Tidak bisa, Sera. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja! Kalau dia mencoret-coret mejamu berarti kamu juga harus berani mencoret mejanya," ucap Rian dengan tangan yang masih sibuk mencoret meja yang ia tak tahu itu milik siapa.
Sementara anak-anak yang lain hanya bisa memandangi aksi yang dilakukan oleh Riana saat itu. Beberapa orang berbisik satu sama lain seolah membicarakan Rian, tapi ia tak mempedulikannya.
Belum selesai Rian mencoret-coret meja di hadapannya tiba-tiba anak-anak yang berada di dekatnya berlari berbondong-bondong menuju keluar.
"Dia datang! Dia datang," teriak anak-anak dengan kegirangan sembari berlari keluar menghampiri sosok yang membuat mereka histeris sampai-sampai tak sadar bahwa mereka telah menabrak tubuh Rian hingga ambruk ke lantai.
Dengan cepat Sera pun membantu Rian berdiri sebelum akhirnya ia membetulkan kacamata yang menempel di kedua matanya.
"Kamu nggak kenapa-kenapa, kan?" tanya Sera memastikan keadaan Rian.
Rian pun menganggukkan kepalanya pelan. "Aku baik-baik saja kok," jawabnya sembari membenahi penampilannya yang sedikit berantakan karena terjatuh tadi.
"Ini pegang lah. Sekarang aku pergi dulu, ya. Aku harus ke kantor kepala sekolah. Ingat! Kalau orang ini membully mu lagi, kamu harus melawannya atau kamu bilang saja padaku biar aku beri pelajaran dia," ucap Rian sembari tersenyum pada Sera.
Sera pun membalas senyuman Rian sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Rian. Terima kasih ya kamu sudah menolongku," ucap Sera dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sudah tidak usah menangis. Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu." Rian pun melangkahkan kakinya meninggalkan Sera di dalam ruangan kelas sendiri dengan tangan yang masih melambai ke arah Sera.
Perlahan lambaian tangan itu pun menghilang dan Rian tak lagi terlihat. Kini hanya tinggal ia seroang yang ada di dalam kelas menatap meja Jaehyun yang sudah penuh dengan coretan tangan Rian.
Seketika lamunan Sera menjadi buyar saat sosok paling populer di sekolah masuk ke dalam kelas diikuti dengan gerombolan siswi-siswi yang terobsesi dengan ketampanan Jaehyun tanpa melihat sikap yang dimilikinya.
"Kamu, kenapa berdiri di tempat dudukku?" tanya Jaehyun saat ia telah sampai di tempat duduknya. Tatapannya tajam menatap ke arah Sera sementara Sera hanya bisa menunduk.
Tangannya gemetaran saat melihat tatapan Jaehyun yang begitu tajam. Apalagi saat Jaehyun melirik ke atas meja miliknya yang sudah penuh dengan coretan. Jaehyun semakin melotot pada Sera.
"Emmm J-jaehyun, aku bisa jelaskan ini! Ini bukan ulahku," ucap Sera berusaha menjelaskan. Namun, Jaehyun malah tersenyum menyeringai padanya membuat Sera semakin gemetaran.
Dengan kuat, Jaehyun menggaet tangan Sera dan mencengkeramnya kuat sementara anak-anak yang lain hanya berani melihat tak berani menolong.
"A-ampun Jaehyun. Aku minta maaf," ucap Sera dengan suara bergetar.
"Beraninya kamu melakukan ini! Kamu sudah bosan bersekolah di sini hah!" Bentak Jaehyun dengan mata melotot membuat Sera semakin ketakutan.
"Bukan aku yang melakukannya, Jaehyun," jelas Sera lagi.
"Kalau bukan kamu lalu siapa hah! Kamu pasti mau balas dendam padaku karena sudah mencoret-coret mejamu kemarin, kan!" Jaehyun menaikkan nada tingginya.
Namun, dengan cepat Jaehwan menahan dan menenangkan Jaehyun yang sudah telanjur emosi.
"Aku rasa dia tidak mungkin seberani itu melakukan semuanya ini. Aku yakin ada orang lain yang sudah melakukannya," bisik Jaehwan pada Jaehyun.
"Benar juga. Tidak mungkin gadis cupu ini berani melakukannya. Ini pasti kerjaan orang lain, aku harus mencari tahu pelakunya," batin Jaehyun saat itu.
"Siapa yang sudah melakukan semua ini?" tanya Jaehyun dengan amarah yang sudah membuncah. Ia melempar tatapan matanya pada satu-persatu anak yang ada di sekitarnya.
"Kamu, ya!" tuduh Jaehyun pada seorang anak tapi langsung dijawab dengan gelengan kepala.
"B-bukan aku yang melakukannya, Jaehyun. Tadi ada seorang gadis yang melakukannya," jawab siswi tersebut dengan gemetaran.
"Siapa? Siapa orangnya! Tunjukkan padaku!" Jaehyun menantang.
"Aku tidak tahu, sepertinya dia anak baru karena aku tidak pernah melihat dia sebelumnya," jawabnya lagi.
Saat Jaehyun tengah menginterogasi siswi di hadapannya tiba-tiba Bu Julia masuk ke dalam kelas dan berhasil membubarkan kerumunan, membubarkan mereka untuk duduk ke kursi masing-masing.
"Jaehyun, apa yang kamu lakukan di sana? Cepat duduk," perintah Bu Julia saat melihat Jaehyun masih berdiri sendiri anak-anak yang lain sudah duduk di kursinya masing-masing.
Dengan rasa kesal yang belum selesai ia tuntaskan, terpaksa Jaehyun melepaskan cengkeramannya pada siswi tadi dan beralih duduk di kursinya.
"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan siswi baru dan ibu akan memperkenalkannya pada kalian. Silahkan masuk Riana," ucap Bu Julia mempersilahkan Riana masuk.
Perlahan Riana pun masuk ke dalam kelas dan langsung disambut dengan keheningan dari para siswa. Rian yang mengenal Sera, mencoba melempar senyum pada Sera namun tak dibalas olehnya karena Sera hanya menunduk.
"Silahkan perkenalkan dirimu Rian," ucap Bu Julia mempersilahkan Riana agar memperkenalkan dirinya.
"Halo semuanya, perkenalkan namaku Riana, kalian bisa memanggilku Rian. Semoga kita bisa berteman baik," ucap Rian sembari tersenyum dan membungkukkan badannya beberapa derajat.
Tak ada jawaban apapun dari siswa siswi di kelas itu. Semuanya hanya menatap lekat ke arah Rian termasuk juga Jaehyun.
"Tadi dia bilang yang mencoret mejaku ini adalah anak baru, berarti gadis itu yang sudah melakukannya. Berani sekali dia bermain-main denganku," batin Jaehyun mengeratkan genggaman tangannya sembari menatap tajam ke arah Rian.
"Baik, kalau kalian tidak ada pertanyaan. Kamu bisa duduk, Rian," ucap Bu Julia mempersilahkan Rian untuk duduk.
Kebetulan kursi yang kosong ada tepat di depan Jaehyun sehingga mau tak mau Rian pun duduk di sana. Rian tak tahu bahwa kursi kosong itu karena telah ditinggalkan oleh anak yang menjadi korban bully Jaehyun.
Tanpa ragu, Rian pun mendaratkan pantatnya di kursi itu dan menyandarkan bahunya ke sandaran kursi.
"Jaehyun, benahi bajumu. Apa kamu mau jadi preman," ucap Bu Julia menegur Jaehyun.
Jaehyun pun menuruti perintah Bu Julia. Ia pun memasang kancing bajunya yang sengaja ia lepas meski tetap tak memasang dasinya seperti anak-anak yang lain.
"Hei, apa dia yang sudah mencoret mejaku?" tanya Jaehyun berbisik pada Sera yang duduk tak jauh darinya.
Sera pun menganggukkan kepalanya beberapa kali membuat Jaehyun menyunggingkan senyumnya saat ia telah tahu siapa target yang akan menjadi bahan bully-nya.
"Lihat saja kamu anak baru. Aku akan membuatmu menyesal karena sudah berani bermain-main denganku. Baru masuk sudah cari gara-gara, sih," batin Jaehyun dengan kepala yang sudah terisi dengan ide jahat untuk Rian saat itu.
Menikah dengan orang kaya yang berbeda derajat memang sangat sulit terlebih lagi anak yang dinikahinya adalah anak tunggal yang manja dan selalu mengandalkan orang tua. Farida yang sempat tak direstui saat menikah dengan Adam yang lebih muda darinya, selalu saja dipojokkan oleh ibu mertuanya yaitu Nadia. Di tengah ketidaksukaan Nadia pada Farida, justru Farida sering datang ke rumah Nadia untuk meminta beras dan juga sayuran. Hal itu Farida lakukan lantaran, Adam yang tidak pernah mau bekerja dari semenjak mereka menikah. Farida yang juga hanya seorang pengangguran selalu dianggap sebagai beban oleh Nadia. Tidak pernah ada kata pujian untuk seorang Farida bahkan ketika ia benar, Nadia selalu saja menyalahkannya. Lalu bagaimanakah dengan Farida. Apakah dia akan sanggup dan kuat menjalani rumah tangganya yang dikendalikan oleh ibu mertuanya dan bagaimanakah akhir rumah tangganya nanti?
Jutaan butir kristal yang jatuh membasahi pipi Dean kala melihat lambaian tangan Lee Dari yang semakin jauh darinya. Dean tahu bahwa ia telah membahayakan nyawa Lee Dari dengan membawa hatinya pergi jauh darinya sementara ia tahu bahwa Lee Dari hanya bisa hidup jika berada dekat dengan hati Dean. Cinta dua dunia yang telah terjalin semenjak Dean terdampar di pulau tak berpenghuni membuat Dean selalu resah. Akankah cintanya yang berbeda dunia akan bersatu. Hingga suatu ketika kenyataan pahit harus ditelan oleh Lee Dari kala ia melihat Dean yang pergi meninggalkannya secara diam-diam dengan mata kepalanya sendiri. Dean pergi jauh meninggalkan Lee Dari dan membawa hatinya yang secara perlahan pasti akan membunuh Lee Dari. Kenyataan bahwa Dean lebih memilih dunianya dan meninggalkan Lee Dari sendirian di pulau kecil itu. Meski air mata Lee Dari deras mengalir dan berhasil mengundang gerimis kala itu. Dean tetap tidak peduli.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
GAIRAH TERLARANG KAKAK IPAR MENGANDUNG KONTEN DEWASA 21+++. YANG MASIH KECIL MINGGIR DULU YA! Deskripsi Bercerita tentang seorang wanita cantik bernama Renata Adinda, yang dijodohkan dengan Mehesa Adi Sanjaya. Sejak pernikahan mereka, Adi tidak pernah melihat Renata sedikitpun atau menganggapnya sebagai seorang istri. Perhatian dan kebaikan yang Adi berikan untuknya hanya karena status mereka sebagai suami istri. Adi tidak pernah memberikan nafkah batin dan biologis untuk Renata. Bahkan tidur dalam satu ranjang pun tidak. Akhirnya datang seorang pria gagah dan tampan, yaitu kakak Adi bernama Ryota Anggara, atau sering disebut bang Rio. Ia tertarik dengan Renata dan mengetahui keadaan rumah tangga Renata dan adiknya yang hanya penuh dengan keterpaksaan. Akhirnya Rio mendekati Renata dan terjadilah hubungan terlarang antara mereka. Bagaimanakah kelanjutan hubungan terlarang antara adik ipar dan kakak ipar ini? Apakah mereka sanggup bertahan, atau malah berpisah? Ikuti saja kelanjutan kisahnya yang akan update disetiap harinya ya!
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.