/0/6736/coverbig.jpg?v=968b4cd4698eb3877bc4292ef2533531)
Jesslyn Margaretha Amber, wanita kelahiran New York 28 tahun silam. Lebih dikenal dengan sebutan Lady Boss. Karir yang terus menjulang membuat dia disegani di dunia bisnis. Namun, kehidupan asmaranya tidak semulus bisnis yang ia deluti. Kisah cintanya kandas ketika sang kekasih mengkhianati hatinya. Hingga suatu hari dia sudah tidak menginginkan hidup lagi. Dia mengemudi mobil dengan sangat kencang sehingga seorang polisi harus mengejarnya. Ini lah awal pertemuan Louis Damian, seorang polisi lalulintas dengan Jesslyn. First Kiss .... Baru pertama berjumpa, Jasslyn langsung memberikan ciuman kepada pria yang berdiri di hadapannya, siapa lagi kalau bukan Louis. "Mau kah kau menikah denganku?" ucap Jesslyn kepada Louis, seorang pria yang baru pertama ia jumpai. Lantas bagaimana Louis menanggapi permintaan Jesslyn, sang wanita aneh yang baru pertama ia jumpai ini? Apakah ia mau menjadi pendamping sang lady boss?
Malam semakin larut. Butiran salju mulai berjatuhan. Udara mulai terasa dingin. Jalanan kota New York yang terkenal kota 24 jam selalu ramai berbeda dengan malam ini, yang tampak tidak begitu ramai. Semua orang lebih memilih menghangatkan dirinya di dalam rumah untuk menyambut salju pertama tahun ini. Sebuah mobil sport merah keluaran terbaru melintas dengan kecepatan tinggi di jalanan kota New York. Rambu lalu lintas pun ia abaikan.Seorang polisi yang mengetahui aksi tersebut langsung mengejar sang mobil Ferrari merah.
"Wanita gila macam apa yang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi seperti itu? Apa dia tidak takut mati?" ucap polisi yang tengah mengejar mobil itu. Sirine dan klakson terus menerus ia bunyikan agar si pengemudi tersebut menghentikan mobilnya.
"Sial! Kenapa dia tidak menghiraukan sirine dan klakson yang aku bunyikan? Apa benar-benar dia seorang wanita gila?" Polisi itu menginjak pedal gas untuk menambah kecepatan mobilnya.
"Nona, berhentilah!" teriak polisi kepada si pengemudi mobil Ferrari tersebut. Seakan tak menghiraukan ucapan polisi. Mobil itu tetap melaju dengan menambah kecepatannya.
"Nona, turunkan kecepatan laju mobilmu!" Polisi itu menginjak pedal gas lebih dalam untuk menambah kecepatan mobilnya lagi. Hingga akhirnya sang polisi bisa mengejar mobil Ferrari tersebut dan langsung menghadang di depannya.
Braak ....
Mobil sport mewah itu menabrak mobil polisi di depannya karena mengerem mendadak. Polisi itu pun keluar dari mobilnya sambil membawa surat tilang di tangannya.
"Nona, keluarlah dari mobilmu!" Polisi itu mengetuk kaca mobil itu.
Wanita berparas cantik dan seksi berbalut gaun mini berwarna merah keluar dari mobil tersebut.
"Apakah Anda tahu kesalahan yang Anda lakukan?" tanya polisi itu sambil menulis nomor plat mobil tersebut.
"Siapa nama Anda? Apakah Anda tahu dengan mengebut seperti itu membahayakan pengendara yang lain? Apalagi sekarang salju telah turun. Pengemudi mobil yang lain kemungkinan akan sulit melihat jalan. Jika Anda mengebut seperti itu bisa jadi akan terjadi kecelakaan. Ayo, sebutkan siapa nama Anda? Kenapa Anda hanya diam saja?" Polisi itu berkata panjang lebar dengan penuh amarah. Dia tak mempedulikan paras cantik wanita itu.
Tiba-tiba wanita itu melangkah maju dan langsung mencium polisi tersebut. Membuat polisi itu terdiam karena terkejut. Seketika, polisi itu mendorong tubuh sang wanita.
"Kau memang wanita gila! Anda tidak mengenal saya. Saya pun tidak mengenal Anda. Apakah pantas seorang wanita berlaku seperti ini kepada seorang pria?" Polisi itu menggebrak mobil dengan tampak salah tingkah.
Tanpa mengucap kata-kata wanita itu langsung memeluk sang polisi dan menangis dalam pelukan polisi itu. Terdiam sejenak polisi itu kemudian membalas pelukan wanita itu. Membiarkan sang wanita terus menangis dalam pelukannya.
"Oh Tuhan, aku harus bagaimana? Aku tidak tega jika harus melihat seorang wanita menangis seperti ini. Dia tampak kacau sekali suasana hatinya," ucap polisi itu dalam hati. Setelah beberapa saat akhirnya wanita itu mulai tenang.
"Tubuhmu sangat dingin, Nona. Pakailah mantel ini." Polisi itu melepaskan jaket yang ia pakai dan memakaikannya kepada wanita di depannya.
"Aku akan mengantarmu pulang. Masuklah ke mobilmu! Aku akan menelpon temanku terlebih dulu untuk mengambil mobil polisi yang kubawa."
Seusai menelpon temannya dia langsung mengantar wanita itu untuk pulang dengan mengendarai mobil sang wanita.
-----------
Jesslyn Margaretha Amber, wanita kelahiran New York 28 tahun silam. Lebih dikenal dengan sebutan -Lady Boss- di kalangan konglomerat. Memiliki lima perusahaan besar dan tiga puluh anak perusahaan yang tersebar di berbagai negara. Sikapnya yang angkuh dan arogan membuat kisah cintanya tak semulus karirnya.
Workaholic, mungkin itu sebutan yang tepat untuk dirinya. Lebih mementingkan bisnisnya dibanding hubungan lain. Kebiasaan menilai sesuatu bisa dibeli dengan uang adalah salah satu keburukannya. Walau dia memiliki harta berlimpah, namun dia kesepian. Kedua orang tuanya sudah lama meninggal dalam sebuah insiden kecelakaan pesawat. Dia harus menjalankan lima perusahaannya di usia masih 19 tahun. Sewaktu awal menjalankan hanya memiliki tujuh anak perusahaan. Di tahun ini berkembang pesat hingga mencapai tiga puluh anak perusahaan. Banyak pria mendekati Jesslyn hanya untuk mendapatkan hartanya saja. Namun, Jesslyn bisa dibilang seorang wanita yang setia dengan pasangannya.
Seperti saat ini ia tengah terluka karena hubungan cinta yang dijalinnya selama dua tahun belakangan ini harus kandas di tengah jalan. Itu dikarenakan kekasihnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan tersebut.
****
Flashback dua jam yang lalu.
Jesslyn datang ke sebuah bar untuk menghadiri un lkt d dangan ulang tahun dari salah satu klien-nya. Ternyata di bar tersebut ia melihat Leo, lelaki yang berstatus kekasihnya sedang bercumbu mesra dengan seorang wanita. Jesslyn pun menghampiri mereka.
"Leo, apa yang kamu lakukan di sini bersama wanita itu?"
"Jesslyn! Apa yang kamu lakukan di sini?" Leo bertanya kembali kepada Jesslyn, namun Leo tampak terlihat tenang.
"Aku menghadiri undangan ulang tahun dari salah satu klien-ku. Sekarang jawab, apa yang kamu lakukan dengan wanita itu?"
"Perkenalkan dia adalah istriku," Leo mengecup kening wanita di sampingnya.
"Apa yang kau katakan, Leo? Omong kosong apa yang kau katakan?"
"Bukan omong kosong Jesslyn. Inilah kenyataannya. Aku sudah menikah dengan Barbara sejak satu tahun yang lalu." Leo memeluk dengan mesra sang istri, Barbara.
"Apa maksudmu? Kita berpacaran sudah dua tahun lamanya. Sedangkan kamu menikah dengan wanita ini satu tahun yang lalu? Apakah artinya kamu menghianati hubungan kita?"
"Hahaha ... Siapa yang mau menikahi wanita sepertimu? Dasar workaholic, wanita penggila kerja, angkuh, dan arogan sepertimu. Apalagi semua kau nilai dengan uang. Cintaku pun kau nilai dengan uang. Apakah aku bahagia dengan uangmu? Jawabannya tidak. Aku memang membutuhkan uangmu biaya hidupku. Aku ucapkan terima kasih untuk segala pemberianmu. Tetapi maaf, untuk hubungan cinta kamu nol. Sedikit pun rasa cintaku sebenarnya tidak ada untuk dirimu. Kamu tidak bisa membuatku bahagia, tetapi Barbara membahagiakanku. Lebih baik kamu mencari pria lain yang sepaham denganmu saja."
"Kurang ajar. Dasar pria brengsek!" Jesslyn menampar wajah Leo.
"Kamu berani menampar suamiku!" Barbara menjambak rambut dan langsung menampar wajah Jesslyn.
"Dia suamiku! Aku sudah berbaik hati memperolehkan dia tetap berhubungan denganmu satu tahun ini. Tetapi sekarang sudah selesai! Jangan pernah mendekati suamiku lagi!" Barbara mendorong tubuh Jesslyn hingga terjatuh.
"Dasar parasit!" umpat Jesslyn kepada Barbara.
"Apa kau bilang?" Barbara bersiap menerkam Jesslyn, namun dihentikan oleh Leo.
Jesslyn yang tidak pandai berdebat seketika meninggalkan Leo dan Barbara dengan memegang pipinya yang usai ditampar oleh Barbara. Kekecewaan tiada tara yang dirasakan oleh Jesslyn, yang saat ini mampu mengalahkan rasa cinta yang pernah ada untuk Leo. Jesslyn melajukan mobilnya dengan sangat kencang di tengah kota.
Flashback selesai.
****
"Siapa namamu, Nona?" Louis membuka percakapan ditengah ia mengemudi. Jesslyn tetap diam tak menjawab pertanyaan dari sang polisi.
"Apakah saya berbicara kurang keras atau kurang jelas? Saya bertanya kepada Anda, saya tanya sekali lagi. Siapa nama Anda, Nona?"
Louis Damian, pria kelahiran Los Angeles 30 tahun silam. Seorang polisi lalu lintas di kota New York. Pernah gagal menjalin hubungan pernikahan dua tahun yang lalu. Rasa trauma akan kegagalan berumah tangga membuatnya lebih memilih untuk melanjutkan hidup seorang diri.
"Sungguh aku tidak tahu harus menggunakan bahasa apa lagi untuk sekedar bertanya siapa namamu." Louis menggelengkan kepalanya menghadapi sikap Jesslyn yang tetap diam.
"Apakah Anda bi--?" kalimat Louis terputus oleh ucapan wanita di hadapannya.
"Apakah Anda mau menikah denganku, Tuan?" Jesslyn memandang lurus ke depan tanpa ekspresi.
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.