/0/12865/coverbig.jpg?v=f9c4bff95acbc1f4e138de40741864e3)
Axel Setya Nugroho adalah laki-laki yang telah resmi menikah. Ia menikah dengan seorang wanita yang bernama Lula Denia. Pernikahan tanpa ada rasa cinta karena sang Papa Nugroho percaya akan kabar burung tentang Axel memiliki kelainan seksual. Awalnya Nugroho akan menikahkan Axel dengan anak sahabatnya Jendro bernama Sasha. Namun untuk mengehentikan usaha sang Papa. Axel menunjuk Lula secara asal ketika wanita itu datang kerumahnya untuk mengajar les sang keponakan yang bernama Aisha. Sedangkan Lula sendiri adalah seorang agen rahasia bernama Srikandi. Ia melakukan banyak misi penyelamatan dan melawan anggota Secret of the dark. Penasaran baca terus ceritaku yaa
Bab 2.a
*Hari pertama menyandang status istri*
Udara pagi yang menerpa, saat sinar matahari yang hangat masuk dari jendela yang terbuat dari kaca. Entah bagaimana, posisi Aisha bisa berubah. Kini Axel memeluk tubuh Lula.
Tak pernah terbayangkan dalam bayangan Axel. Hari ini dirinya resmi menjadi suami orang. Karena rasa traumanya ia tak pernah memiliki niatan untuk menikah. Kejadian masalalu ketika dirinya hampir dilecehkan seseorang.
Jam menunjukkan pukul enam. Matahari telah terbit dari ufuk timur. Sinar matahari menerpa walau masih tertutup tirai jendela kaca.
"Hoamhh!" kata tanpa arti keluar dari bibir Axel. Ia terbangun karena nalurinya sudah terbiasa bangun pagi.
Dalam posisi terlentang diatas kasur Axel tak sadar jika tanganmya sedang menyentuh bukit kembar milik Lula. Saat kesadarannya belum seratus persen. Axel justru semakin giat meremas bukit kembar itu. Tiba-tiba loading kesadarannya hampir menyadarkan otaknya. Segera Axel membuka matanya lebar.
"Ya ampun Lo ngapain bego!" umpat Axel pada dirinya sendiri. Menjauhkan tangan nakal itu.
"Gila Lo Xel ... ngapain tangan Lo!" umpatnya lagi hingga terdengar suara nyaring.
"Plak ... plak. .." Suara yang berasal dari tangan Axel memukul tangan nakalnya itu, untung saja Lula masih dalam keadaan tertidur pulas tak sadar jika barang berharga miliknya sudah di tes oleh tangan suaminya itu.
Segera Axel mengangkat tubuhnya duduk diatas ranjang. Warna wajahnya memerah merasakan rasa daging kenyal itu masih terbayang jelas didalam otaknya.
"Udahlah gue mandi aja!" katanya seraya bangkit dari tempat tidur segera mandi dan bersiap pergi ke kantor.
"Srashh ...." suara air mengalir dari dalam kamar mandi terdengar jelas. Air bersih itu keluar dari shower membasahi rambut dan badan Axel.
Tiba-tiba otaknya tak ingin move on dari kejadian yang ia anggap sangat memalukan. Tangan Axel memukul dinding keras. Namun tak sebanding dengan kekuatan dinding yang kokoh tak bergetar akibat ulahnya.
"Pergi Lo bangsat!" umpatnya khusus hanya untuk fikiran nakalnya.
Akhirnya Axel semakin giat membasahi rambutnya, berharap fikiran kotornya cepat luntur bersama air yang mengalir lewat pembuangan.
Sayup-sayup Lula mendengar percikan air dari dalam kamar mandi. Matanya yang sepat dipaksa membuka.
Ia menoleh melihat sosok Aisha sang keponakan yang ribut ingin tidur bersama disini. Padahal semalam adalah malam pertama bagi mereka. Tetapi apa artinya itu semua karena mereka menikah bukan karena cinta. Hanya karena Lula tak tega dengan permintaan Aisha yang sangat menginginkan dirinya menikah dengan Axel yang tak lain pamannya Aisha. Ditambah Nugroho, sang Papa mertua juga mendesak Axel agar lekas menikah hanya karena mendengar gosip bahwa Axel memiliki kelainan seksual.
Tangan Lula menarik kain tebal itu untuk menyelimuti badan Aisha yang meringkuk kedinginan karena Air Conditioner.
"Lucu banget sih Aisha!" ucap Lula mengusap rambut si kecil.
Segera Lula beranjak bangun dan keluar dari kamar, menuruni anak tangga menuju dapur.
"Selamat pagi Nyonya" sapa Bi Inah dengan senyuman tipis sejenak menghentikan aktivitas tangannya di wastafel.
Lula membalasnya dengan tersenyum. Mengikatkan rambutnya dengan tali rambut yang biasa ia taruh di pergelangan tangannya.
"Kita mau masak apa Bi?" tanya Lula mulai mendekati Bi Inah.
"Kita masak nasi goreng saja Nyonya!" jawab Bi Inah mengeluarkan beberapa bumbu seperti bawang merah dan bawang putih dari tempat bumbu.
Sebelum menyentuh bahan baku makanan. Lebih dulu Lula mencuci tangannya supaya jauh dari kuman. Tangan terampil itu mengupas bawang merah dan bumbu lainnya. Tak lupa Lula menyalakan api kompor dengan sigap Bi Inah meletakkan wajan untuk menumis.
"Kreshh ...." Suara tumisan bumbu yang harum, menggugah selera.
Semua orang datang termasuk dengan Nugroho dan Sekar. Mereka terlihat turun dari lantai atas. Nampak jelas Dimata mereka, mantu barunya sedang menata piring di meja makan.
"Selamat pagi Ma ...." sapa Lula dengan tersenyum simpul.
"Selamat pagi Lula. .. hemh.. bau nya enak banget ini!" puji Sekar ketika menjawab sapaan Lula.
Meskipun tak menyapa Nugroho menarik kursi langsung bergabung duduk lebih dulu.
Semua sudah bersiap, saat Axel juga turun menggendong Aisha yang baru bangun.
"Pagi Onty!" sapa manja Aisha dengan mata yang masih sipit selepas bangun tidur.
"Pagi Sayang! mau makan?" tawar Lula balas Aisha mengangguk kecil. Tangan mungilnya mengusap mata kecilnya itu.
Lalu Axel menarik kursi tanpa berbicara. Tatapan dingin nya melihat nasi goreng yang sudah tertata rapi di atas piringnya.
"Uncle, Aisha mau itu?" pinta Aisha pada kerupuk didalam toples.
Tanpa menaruh rasa curiga Axel mengambil toples itu dan sesekali menyuapi nasi ke mulutnya.
"Enak Xel?" tanya Sekar ingin tahu penilaian darinya.
Axel hanya mengangkat satu alisnya sebagai tanda "Ya!"
"Puji Lula dong ... ini dia loh yang masak" kata Sekar memberi tahu.
Mendengar penjelasan Sekar, Axel menggebrak meja makan dengan keras.
"Brak ...."
Tanpa menunggu Ia langsung meletakkan sendok secara kasar, padahal nasi goreng didalam piringnya belum habis.
"Axel kamu mau kemana?" tanya Nugroho melihat Axel mendorong kursinya kemudian berjalan meninggalkan meja makan.
"Kerja lah! apa lagi?" jawab Axel singkat tanpa menoleh dan terus berjalan.
"Uncle bye ... bye!" seru Aisha, wajah dingin itu berbalik mengubah ekspresi wajahnya menjadi senyuman manis sesaat.
"Hem ... aku kira dia akan cepat berubah!" kata Sekar sedih. Padahal tadi pagi ketika dirinya mencari Aisha ke kamar Axel. Ia membuka pintu kamarnya. Alangkah bahagianya Sekar saat matanya melihat pemandangan ketika Axel memeluk Lula mesra dalam posisi terlelap. Sekar mengira jika Axel telah membuka hatinya. Nyatanya semua tak berjalan seperti yang ia mau. Sikap Axel masih sama saja tak memperlakukan Lula dengan baik.
Daripada Lula sendiri ia justru tak tertarik untuk memperhatikan Axel. Segera bangkit dan memilih membantu Bi Inah, setelah semua beres Ia mandi dan berangkat untuk mengajar.
"Aisha mau mandi sama Onty!" pinta Aisha sibuk bermain boneka.
"Oke ... tapi Onty mandi dulu ya." jelas Lula, Aisha mengangguk cepat. Lula tersenyum dan mengajaknya ke kamar untuk menunggu dirinya mandi lebih dulu.
Dengan tenang Aisha duduk diatas kasur menunggu Lula selesai mandi dan keluar menggunakan handuk kimono, menggendong Aisha dan memandikannya dengan sabar.
Mereka berangkat ke sekolah diantar sopir pribadi yang biasa mengantar Aisha.
*
*
Saat tiba di Sekolah suasana ramai di halaman. Anak-anak berlarian kesana kemari bermain bersama. Mereka turun dari mobil yang sama. Baru saja melangkahkan kakinya. Lula menjadi pusat perhatian dari para ibu wali anak didiknya.
"Emang Bu Lula beneran nikah sama Uncle nya Aisha?"
"Katanya Bu Riri iya ...."
"Wih hebat ya Bu Lula ... jadi mantu orang kaya ...."
"Nanti kita tanya yuk ...."
Bisik-bisik para ibu yang mengantar anaknya datang ke Sekolah. Telinga Lula tak tuli, jelas semua ia dengar dengan jelas.
"Hah ...." Lula menghela nafas kasar. Kembali memusatkan fikirannya untuk mengajar.
Jam cepat berlalu, saat Melly lebih dulu menyelesaikan tugasnya. Menunggu Lula di Kantin sekolah.
"Apa sih Mel!" sungut Lula saat melihat Melly menatapnya dengan tatapan penuh arti.
"Gimana Sister! malam pertama? indah?" tanya Melly sengaja menggodanya.
"Apaan sih!" balas Lula ketus jangankan indah kehadirannya saja tak dianggap ada oleh Axel sendiri.
Tetapi Melly tak menyerah kini memangku dagunya dengan tangan menatap lurus wajah sang sahabat.
"Lul ... Lo kenapa bisa nikah sama kulkas?" tanya Melly, belum mengetahui cerita dibalik pernikahan dadakannya kemarin. Ditambah semua orang banyak yang bertanya-tanya padanya.
"Jadi kemarin ...." Lula menceritakan kejadian kemarin kepada Melly secara detail tanpa ada yang tertinggal. Mata Melly nyaris tak berkedip sampai akhirnya Lula menutup ceritanya.
"Gila sih ... keren amat tuh cowok ... dia langsung nunjuk Lo ngajak Nikah?" kata Melly dengan suara kerasnya, Lula langsung membekap mulut cerewet itu dengan tangannya, karena ulahnya semua Guru menatap kearah Mereka sekarang.
"Melly kalem!" protes Lula melepaskan tangannya perlahan.
"Hehe maaf ... keceplosan ... lagian Gue kok disuruh jadi guru ... eh tapi Lul, tugas Lo gimana? sekarang Lo bakalan tinggal dirumahnya Aisha kan? jadi gimana misi kita?" tanya Melly mengingatkan Lula tentang tugas mereka sebagai agen.
Siapa yang tak kenal dengan Larissa? Wanita yang menyandang status janda kaya dengan tampilan fashionable serta memiliki Perusahaan komestik yang ia kelola bersama keluarganya. Kehidupan pernikahannya dulu penuh dengan perilaku jahat dari Nando yang sekarang resmi menjadi mantan suaminya. Walaupun sempat merasa depresi berat. Ditinggalkan dengan perasaan cinta namun dibalas penghianatan. Nando berselingkuh dengan seorang wanita bernama Reita. Mereka menjalani hubungan terlarang itu tanpa rasa sungkan bahkan menunjukkannya dihadapan Larissa secara terang-terangan. Tak khayal keputusan Nando rela melepaskan berlian hanya demi batu krikil memilih Reita daripada Larissa. Namun, Tuhan memanglah adil. Bak mendapatkan karma instan. Alasan Nando menceraikan Larissa hanya demi meminang Reita agar menjadi miliknya seutuhnya. Sayangnya Reita malah memilih menikah dengan laki-laki lain yang lebih kaya dari Nando sendiri. Tak sampai disini kehidupan dua penghianat ini semakin lama semakin terpuruk. Mereka jatuh miskin dan lucunya lagi, tanpa mereka sadari malah melamar pekerjaan di Perusahaan milik Larissa. Penasaran? untuk tahu kelanjutannya baca terus ceritaku yaa??
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821