/0/14367/coverbig.jpg?v=a9a16b8502c5980ef8cbd2ec8582a8ab)
Memiliki pasangan yang tampan serta mapan membuat kita beruntung sekaligus harus ekstra menjaga, karena banyak perempuan di luar sana ingin merasakan di posisi kita dengan berbagai cara.
"Siapa perempuan itu dad dan apa yang kamu lakukan sama perempuan itu dad?"
"Di saat aku sedang hamil anak mu dan kamu malah bermain gila bersama wanita lain"
Ana yang berniat keluar rumah untuk membeli keperluan rumah yang sudah mulai habis.
Jadi Ana memutuskan untuk pergi ke sebuah mall terbesar di kota ini karena selain membeli kebutuhan dapur Ana juga ingin membeli keperluan pribadi yang sudah menipis.
Namun apa yang Ana dapat.
Ana melihat suami-nya lagi berduaan sama wanita lain dan mereka tampak mesra sekali.
Dada Ana rasanya sangat sesak sekali.
Apakah ini alasan kamu lambat pulang ke rumah beberapa hari terakhir ini.
Kamu ada main sama wanita lain dan mengabaikan aku yang lagi mengandung darah daging mu, batin Ana bertanya-tanya.
Kita menikah bukan atas dasar perjodohan tapi kenapa kamu main gila sama aku dad..
Apa salahku? Apa dosa ku? Tolong katakan jangan sakiti aku sedalam ini.
Karena sudah tidak tahan lagi Ana memutuskan untuk pergi dari sana.
Melihat mereka berdua bermesraan seperti itu membuat tulang persendian Ana lemas dan rasanya jika Ana tidak menguatkan diri mungkin Ana akan pingsan di tempat.
"Baiklah," Ana melangkah dengan gontai sambil sesekali melihat ke arah mereka hingga hilang dari pandangan karena Ana yang semakin jauh melangkah.
Ana tidak sekuat itu untuk melihat suaminya sama wanita lain.
Ana pergi dengan membawa sesak di dada sambil mengelus tangan di perut.
"Sabar nak ada mommy yang akan selalu ada buat kamu," Ana mengusap perut nya yang sudah menonjol.
Ana tidak mau terlalu memikirkan apa yang barusan dia lihat dan berakhir stress.
Ana tidak mau karena banyak fikiran hingga mengganggu proses kehamilan nya dan sudah bisa di pastikan jika anaknya akan berpengaruh karena ibunya banyak fikiran.
Jadi lebih baik dia menjalani kehamilan ini dengan baik tanpa memikirkan apa yang baru saja dia lihat.
Jadi pulang dengan menggunakan supir pribadi karena Ana sudah tidak di izinkan untuk menyetir lagi sejak dia hamil.
Walau Ana tidak bekerja semua kebutuhan dia terpenuhi termasuk dengan mobil yang di belikan suami nya.
Devan tidak pernah mengekang Ana sebagai istri hanya saja tidak boleh bekerja dan harus selalu izin jika ingin pergi keluar serta jelas mau kemana.
"Sakit sekali ya Allah," Ana menatap ke luar jendela sambil membayangkan masa mereka masih saling sapa dan bercerita saat Devan pulang kerja.
Bahkan suaminya Devan tidak pernah pulang telat dan paling lambat itu habis magrib sudah sampai rumah.
Namun sekarang dia pulang menjelang tengah malam sampai kadang istrinya tidak tau kapan Devan pulang karena Ana ketiduran karena lelah menunggu.
"Makasih pak," Ana mengucap kan terima kasih setelah sang supir membantu Ana menurunkan barang belanjaan nya.
Hingga Ana tidak perlu repot-repot mengangkat barang belanjaan yang lumayan berat karena sudah di taruh di teras.
Jika untuk di bawa masuk ke dalam bisa Ana minta tolong pada asisten rumah tangga untuk bawa sedikit-sedikit ke dalam.
Ana menyuruh asisten rumah tangga menata bahan masakan ke dalam lemari es dan mencuci ikan serta daging aku cuci dulu hingga saat di gunakan tidak perlu mencuci lagi.
Semua di lakukan pada bahan masakan yang Ana beli tadi.
Agar saat di gunakan tidak perlu repot-repot mencuci lagi.
Memang seperti itu yang Ana minta.
Setelah bersih baru di masukkan ke dalam kotak bersih.
"Kenapa kamu tega dad tega?" Ana duduk di kursi meja makan setelah selesai sama urusan perut.
Sekarang jam sudah menunjukkan jam setengah tiga.
Masih ada waktu untuk istirahat lalu mandi shalat dan masak untuk makan malam.
Ana memutuskan untuk rebahan di depan tv di dalam kamar mereka agar lebih santai.
Ruangan yang tidak terlalu besar tapi nyaman untuk bersantai.
"Ah leganya," Ana berbaring di atas karpet bulu yang sengaja di gelar untuk di gunakan bersantai berdua bersama Devan.
Namun akhir-akhir ini Devan selalu pulang malam saat Ana sudah tidur dan sekarang aku tau alasannya kenapa dia selalu pulang malam.
Dia sudah memiliki wanita lain di luar sana.
Hingga tanpa perempuan sadari waktu sudah beranjak malam.
Ana sudah selesai membuat makan malam dan shalat magrib.
"Nunggu daddy di depan aja deh," Ana memilih duduk di sofa sambil memainkan ponsel sambil memainkan sosial media.
Akna membuka aplikasi biru sambil melihat postingan teman nya.
Teman Ana di sosmed tidak banyak hanya teman semasa sekolah dulu.
Ana sebenarnya sarjana hanya saja setelah menikah tidak bekerja lagi di tambah semua kebutuhan nya sudah terpenuhi oleh suaminya Devan.
"Kok daddy selalu pulang telat ya?" Ana melihat keluar belum ada tanda-tanda terdengar suara mobil suaminya sampai.
Ana masih setia menunggu.
Tepat jam sembilan malam dia mendengar suara mobil terdengar memasuki area rumah.
Ana segera berdiri, lalu mengintip terlebih dahulu dari dalam lewat jendela seperti pesan Devan jangan langsung membuka kan pintu siapa pun yang datang.
Demi ke amanan.
Saat dia lihat Devan yang keluar dari mobil baru Ana segera membuka pintu untuk menyambut kedatangannya.
"Kok pulang telat terus dad?" Ana mengulurkan tangan untuk menyalami Devan namun dia abai dan langsung ke dalam.
Mengabaikan dia yang masih mematung berdiri di teras.
Ana masuk ke dalam setelah menetralkan suasana hati yang tadi tak karuan.
Suaminya tidak mau lagi menyentuh dia bahkan untuk menyambut salam dari istrinya.
Apa karena wanita itu ya?.
Tapi Ana tak boleh ambil kesimpulan begitu cepat.
"Dad udah makan malam? Aku panaskan dulu ya makanannya," Ana menyusul Devan yang baru sampai di ruang keluarga.
Tapi langkah nya terhenti.
"Tidak perlu," Ana mematung di tempat.
Kenapa tidak makan? Apa sudah makan di luar sama ah Ana tidak mau memikirkan dia sekarang.
Pusing kepala ibu hamil jadinya.
"Ya udah aku siapkan air untuk mandi ya dad," walau Ana di perlakukan seperti ini.
Tapi Ana masih menjalani peran sebagai istri yang baik.
Sebisa mungkin dia menjalani semua kewajiban nya sebagai istri.
"Tidak perlu, kamu punya telinga tidak sih?" Suara Devan meninggi saat mengatakan penolakan itu.
Ana tergagap di tempat karena ini pertama kalinya Devan meninggikan suaranya di depan istrinya selama mereka menjalin hubungan.
Dada Ana berdebar kencang dan lidah nya rasanya kelu.
Mata An berkaca-kaca mendengar suara bentakan itu.
Devab tega memarahi istrinya! Padahal aku hanya menjalani tugas ku sebagai istri.
"Kenapa kamu berubah dad? Apa karena wanita itu?" Ucap Ana yang merasa tidak tahan lagi.
Ana harus meluruskan apa yang sudah aku lihat.
Ana tidak mau ada kesalahpahaman dalam hubungan kami.
Ana menatap Devan yang kini menatap Ana dengan tatapan lain.
Ana tergugu karena tatapan itu membuat Ana takut untuk menatap lama-lama.
Ada apa dengan suami suaminya ini?.
Maksud hati menikah untuk mendapatkan keturunan karena kekasih nya yang tidak mau melahirkan dengan alasan takut badannya melar, tapi belum sampai keinginan itu tercapai justru sudah ketahuan oleh istrinya dan menyusun rencana sendiri untuk membuat suaminya menyesal. Setelah kepergian istrinya dengan membawa janin yang berada dalam kandungannya. justru rahasia kekasih nya terbongkar yang mana kekasihnya menyimpan sebuah rahasia besar di belakangnya. Patah hati dikhianati justru menimbulkan rasa baru yang baru di sadari dan berniat mencari istrinya dan berusaha untuk mendapatkan maafnya serta memperbaiki hubungan yang sejak awal tidak baik-baik saja. Setelah pertemuan kembali dia menyembunyikan bayinya dan mengatakan dirinya keguguran untuk mengetes keseriusan lelaki yang pernah menoreh luka di hatinya.
Cinta yang sudah lama hidup berdua bersama neneknya harus banting tulang bekerja sambil kuliah untuk biaya sehari-hari dan juga demi pengobatan sang nenek. Namun suatu hari dia di jebak oleh sang paman untuk di jual demi keuntungan sendiri tanpa gadis itu tau, apa lagi Cinta gadis yang polos dan tidak menaruh rasa curiga sama sekali. Tapi pertemuan dia dengan seorang pengusaha terkenal membuat Cinta merasa di lindungi, di tambah lelaki tampan itu sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi hubungan mereka tidak sepolos gadis itu dan harus menghadapi berbagai rintangan serta menguji hubungan mereka dari berbagai pihak. Belum lagi dari saingan bisnis laki-laki tampan. Belum lagi keluarga neneknya yang terus mengusik Cinta serta mengalahkan gadis itu pada kesalahan yang tidak pernah dia lakukan.
Kisah cinta yang terhalang oleh status dan derajat antara pembantu dan sang majikan. Akankah berakhir indah atau malah sebaliknya?
BERISI ADEGAN 21++ Rendi Satria, pria berusia 28 tahun yang memiliki postur tubuh yang ideal juga wajah yang tampan, hal itu menjadi daya pikatnya sangat kuat dan banyak perempuan yang terpesona akan ketampanannya. Namun Rendi sudah memiliki kekasih, yaitu Lisna. Perempuan yang sangat ia cintai. Akan tetapi kedua orangtua Lisna tidak menyetujui hubungan mereka lantaran sat itu Rendi tidak memiliki pekerjaan tetap. Suatu hari Rendi ditawari pekerjaan untuk menjadi gigolo oleh tantenya sendiri. Maka dari itu Rendi bersedia demi bisa membuktikan kepada kedua orangtua Lisna. Lantas apakah yang akan terjadi dengan Rendi? Alangkah dia benar-benar menikahi pujaan hatinya? Simak dan ikuti kisahnya.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?