/0/14916/coverbig.jpg?v=4a187e48c0ce48f053508e1d7bd8c205)
Kisah perjalanan Anggita Anggraini seorang gadis yang sedang mencari seseorang yang bisa mencintai dirinya dengan tulus, menerima semua kekurangan yang ia miliki dan tentunya menerima dia apa adanya. Kegagalan yang selalu Gita alami membuatnya menjadi semakin menutup hatinya. Bahkan Gita pun membuat benteng agar tidak akan merasakan sakit lagi. Mampukah Gita bertemu dengan orang yang ia cari? Mampukah Gita menemukan cinta sejatinya? Dan adakah cinta yang tulus untuk Gita? Ikuti kisah Gita dalam mencari cinta sejati.
"Sebelumnya saya minta maaf, apa kamu bisa melihat dengan jelas?"
Duar!
Baru kali ini ada seseorang yang bertanya seperti itu. Ya, aku terlahir dengan tidak sempurna tapi alhamdulillah Allah masih memberi penglihatan yang sempurna.
"Bisa Pak, saya bisa melihat semua. Walau mata saya seperti ini," jawabku dengan tegas.
Gita itulah nama panggilanku, aku terlahir dengan keadaan yang utuh tapi tidak sempurna. Hinaan dan cemoohan sering aku dapat sejak aku kecil. Sakit hati jelas aku sakit saat mereka dengan entengnya mengolok kekuranganku. Tapi tak apa aku yakin suatu saat ada seseorang yang mau menerima aku apa adanya dan kebahagiaan yang kelak aku rasakan.
Hari ini aku melamar di sebuah pabrik yang cukup terkenal di tempat ku. Saat melakukan wawancara managernya dengan blak-blakan menanyakan kondisi mataku. Tidak hanya beliau tapi satpam juga sebelumnya bertanya seperti itu.
Setelah wawancara sebentar, aku pun menjalani berbagai test dan semua hasilnya bagus. Namun sayang karena kondisi dan kekurangan yang aku punya saat pengumuman aku pun di tolak.
Sedih? Jelas aku sangat sedih. Karena aku berharap bisa diterima dan bisa lekas bekerja. Bukankah kita bekerja dengan tangan dan mata? Kalau mataku masih bisa aku gunakan dengan baik kenapa mereka tidak bisa nerima ku? Atau orang seperti ku tidak bisa kerja di pabrik besar dan milik Sultan?
"Semangat Gita! pasti ada tempat yang bisa menerima kamu. Jangan mengeluh!" kata ku menyemangati diri sendiri.
Hari masih siang ku lajukan kembali motor buntut milik bapak menuju tempat yang lain. Walau panas terik namun tak menyurutkan niatku untuk mencari pekerjaan. Aku tidak ingin membuat orang tuaku sedih karena pulang dengan tangan hampa.
"Permisi Pak, apa disini ada lowongan?" Motor yang baru aku matikan, aku tinggalkan begitu saja menuju satpam dan bertanya dengan sopan. Karena memang didepan tidak ada pengumuman.
"Maaf mbak, baru kosong. Kalau mau surat lamarannya tinggal saja," jawab Satpam itu dengan sopan. Aku pun meninggalkan berkas surat lamaran kepada beliau, berharap nanti ada panggilan kerja.
Tidak terasa waktu sudah beranjak sore dan belum ada satu pun tempat yang mau menerima aku. Kini aku pulang dengan rasa kecewa dan sakit hati. Bagaimana aku bisa mengatakan kepada kedua orang tuaku jika aku gagal lagi?
"Bagaimana Git? Dapat kerjaan?" tanya Ibu saat aku sudah sampai rumah. Tidak mampu aku menjawab dan hanya menggelengkan kepala.
***
Setelah hari itu, aku hanya mengurung di kamar. Tentunya, setelah membantu pekerjaan rumah aku hanya mendengarkan radio berharap ada informasi tentang lowongan pekerjaan.
"Gitttaaa.... kerjaan tiap hari kok hanya mendengarkan radio. Mbok ya cari kerja sana. Tanya ke temanmu, kali saja ada lowongan!" omel Ibu.
Namaku Anggita Anggreini sering di sapa Gita. Kini aku masih menganggur setelah menyelesaikan pendidikan SMK. Dulu aku berharap setelah lulus langsung bisa bekerja. Namun karena kekurangan yang aku miliki, membuat aku sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
"Aku juga lagi cari info dari radio kok Bu, doakan saja agar aku lekas dapat pekerjaan. Ya sudah kalau begitu aku mau ke rumah Yeni dulu, kali saja dia sudah kerja nanti aku tak tanya dia,"
"Ya gitu, jangan cuma di rumah saja. Ibu budek dengar tetangga ngomongin kamu terus!"
Setelah selesai bersiap kini akupun melajukan sepeda motorku ke rumah Yeni. Yeni teman sebangku saat aku sekolah dulu, kami cukup akrab. Tapi tidak jarang dia juga suka menjelekkan saat dibelakangku.
"Assalamualaikum, Yeni," ucapku setelah sampai di rumah Yeni.
Rumah Yeni cukup jauh, dia tinggal di kecamatan sebelah. Butuh waktu 15 menit untuk sampai di rumah Yeni.
"Waalaikumsalam, eh, nak Gita. Ayo masuk nak, Yeni lagi mandi. Tunggu saja sebentar," jawab ibu Yeni dan ku cium tangan beliau sebelum aku duduk.
"Cepat banget sampainya, bagaimana kamu sudah dapat kerjaan? Atau mau kuliah?" tanya dia seraya memberiku minuman.
"Belum, kamu? Kalau ada info lah Yen, kabar kabar. Bosen aku di rumah terus. Dari kemarin melamar pekerjaan tapi nggak ada panggilan,"
"Aku juga belum dapat, coba nanti kalau ada aku kasih tau," jawab dia.
Tidak lama setelah kedatangan ku, datang juga Fia temanku satu desa bisa dibilang teman kecil ku. Dia datang bersama mas Agus, orang yang pernah ingin dekat denganku saat masih sekolah.
Kami saling bertukar cerita, Fia bilang sudah dapat kerjaan dan dia menawariku juga Yeni untuk ikut dengan dia. Tapi dari mana aku bisa mendapatkan uang untuk masuk kesana? Selama kami mengobrol sesekali aku melihat mas Agus sedang melihat dan memperhatikanku.
"Assalamualaikum, Yen___" ucap seorang cowok yang sepertinya dari tadi mondar-mandir di depan rumah Yeni.
"Waalaikumsalam, sini masuk Yo. Gabung! Kamu dari mana?" sapa Yeni dan cowok itu pun masuk dan langsung duduk di sebelahku.
Ternyata cowok itu teman Yeni saat masih SMP dulu dan dia juga lagi cari kerja. Oh, bukan dia lagi nunggu lowongan dari perusahaan motor. Karena dia ingin kerja disana.
Aku lihat jam sudah menunjukkan pukul 11.30 aku tak ingin mendapatkan omelan dari ibu karena main nggak ingat waktu. Padahal aku masih ingin kumpul seperti ini. Saat aku pamit pulang Fia juga ikut pulang dan juga cowok tadi pun ikutan pamit.
***
Klunting!
Satu pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal.
0853887***
[Assalamualaikum...]
[Benar ini nomer Gita?]
Anggita A
[Waalaikumsalam, iya benar. Maaf ini siapa ya?]
0853887**
[Alhamdulillah, boleh aku kenalan? Aku cowok yang tadi di rumah Yeni. Masih ingat kan?]
Anggita A.
[Oh... Ya, ha? Kenalan? Buat?]
0853887***
[Boleh tidak? Aku ingin kenal kamu lebih dekat? Namaku Prasetyo bisa kamu panggil Tyo. Nama lengkap kamu siapa?]
Anggita A.
[Salam kenal Tyo, panggil saja Gita. Kamu sudah tahu juga gitu, dapet nomerku dari Yeni pasti.]
0853887***
[Iya, maaf ya. Aku tadi nggak berani kenalan langsung. Oh ya, sebenarnya tadi aku sudah bolak-balik lewat rumah Yeni apa kamu nggak lihat?]
Anggita A.
[Lihat sih, terus kenapa?] Dia pun menceritakan alasan kenapa dia mondar-mandir.
Ya, aku memang selalu bersikap dingin dengan orang yang baru aku kenal. Entah aku sering membuat dinding agar tidak jatuh cinta. Aku takut sakit untuk kesekian kali karena jatuh cinta.
Apalagi nomerku yang sudah disebarkan oleh seseorang yang membuat aku jatuh cinta, membuatku sangat hati-hati dengan nomer baru.
"Kayaknya Tyo orang baik deh, semoga saja dia bisa membantuku melupakan Adi,"
Kami masih saling bertukar pesan, untung saja pekerjaan rumah sudah beres, Ibu sama Bapak juga tidak ada di rumah. Jadi aman dan tidak perlu takut akan kena marah.
Salsabila Ayu Hanifa seorang gadis desa yang merantau ke Jakarta, berniat untuk melupakan masa lalu dan mencoba merubah nasib. Namun keadaan membuat dia harus menikah dengan seseorang yang tidak dia kenal dan menjalani pernikahan tanpa cinta. Salsa harus menikah dengan Raditya Wijaya seorang pengusaha yang berhati dingin, cuek, dan memperlakukannya bagai seorang pembantu. Bisakah Salsa meluluhkan hati Radit dan menjadi Istri seutuhnya? Ataukah pernikahan mereka akan kandas di tengah jalan?
Sepatah Kata, Jangan pernah bengong dan tertegun-tegun jika belum selesai membaca kisah yang sangat AGAK LAEN dan super unik dalam novel ini. Mungkin banyak yang tidak terpcaya jika cerita ini lebih dari 58,83% merupakan KISAH NYATA, 24,49% Modifikasi Alur dan 16,68% tambahan halu sebagai variasi semata. Buktikan saja keunikan kisah dalam novel ini. Jangan mengatakan gak masuk akal jika belum tahu bahwa hal itu bisa terjadi kapan dan dimanapun juga
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Selama sepuluh tahun, Delia menghujani mantan suaminya dengan pengabdian yang tak tergoyahkan, hanya untuk mengetahui bahwa dia hanyalah lelucon terbesarnya. Merasa terhina tetapi bertekad, dia akhirnya menceraikan pria itu. Tiga bulan kemudian, Delia kembali dengan gaya megah. Dia sekarang adalah CEO tersembunyi dari sebuah merek terkemuka, seorang desainer yang banyak dicari, dan seorang bos pertambangan yang kaya raya, kesuksesannya terungkap saat kembalinya dia dengan penuh kemenangan. Seluruh keluarga mantan suaminya bergegas datang, sangat ingin memohon pengampunan dan kesempatan lagi. Namun Delia, yang sekarang disayangi oleh Caius yang terkenal, memandang mereka dengan sangat meremehkan. "Aku di luar jangkauanmu."