/0/9159/coverbig.jpg?v=661ae4057a7b19efac544f4a6dff37cc)
Amoera Latifa adalah seorang gadis cantik yang bernasib buruk setelah kepergian sang kakak, menggantikan posisi kakaknya untuk menikahi suami kakak kandungnya sendiri. Turun ranjang membuat gadis itu terjebak dalam sangkar emas. Dipaksa memiliki hubungan suami istri dengan saudara iparnya dan dipaksa menikah dengan laki-laki yang berstatus duda. Pernikahan tidak berjalan sesuai keinginan gadis itu, penderitaan demi penderitaan sering ia rasakan. Mulai dari pukulan hingga perselingkuhan, dijadikan budak nafsu membuat Amoera membenci dirinya sendiri. Joy Abiyyu adalah saudara ipar dan suami Amoera. Menyiksa Amoera dengan niat tertentu. Semua yang dia lakukan sudah direncanakan. Hingga suatu hari dikabarkan bahwa Amoera sedang mengandung anak pertama Joy Abiyyu, membuat sang gadis itu bingung. Melenyapkan atau menyelamatkan. Sebuah peristiwa membuat Amoera tau akan dirinya sendiri.
"Tuan Joy meminta Amoera sebagai ganti Andini," sahut seorang wanita paruh baya tengah duduk menatap kearah kolam berenang.
"Apa kau yakin Nona Amoera akan menerima lamaran itu?" Tanya seorang pria paruh baya berdiri menatap seorang gadis yang tengah berenang.
"Entahlah, aku juga tidak tau. Yang pasti dia akan menolak permintaan ini," tutur wanita itu sembari menghela nafas
"Asisten Tuan Joy pagi ini menelfon, mengancam akan melelang perusahaan jika Nona menolak lamaran itu," jelas pria itu yang membuat wanita paruh langsung menatap gadis yang tengah asik berenang.
"Baik, lima menit lagi katakan pada Amoera aku memintanya untuk ke ruanganku," ucap wanita itu sembari berdiri dan meninggalkan pria yang menunduk menatap lekat kearah gadis yang tengah berenang itu.
Dua orang pelayan wanita datang dengan membawa nampan berisi jus jeruk dan satu orang wanita tengah memegang bathrobe berwarna putih berjalan menunduk melewati pria itu.
"Permisi Tuan," sahut salah satu pelayan itu sambil berjalan menunduk.
Sedangkan pria paruh baya itu hanya diam dan menatap lekat kearah gadis yang juga menatapnya.
"Kenapa kau lama sekali, apa kau ingin membunuhku?" Tanya ketus gadis itu sembari meraih bathrobe dan mengambil jus jeruk yang berada di atas nampan, berjalan mendekati pria paruh baya yang sedari tadi melihatnya dengan Aneh.
"Apa kau memikirkan sesuatu? Sehingga membuat mu melihat begitu dalam, apa kau merindukan kakak Andini?" Cerca pertanyaan gadis sembari meletakkan gelas diatas nampan.
"Bersiaplah, Nyonya memanggilmu," jawab pria paruh baya dan berlalu meninggalkan gadis itu.
"Amoera," panggil pria paruh baya itu berhenti tanpa menoleh kebelakang.
"Ya," jawab gadis itu menatap punggung pria itu.
"Gunakan pakaian yang sedikit sopan," sahut pria itu dan berlalu.
"Kau hanya bisa memerintah saja," desis gadis yang bernama Amoera itu.
Gadis itu bernama Amoera Latifa. Gadis berparas cantik berusia 23 tahun memiliki sifat yang sangat periang, cerewet dan keras kepala.
"Sudah, aku akan pergi menemui nenek," ujar Amoera sambil berlari kecil masuk ke dalam rumah.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, gadis berambut ikal itu langsung menuju ruangan sang nenek.
Tok... Tok...
"Nek...," Panggil Amoera dari balik pintu ruangan kerja.
"Masuk," ucap seorang pria paruh baya dengan sedikit menunduk dan membiarkan Amoera masuk.
Gadis itu hanya diam dan menatap wajah sang nenek yang sangat tidak bersahabat untuknya.
"Apa kalian merindukan kak Andini?" Tanya Amoera sembari duduk diatas sofa yang berada di dalam ruangan itu.
Tidak ada jawaban wanita paruh baya itu hanya diam dan melirik pria yang berdiri tegak di sampingnya.
"Tuan Joy, menginginkan kau sebagai pengganti Andini," ujar wanita itu tanpa pikir panjang.
Sontak ucapan itu membuat gadis berambut ikal itu membulatkan matanya.
"A-apa ini?" Tanya Amoera dengan gugup dan menatap tidak percaya ke arah dua orang yang berada di hadapannya. "Turun Ranjang?" Tanya Amoera menatap lekat sang nenek.
"Nyonya Saras sudah mempertimbangkan semuanya, jadi saya harap Nona bisa bekerja sama," sahut pria itu sembari menatap Amoera dengan serius.
"Tunggu, Asisten Rian." Sahut Ampera sembari berdiri dan menatap Wanita paruh baya yang memalingkan wajahnya.
Pria paruh baya itu adalah Rian Asisten keluarga Amoera. Rian adalah orang yang sangat di percaya oleh Saras, sangat menyayangi Amoera
Wanita paruh baya yang tengah duduk adalah Saras, seorang wanita paruh baya yang sangat tegas, memimpin perusahaan sejak kedua orang tua Amoera pergi meninggalkan mereka.
Tidak dapat di pungkiri jika Amoera menyayangi sang nenek yang notabenenya adalah seorang pemimpin sebuah perusahaan.
"Nek," panggil Amoera menatap Saras.
"Jadilah pengganti untuk Diana Mora," jawab Saras tanpa menatap Amoera.
Ucapan Saras membuat Amoera tertawa dan kembali duduk.
Tingkah Amoera membuat Saras dan Rian saling melirik.
"Apa tidak ada permintaan yang lebih waras dari ini?" Tanya Amoera disela-sela tawanya.
"Apa yang membuat kau tertawa Nona?" Ujar Rian dengan bingung.
"Apa aku tidak salah dengar? Turun Ranjang? Wah... tanpa aku jawab Nenek pasti sudah tau jawabannya," ucap Amoera sembari tertawa kecil menatap Saras.
Sementara Saras hanya diam dan menatap Amoera, ada perasaan aneh dan bersalah.
"Mora..." Panggil Saras dengan lembut.
Sontak suara itu membuat Amoera berdiri dan langsung menatap Saras.
"Aku tidak akan menikah dengan Tuan Joy apa pun itu alasannya," ujar Amoera penuh penekanan.
"Tapi jika Nona menolak untuk menikahi Tuan Joy maka perusahaan Nyonya Saras akan bangkrut, mohon untuk kerja samanya Nona Amoera," sahut Rian yang berhasil membuat Amoera menatap tajam kearah pria itu.
"Kerja sama? Kau bicara kerja sama, aku bukan saham ataupun uang yang bisa kau tukar dengan perusahaan, aku bukan rekan kerjamu Rian, aku adalah penerus Saras crop, jadi jaga ucapanmu kepadaku," ucap dingin Amoera sembari menatap tajam ke arah Rian.
"Cukup," sahut Saras yang ikut berdiri dan menatap Amoera. "Jika kau adalah penerus dari perusahaan ku maka jadi lah pengganti untuk Andini Mora dan jaga ucapanmu kepada Rian dia lebih tua darimu Mora," bentak Saras menatap Mora.
"Aku tidak akan mengikuti ucapan mu kali ini, Andini kakakmu dan cucu pertama mu lenyap di tangan pria itu," desis Amoera menatap Saras.
"Tidak ada yang tiada karna seseorang Mora, dia tiada karna ulahnya sendiri," sahut Saras menatap Amoera.
Ucapan Saras membuat Amoera menggepalkan tangannya.
"Asisten Rian, apa kau juga akan menutup mata untuk kejadian itu?" Tanya Amoera menatap Rian yang menunduk.
"Jangan berbicara omong kosong Mora," jawab Saras dengan menganggkat satu tangannya.
"Sampai kapan pun, aku tidak akan menikah dengan pria bajingan itu," ucap Mora dan berjalan keluar.
"Aku memberi waktu tiga hari untuk kau berfikir," sahut Saras menatap punggung Amoera.
"Aku tidak akan pernah menikah dengan bajingan, apa pun itu alasannya," ucap Amoera.
"Amoera!!!" Bentak Saras yang membuat Amoera tersenyum tipis dan terus berjalan meninggalkan ruangan itu
"Nyonya," panggil Rian yang membuat Saras langsung duduk dan memijit pelipisnya.
"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Saras sembari menghela nafas panjang.
"Biarkan Nona Mora untuk berfikir, aku akan mencoba untuk memberi pengertian padanya," jelas Rian sembari menunduk.
"Baiklah, Apapun yang kau lihat di hari itu aku harap berpura-pura butalah," ucap Saras tanpa menatap Rian.
"Baik Nyonya," sahut Rian sembari menunduk.
"Pergilah," usir Saras sembari berdiri dan duduk di kursi kebesarannya.
"Saya permisi Nyonya," ucap Rian sembari berlalu dan meninggalkan ruangan itu.
Sementara Amoera, ia duduk di balkon kamar dengan menatap gundukan tanah yang masih dipenuhi dengan bunga mawar merah. Sebuah Batu yang bernama Andini Latifa berukir dengan tinta emas terlihat jelas jika tanah itu masih baru.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
Dokter juga manusia, punya rasa, punya hati juga punya birahi
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?