img Terjebak dengan sang CEO  /  Bab 7 Tak Ada Lagi Tangisan di Masa Depan | 0.39%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Tak Ada Lagi Tangisan di Masa Depan

Jumlah Kata:1277    |    Dirilis Pada: 13/10/2021

hal lainnya. "Bibi Jana, duduklah bersama kami untuk makan malam." ucap Lala sambil melirik Heri

a lupa membeli pembersih. Saya harus segera membelinya sekarang." Bibi Jan

ati-hatilah." Lala tidak mengatakan apa-apa lagi, 'Mung

belakangan ini. Hingga akhirnya kini ia memiliki kesempatan menikmati makanan dengan tenang, meskipun hanya ditemani oleh pria yang masih asing baginya... Semuanya mungkin tidak ak

millet di mangkuknya. Sehingga ia berusaha menghabiskannya dengan s

di rumah?" Heri melihat Lala yang m

entu saja ia tak perlu melakukan pekerjaan seperti ini ketika masih tinggal di rumah Keluarga Setiawan. Ia sangat dimanjak

" Heri menyambar mangkuk kosong di tangan Lala dan menaruhnya di meja. Ia kemudian m

ergelangannya dengan perasaan sedih. Dirinya memang me

elum juga melepaskan pergelangan tangan La

laci meja kerjanya, dan diserahka

ini untuk menarik uang yang kamu butuhkan, at

dalam penggunaannya di seluruh dunia, termasuk layanan prioritas di berbagai toko kelas atas dan bandara. Lala pernah melihat kartu dengan jenis yang sama ketika tahun lalu ia bersama Mika

bak, ia pun bingung. Kenapa ia begitu baik, bukankah mereka hanya orang asing terhadap sat

n tidak ingin membohonginya. Mikael adalah satu-satunya pria yang pernah dicinta

pergi untuk mengurus surat nikah besok." Heri mendoron

kerja yang tertutup di depannya, menggengg

kan Heri kepadanya seharian ini, dan kini ketika ia sedang send

ak. Ia kehilangan segalanya karena Yakub dan putranya. Yang paling menyakitkan baginya bukanlah hilangnya perus

, air mata mengalir di wajahnya. Ia ingin menghadapi kenyataan dengan tabah. Tapi semuan

un ia mendengar tangis Lala dari pintu kamar. Ia membuka pintu dan dilihatnya Lala meringku

an ketakutan. Ketika menyadari bahwa itu adalah Heri, tangisnya makin menjadi dan ia bert

as kepala. Heri hanya berdiri di sana, sementara

risak-isak. Air matanya telah membasahi pakaian Heri. "C

apa katamu?" Lala menangis l

ma. Apakah itu berguna untukmu?" Entah kenapa

berhenti menangis. Sebenarnya ia juga tidak suk

" tanya Lala sambil men

a Heri, tidak tega men

usan. Aku akan mengusir semua masalah

yang menjadi masa lalunya, dan menjalani hidup yang lebih baik di masa depan. Ia akan berjuang u

untuk mencuci muka, dan me

ng dimilikinya, Heri mengambil sebot

Lala berpikir bahwa hanya minuman beralkohol tinggi yang d

um anggurnya dengan rasa kecewa. Melihat gelas anggur yang telah kosong, Lala teringat bahwa karena meminum anggur merah yang diberikan Mikael

botol anggur itu di sampingnya. Alkohol tidak baik untuk kesehatannya, apalagi ia baru

engan anggur sampai penuh, kemudian meminumnya. Ia bersendawa dengan gembi

nnya ditahan. "Kenapa? Jangan sepelit itu! Aku hanya minum

ya dari kursi, dan mem

dorong Lala ke bawahnya. Dinginnya

sudah gila? Aku belum melepas pakaianku!" Lala merasa bingung dan kedinginan, ia melihat ekspresi ti

k berniat untuk menyentuhnya. Tapi Lala tak memberinya pilihan lain

img

Konten

Bab 1 Tolong Selamatkan Aku Bab 2 Hal Yang Paling Berharga Bab 3 Gabian Tiga Detik Bab 4 Aku Suamimu Bab 5 Aku Bisa Membantumu Balas Dendam Bab 6 Memiliki Aku Sudah Cukup Bagimu Bab 7 Tak Ada Lagi Tangisan di Masa Depan Bab 8 Mal Pulau Biru Bab 9 Berlian Merah Bab 10 Kamu Harus Mengalah Padaku Bab 11 Menikahi Seorang Pria Tua
Bab 12 Menjadi Wanita Simpananmu
Bab 13 Suami Lala
Bab 14 Hari Pertama Bekerja
Bab 15 Kakak Sepupu Perempuan Sarah
Bab 16 Pria di Kursi Belakang
Bab 17 Kamu Habis Minum
Bab 18 Berhasil Diceraikan
Bab 19 Malam Yang Sepi
Bab 20 Menerobos Lampu Merah
Bab 21 Tiga Pria
Bab 22 Aku Sudah Menoleransimu Selama Dua Hari
Bab 23 Sang CEO Juga Memiliki Idola
Bab 24 Nyonya Nasution Melarikan Diri Dengan Mobil
Bab 25 Empat Mobil Polisi Rusak Berat
Bab 26 Aku Pasti Akan Menuntut Wanita Itu
Bab 27 Melecehkan Gadis Cantik
Bab 28 Pria yang Sangat Tampan
Bab 29 Pria di Puncak Kekuasaan
Bab 30 Bos Nasution, Anda Luar Biasa
Bab 31 Senyum Kekanakan
Bab 32 Tidak Tahu
Bab 33 Wanita Jalang
Bab 34 Mengandalkan Suaminya
Bab 35 Tidak Akan Melepaskannya Begitu Saja
Bab 36 Mengatur Pekerjaan Untukmu
Bab 37 Bertemu Ibu Heri untuk Pertama Kalinya
Bab 38 Seorang Gelandangan
Bab 39 Aku Bukan Ibumu
Bab 40 Tunggu dan Lihat
Bab 41 Ibu Mertua Membuat Keributan di Perusahaan
Bab 42 Sayang, Maafkan Aku
Bab 43 Tamara Menolaknya
Bab 44 Kejutan Berubah Menjadi Ketakutan
Bab 45 Kartika Maharani
Bab 46 Aku Kartika Maharani, Tunangan Heri
Bab 47 Tak Pulang
Bab 48 Kamu Mendapatkan Izinku
Bab 49 Aku Akan Mengantarmu Pulang Sekarang
Bab 50 Tolong Jangan Salah Paham
Bab 51 Suara Keras Sebuah Tamparan
Bab 52 Istriku yang Sah
Bab 53 Pergi Denganku
Bab 54 Beraninya Kamu Memukulku
Bab 55 Nakula
Bab 56 Dompet Berwarna Coklat
Bab 57 Kucingmu Mati
Bab 58 Meja Laboratorium Berantakan
Bab 59 Keluar dari Rumahku
Bab 60 Kehancuran di setiap Kamar yang Ditempati Kartika.
Bab 61 Tuan Presiden
Bab 62 Postingan Lala Menjadi Viral di Opini Publik.
Bab 63 Virus N7d9
Bab 64 Kamu Membunuhnya
Bab 65 Operasi Aborsi
Bab 66 Berkati Diriku dengan Kebahagiaan
Bab 67 Yosep Andino
Bab 68 Apa Kamu Sudah Gila
Bab 69 Kamu Kotor
Bab 70 Berhubungan dengan Tuan Presiden
Bab 71 Pertarungan Dimulai
Bab 72 Aku Merestui Kalian
Bab 73 Menjadikannya Terkenal dengan Cara Apa Pun
Bab 74 Melempar Uang ke Wajah Heri
Bab 75 Menjadi Hit
Bab 76 Pria yang Diam-diam Dirindukannya
Bab 77 Bukan Aku
Bab 78 Aku Akan Pergi ke Neraka
Bab 79 Semua yang Ia Butuhkan untuk Mengakhiri Segalanya
Bab 80 Tidak Menginginkan Apa-Apa
Bab 81 Cantik Tiada Tara
Bab 82 Memamerkan Cinta di Depan Umum
Bab 83 Menanggap Satu Sama Lain Sebagai Orang Asing.
Bab 84 Dapatkah Saya Membantu Anda
Bab 85 Keluar
Bab 86 Menebus Dosamu
Bab 87 Keluar dari Kamarku
Bab 88 Pesta Penutupan
Bab 89 Melarang Lala Setiawan Di Dunia Hiburan
Bab 90 Membatalkan Kontrak
Bab 91 Harus Ada Penjelasan
Bab 92 Mendidih Dengan Amarah
Bab 93 Seseorang yang Bertekad untuk Pergi
Bab 94 Masa Lalu Biarlah Berlalu
Bab 95 Ini Rahasia
Bab 96 Kilat di Wajan
Bab 97 Maaf, Aku Tidak Bisa Minum
Bab 98 Selamat Datang Bos Nasution
Bab 99 Bos Nasution, Tolong Berperilaku yang Sopan
Bab 100 Nona Andino, Tolong Perhatikan Sikapmu!
img
  /  18
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY