Memiliki pasangan yang tampan serta mapan membuat kita beruntung sekaligus harus ekstra menjaga, karena banyak perempuan di luar sana ingin merasakan di posisi kita dengan berbagai cara.
"Siapa perempuan itu dad dan apa yang kamu lakukan sama perempuan itu dad?"
"Di saat aku sedang hamil anak mu dan kamu malah bermain gila bersama wanita lain"
Ana yang berniat keluar rumah untuk membeli keperluan rumah yang sudah mulai habis.
Jadi Ana memutuskan untuk pergi ke sebuah mall terbesar di kota ini karena selain membeli kebutuhan dapur Ana juga ingin membeli keperluan pribadi yang sudah menipis.
Namun apa yang Ana dapat.
Ana melihat suami-nya lagi berduaan sama wanita lain dan mereka tampak mesra sekali.
Dada Ana rasanya sangat sesak sekali.
Apakah ini alasan kamu lambat pulang ke rumah beberapa hari terakhir ini.
Kamu ada main sama wanita lain dan mengabaikan aku yang lagi mengandung darah daging mu, batin Ana bertanya-tanya.
Kita menikah bukan atas dasar perjodohan tapi kenapa kamu main gila sama aku dad..
Apa salahku? Apa dosa ku? Tolong katakan jangan sakiti aku sedalam ini.
Karena sudah tidak tahan lagi Ana memutuskan untuk pergi dari sana.
Melihat mereka berdua bermesraan seperti itu membuat tulang persendian Ana lemas dan rasanya jika Ana tidak menguatkan diri mungkin Ana akan pingsan di tempat.
"Baiklah," Ana melangkah dengan gontai sambil sesekali melihat ke arah mereka hingga hilang dari pandangan karena Ana yang semakin jauh melangkah.
Ana tidak sekuat itu untuk melihat suaminya sama wanita lain.
Ana pergi dengan membawa sesak di dada sambil mengelus tangan di perut.
"Sabar nak ada mommy yang akan selalu ada buat kamu," Ana mengusap perut nya yang sudah menonjol.
Ana tidak mau terlalu memikirkan apa yang barusan dia lihat dan berakhir stress.
Ana tidak mau karena banyak fikiran hingga mengganggu proses kehamilan nya dan sudah bisa di pastikan jika anaknya akan berpengaruh karena ibunya banyak fikiran.
Jadi lebih baik dia menjalani kehamilan ini dengan baik tanpa memikirkan apa yang baru saja dia lihat.
Jadi pulang dengan menggunakan supir pribadi karena Ana sudah tidak di izinkan untuk menyetir lagi sejak dia hamil.
Walau Ana tidak bekerja semua kebutuhan dia terpenuhi termasuk dengan mobil yang di belikan suami nya.
Devan tidak pernah mengekang Ana sebagai istri hanya saja tidak boleh bekerja dan harus selalu izin jika ingin pergi keluar serta jelas mau kemana.
"Sakit sekali ya Allah," Ana menatap ke luar jendela sambil membayangkan masa mereka masih saling sapa dan bercerita saat Devan pulang kerja.
Bahkan suaminya Devan tidak pernah pulang telat dan paling lambat itu habis magrib sudah sampai rumah.
Namun sekarang dia pulang menjelang tengah malam sampai kadang istrinya tidak tau kapan Devan pulang karena Ana ketiduran karena lelah menunggu.
"Makasih pak," Ana mengucap kan terima kasih setelah sang supir membantu Ana menurunkan barang belanjaan nya.
Hingga Ana tidak perlu repot-repot mengangkat barang belanjaan yang lumayan berat karena sudah di taruh di teras.
Jika untuk di bawa masuk ke dalam bisa Ana minta tolong pada asisten rumah tangga untuk bawa sedikit-sedikit ke dalam.
Ana menyuruh asisten rumah tangga menata bahan masakan ke dalam lemari es dan mencuci ikan serta daging aku cuci dulu hingga saat di gunakan tidak perlu mencuci lagi.
Semua di lakukan pada bahan masakan yang Ana beli tadi.
Agar saat di gunakan tidak perlu repot-repot mencuci lagi.
Memang seperti itu yang Ana minta.
Setelah bersih baru di masukkan ke dalam kotak bersih.
"Kenapa kamu tega dad tega?" Ana duduk di kursi meja makan setelah selesai sama urusan perut.
Sekarang jam sudah menunjukkan jam setengah tiga.
Masih ada waktu untuk istirahat lalu mandi shalat dan masak untuk makan malam.
Ana memutuskan untuk rebahan di depan tv di dalam kamar mereka agar lebih santai.
Ruangan yang tidak terlalu besar tapi nyaman untuk bersantai.
"Ah leganya," Ana berbaring di atas karpet bulu yang sengaja di gelar untuk di gunakan bersantai berdua bersama Devan.
Namun akhir-akhir ini Devan selalu pulang malam saat Ana sudah tidur dan sekarang aku tau alasannya kenapa dia selalu pulang malam.
Dia sudah memiliki wanita lain di luar sana.
Hingga tanpa perempuan sadari waktu sudah beranjak malam.
Ana sudah selesai membuat makan malam dan shalat magrib.
"Nunggu daddy di depan aja deh," Ana memilih duduk di sofa sambil memainkan ponsel sambil memainkan sosial media.
Akna membuka aplikasi biru sambil melihat postingan teman nya.
Teman Ana di sosmed tidak banyak hanya teman semasa sekolah dulu.
Ana sebenarnya sarjana hanya saja setelah menikah tidak bekerja lagi di tambah semua kebutuhan nya sudah terpenuhi oleh suaminya Devan.
"Kok daddy selalu pulang telat ya?" Ana melihat keluar belum ada tanda-tanda terdengar suara mobil suaminya sampai.
Ana masih setia menunggu.
Tepat jam sembilan malam dia mendengar suara mobil terdengar memasuki area rumah.
Ana segera berdiri, lalu mengintip terlebih dahulu dari dalam lewat jendela seperti pesan Devan jangan langsung membuka kan pintu siapa pun yang datang.
Demi ke amanan.
Saat dia lihat Devan yang keluar dari mobil baru Ana segera membuka pintu untuk menyambut kedatangannya.
"Kok pulang telat terus dad?" Ana mengulurkan tangan untuk menyalami Devan namun dia abai dan langsung ke dalam.
Mengabaikan dia yang masih mematung berdiri di teras.
Ana masuk ke dalam setelah menetralkan suasana hati yang tadi tak karuan.
Suaminya tidak mau lagi menyentuh dia bahkan untuk menyambut salam dari istrinya.
Apa karena wanita itu ya?.
Tapi Ana tak boleh ambil kesimpulan begitu cepat.
"Dad udah makan malam? Aku panaskan dulu ya makanannya," Ana menyusul Devan yang baru sampai di ruang keluarga.
Tapi langkah nya terhenti.
"Tidak perlu," Ana mematung di tempat.
Kenapa tidak makan? Apa sudah makan di luar sama ah Ana tidak mau memikirkan dia sekarang.
Pusing kepala ibu hamil jadinya.
"Ya udah aku siapkan air untuk mandi ya dad," walau Ana di perlakukan seperti ini.
Tapi Ana masih menjalani peran sebagai istri yang baik.
Sebisa mungkin dia menjalani semua kewajiban nya sebagai istri.
"Tidak perlu, kamu punya telinga tidak sih?" Suara Devan meninggi saat mengatakan penolakan itu.
Ana tergagap di tempat karena ini pertama kalinya Devan meninggikan suaranya di depan istrinya selama mereka menjalin hubungan.
Dada Ana berdebar kencang dan lidah nya rasanya kelu.
Mata An berkaca-kaca mendengar suara bentakan itu.
Devab tega memarahi istrinya! Padahal aku hanya menjalani tugas ku sebagai istri.
"Kenapa kamu berubah dad? Apa karena wanita itu?" Ucap Ana yang merasa tidak tahan lagi.
Ana harus meluruskan apa yang sudah aku lihat.
Ana tidak mau ada kesalahpahaman dalam hubungan kami.
Ana menatap Devan yang kini menatap Ana dengan tatapan lain.
Ana tergugu karena tatapan itu membuat Ana takut untuk menatap lama-lama.
Ada apa dengan suami suaminya ini?.
Maksud hati menikah untuk mendapatkan keturunan karena kekasih nya yang tidak mau melahirkan dengan alasan takut badannya melar, tapi belum sampai keinginan itu tercapai justru sudah ketahuan oleh istrinya dan menyusun rencana sendiri untuk membuat suaminya menyesal. Setelah kepergian istrinya dengan membawa janin yang berada dalam kandungannya. justru rahasia kekasih nya terbongkar yang mana kekasihnya menyimpan sebuah rahasia besar di belakangnya. Patah hati dikhianati justru menimbulkan rasa baru yang baru di sadari dan berniat mencari istrinya dan berusaha untuk mendapatkan maafnya serta memperbaiki hubungan yang sejak awal tidak baik-baik saja. Setelah pertemuan kembali dia menyembunyikan bayinya dan mengatakan dirinya keguguran untuk mengetes keseriusan lelaki yang pernah menoreh luka di hatinya.
Cinta yang sudah lama hidup berdua bersama neneknya harus banting tulang bekerja sambil kuliah untuk biaya sehari-hari dan juga demi pengobatan sang nenek. Namun suatu hari dia di jebak oleh sang paman untuk di jual demi keuntungan sendiri tanpa gadis itu tau, apa lagi Cinta gadis yang polos dan tidak menaruh rasa curiga sama sekali. Tapi pertemuan dia dengan seorang pengusaha terkenal membuat Cinta merasa di lindungi, di tambah lelaki tampan itu sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi hubungan mereka tidak sepolos gadis itu dan harus menghadapi berbagai rintangan serta menguji hubungan mereka dari berbagai pihak. Belum lagi dari saingan bisnis laki-laki tampan. Belum lagi keluarga neneknya yang terus mengusik Cinta serta mengalahkan gadis itu pada kesalahan yang tidak pernah dia lakukan.
Setelah malam yang penuh gairah, Viona meninggalkan sejumlah uang dan ingin pergi, tetapi ditahan oleh sang pria. "Bukankah giliranmu untuk membuatku bahagia?" Viona, selalu menyamar sebagai wanita jelek, tidur dengan om tunangannya, Daniel, untuk melarikan diri dari pertunangannya dengan tunangannya yang tidak setia. Daniel adalah sosok yang paling dihormati dan dikagumi di kota. Kabar tentang petualangan romantisnya beredar, beberapa mengatakan mereka melihatnya mencium seorang wanita di dinding dan yang lain menyebutnya gosip. Siapa yang bisa menjinakkan hati Daniel? Kemudian, yang mengejutkan, Daniel ketahuan membungkuk untuk membantu Viona mengenakan sepatu, semata-mata demi mendapatkan ciuman darinya!
TERDAPAT ADEGAN HOT 21+ Amira seorang gadis berusia 17 tahun diperlukan tidak baik oleh ayah tirinya. Dia dipaksa menjadi budak nafsu demi mendapatkan banyak uang. Akan kah Amira bisa melepaskan diri dari situasi buruk itu? Sedangkan ayah tirinya orang yang kejam. Lantas bagaimana nasib Amira? Yuk baca cerita selengkapnya di sini !
Kaluna Evelyn sudah menikah Dengan Eric Alexander Bramastyo selama kurang lebih 10 tahun. Namun, Eric sama sekali tidak mencintai Luna. Ia memiliki kebiasaan yang sering bergonta-ganti wanita. Itulah yang menyebabkan Luna semakin sakit hati, namun ia tidak bisa bercerai dengan Eric karena perjanjian kedua keluarga. Ditengah keterpurukannya, ia mengalihkan rasa sakit hatinya kepada minuman keras. Dan disaat, ia mabuk, ia melakukan kesalahan dengan tidur bersama ayah mertuanya sendiri. Seorang pria dewasa bernama Brian Edison Bramastyo. Yang tidak lain dan tidak bukan, adalah ayah dari Eric sendiri. Brian yang berstatus duda, tidak bisa berkutik ketika Luna mulai menggodanya karena pengaruh minuman keras. Dan setelah kesalahan di malam itu, Luna dan sang papa mertua saling mengulangi kesalahan nikmat yang sama. Brian yang mampu memberikan nafkah batin pada Luna, harus menahan rasa perih karena mengkhianati putranya sendiri, dan menjadi tidak bermoral karena bermain gila dengan sang menantu. Namun apa boleh buat, semua sudah terlanjur dan mereka berdua sama-sama kesepian. Hubungan mereka tetap berlanjut, hingga akhirnya Eric mengetahui hubungan mereka dan menceraikan Luna. Namun, beberapa waktu kemudian, diketahui bahwa alasan Eric menceraikan Luna adalah dia sudah menghamili kekasihnya, yang bernama Bianca. Mereka menjalani hidup masing-masing. Eric pergi jauh dari kehidupan Brian dan Luna. Brian dan Luna pun memilih untuk bersama.
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila