/0/6344/coverbig.jpg?v=88214d6b45570198e54c4a8206c1938e)
Satu kecenderungan terhadap sesuatu yang memberikan manfaat. Apabila kecenderungan itu mendalam dan menguat, maka ia dinamakan rindu. Sedangkan sebaliknya, benci adalah kecenderungan untuk menghindari. Apabila kecenderungan itu mendalam dan menguat, maka itu dinamakan dendam.
Namanya Dareena Helsanafa. Nama paling indah yang pernah diberikan padanya. Begitu pula dengan makna yang terkandung. Gadis bijaksana tercinta yang mengabdi pada Tuhan. Mengalir dalam darahnya jiwa bangsawan yang cerdas, kuat, dan tangguh. Kulit putih bersih, wajah dengan dagu lancip, iris abu-abu serta tahi lalat di sudut kanan bibirnya membuat tiap manusia jatuh hati terhadap sosok ceria dan selalu tersenyum pada dunia.
Sangat disayangkan, mereka telah mengambil segalanya. Ceria, senyum hangat, lemah lembut, tak ada yang tersisa. Semuanya telah digantikan dengan garis wajah keras, aura dingin, senyum kaku, juga hati baja. Tak ada yang senang ditinggalkan sosok wanita yang tanpa pertimbangan melahirkannya, apalagi jika sosok tersebut direnggut oleh kelompok manusia yang amat dibenci.
Bukan tanpa alasan ia membenci, pun bukan tanpa alibi ia mendendam. Segalanya pernah menjadi sumber luka yang menyayat batin. Lebih dari itu, segala yang terjadi telah memporak-porandakan keadaan tanah airnya. Segalanya berubah, menjadi suasana mencekam, hanya beriring jerit ketakutan dan air wajah kecemasan.
Ya. Semuanya bermula ketika kelompok mereka datang. Merebut sebagian besar wilayah dengan alasan ingin menyebarluaskan ajaran agama yang menjadi tempat kembali nurani. Gospel memanglah menjadi tujuan utama, namun haruskah dengan segala kekacauan? Menurut Dareena, mereka hanya melakukan ekspansi ranah berkedok gospel. Ah, dunia memang penuh sandiwara.
Mengingat hal itu, rahang Dareena mengeras, giginya bergemerutuk, tangannya mengepal. Ia akan membalaskan dendam sang ibu.
🗡🗡
"Pukul lebih kuat!" perintah Lazaro, sang guru lebih keras, memacu tenaga dalam yang dikerahkan Dareena. Sang guru tua renta jika dilihat dari punggungnya yang sudah melengkung itu memerhatikan dalam Dareena. Gadis itu persis ayahnya jika sedang berlatih, dengan garis wajah menyerupai Ivina.
Dareena menghentikan aksinya membelah batu besar yang hanya diizinkan dengan tongkat kayu nan berat, bebentuk silindris dan tumpul pula.
"Ini sama sekali tidak masuk akal. Bahkan pedang besi saja akan patah jika digunakan untuk menghantam batu sebesar ini," protes Dareena di tengah napasnya yang terengah.
Sesepuh yang dipanggil guru oleh Dareena tertawa kecil, menegaskan keriput di sekitar bibir dan matanya. Tertatih namun pasti, lelaki tua itu mendekat.
"Javiero, kakakmu, serta Alfredo, ayahmu, juga mengatakan hal sama berulang kali sebelum mereka berhasil memecah batu itu dan mendapat pedang pertama mereka, Tuan Putri," ucap sang guru. Dareena memutar bola mata, bosan dengan ucapan serupa yang terlontar tiap kali dirinya mengeluh tidak dapat melakukan perintah konyol tersebut.
Gadis dengan rambut panjang kecoklatan itu memutuskan duduk sebentar. Hari hampir siang, namun targetnya belum terpenuhi. Sudah sejak sebulan yang lalu ia diberikan tugas konyol menurutnya; membelah batu dengan diameter 90 centimeter hanya menggunakan pedang kayu tumpul nan berat. Pagi dan sore Dareena berlatih, tetap tak ada kemajuan. Pedang kayunya berakhir di tumpukan jerami halaman belakang, sengaja dilemparkan untuk melampiaskan kekesalannya.
"Dareena duduk di halaman belakang. Selalu indah memerhatikan gugus gemintang dalam gulita. Obor di sekelilingnya menjadi saksi betapa sering sang putri mengenang Ivina lewat langit kelam, juga memanjatkan pinta pada simbol salib yang menggantung di leher untuk sekali saja bisa mengembalikan sang ibunda. Api yang meliuk ditiup angin pun paham kalau doa itu sia-sia.
Gadis dalam balutan gaun kembang itu memerhatikan telapak tangan. Bagian itu tak sehalus milik wanita penjual parfum, tapi sedikit lebih baik daripada gadis penumbuk gandum. Beberapa kapalan kecil terselip di sana. Sayangnya, pedang titanium yang ditargetkan bahkan belum didapatkan.
Matanya beralih pada tongkat yang dalam latihan sering disebut pedang tumpul olehnya yang kini sudah terbagi dua, walau sebenarnya masih bisa digunakan untuk berlatih, karena bagian yang patah hanyalah sejengkal, sedangkan ukuran semulanya 100 cm.
"Reena?"
Dareena mengalihkan pandangan ke arah suara bariton di belakangnya. Sang kakak, Javiero berjalan mendekat, lalu memutuskan duduk di samping Dareena.
"Sedang apa, hm?"
"Kau sendiri sedang apa?" Alih-alih menjawab, Dareena malah bertanya balik, membuat Javiero terkekeh. Memang begitulah kebiasaan bungsunya.
"Memantau keadaan. Akhir-akhir ini, harga pajak melonjak naik tanpa sebab. Imigran gelap juga mulai banyak berdatangan. Sepertinya akan terjadi inflasi lagi," lapor Javiero.
Dareena hanya menanggapi dengan helaan napas pendek. Ia sudah mengetahui kondisi itu. Sejak perang beberapa tahun lalu, terjadi kenaikan harga mata uang sebab beberapa hal, harga pajak juga semakin naik. Membuat beberapa rakyat dengan taraf ekonomi rendah berdatangan meminta jaminan pada raja. Yah, perang memang membawa dampak besar. Tak ada yang siap dengan perubahan signifikan itu.
Pandangan Javiero jatuh pada benda di tangan Dareena. Matanya membulat.
"Benda ini bisa patah?" tanyanya takjub, tak menyangka benda dari kayu terbaik bisa patah.
"Begitulah," jawab Dareena simpul.
"Kau hebat sekali. Apa Lazaro memberikanmu pedang baru setelah kaupatahkan ini?"
"Dia akan memberiku pedang jika batu besar itu terbelah, bukan ketika benda ini patah," balas Dareena dingin, membuat Javiero tergelak.
"Si Tua itu masih saja keras kepala. Apa dia tidak bisa sedikit berbaik hati pada wanita sepertimu?" Dareena menanggapi dengan dengkusan. Candaan Javiero sama sekali tak lucu menurutnya. Humornya dipercaya begitu rendah.
Mereka berdua sama-sama terdiam menyadari tak ada respons lanjutan dari candaan Javiero. Angin musim gugur menyapa sedikit kencang, memainkan anak rambut dua saudara itu.
"Perang akan terjadi dua bulan lagi. Ini perang yang besar." Ucapan Javiero sontak membuat wajah cantik Dareena beralih padanya.
Dareena mulai fokus memikirkan caranya agar dapat mengikuti perang. Emosinya membara saat ini, membayangkan pembalasan dendamnya dekat sudah. Netra abu-abu gelapnya mangilap, gigi atas dan bawahnya saling mengatup. Javiero bukan tak menyadari hal itu, ia mengerti betul bahwa sang bungsu menaruh target begitu tinggi untuk bergabung bersama pasukan.
pedang begitu sulit, apa? Sampai harus melakukan hal aneh?" Pertanyaan sama yang entah sudah berapa kali terucap saat frustrasi kini keluar lagi dari mulutnya. Dareena mendengkus, melempar pedang yang lebih cocok dikatakan tongkat ke hadapannya.
Setiap kerajaan pasti memiliki peraturan mereka sendiri yang harus di patuhi oleh anggota kerajaan atau bahkan masyarakat, entah merugikan atau bahkan menguntungkan.
Qin Shu, yang seluruh tubuhnya sebelumnya terasa sedingin es, tiba-tiba didorong ke pelukannya yang hangat. Kesadarannya yang hilang ditarik kembali oleh raungan rendah yang menyayat hati ini. Saat bulu matanya yang berlumuran air mata bergetar dan perlahan terbuka, hal pertama yang memenuhi penglihatannya adalah pemandangan wajah Fu Tingyu yang sangat menarik, matanya yang merah, dan air matanya yang mengalir. Qin Shu terkejut, karena ini adalah pertama kalinya dia melihat pria itu menangis.
GAIRAH TERLARANG KAKAK IPAR MENGANDUNG KONTEN DEWASA 21+++. YANG MASIH KECIL MINGGIR DULU YA! Deskripsi Bercerita tentang seorang wanita cantik bernama Renata Adinda, yang dijodohkan dengan Mehesa Adi Sanjaya. Sejak pernikahan mereka, Adi tidak pernah melihat Renata sedikitpun atau menganggapnya sebagai seorang istri. Perhatian dan kebaikan yang Adi berikan untuknya hanya karena status mereka sebagai suami istri. Adi tidak pernah memberikan nafkah batin dan biologis untuk Renata. Bahkan tidur dalam satu ranjang pun tidak. Akhirnya datang seorang pria gagah dan tampan, yaitu kakak Adi bernama Ryota Anggara, atau sering disebut bang Rio. Ia tertarik dengan Renata dan mengetahui keadaan rumah tangga Renata dan adiknya yang hanya penuh dengan keterpaksaan. Akhirnya Rio mendekati Renata dan terjadilah hubungan terlarang antara mereka. Bagaimanakah kelanjutan hubungan terlarang antara adik ipar dan kakak ipar ini? Apakah mereka sanggup bertahan, atau malah berpisah? Ikuti saja kelanjutan kisahnya yang akan update disetiap harinya ya!
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Bima tak menyangka, jika seorang gadis yang dia tolong seminggu yang lalu akan menjadi ibu susu anaknya. Dia adalah Jenny, seorang gadis cantik berusia 18 tahun yang masih berstatus pelajar SMA. Namun, entah alasan apa, diumurnya yang masih terbilang muda gadis itu sudah mengandung. Apa mungkin karena salah pergaulan? Atau justru memang dia sudah menikah? Semakin lama dilihat, Jenny semakin mempesona. Hingga membuat seorang Bima Pradipta yang masih berstatus suami orang menyukainya. Dan suatu ketika, sebuah insiden kesalahan pahaman membuat keduanya terpaksa menikah dan menjadikan Jenny istri kedua Bima. Akankah pernikahan mereka abadi? Lalu, bagaimana dengan Soraya istri pertama Bima? Akankah dia terima dengan pernikahan kedua Bima? Atau justru dialah yang terlengserkan? “Setelah kita menikah, aku akan menceraikan Raya, Jen!” Bima~ “Kalau begitu Bapak jahat namanya, masa Bu Raya diceraikan? Aku dan dia sama-sama perempuan, aku nggak mau menyakitinya!” Jenny~
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?
"Bagaimana mungkin seorang dokter spesialis kesuburan justru mandul?!" Felicia Hera adalah seorang dokter yang sudah berhenti bekerja semenjak menikah dan fokus mengabdi kepada suaminya. Namun, Felicia tidak kunjung dapat memberikan anak hingga suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Dia bahkan menceraikan Felicia. Pada saat yang sama, Felicia kembali meniti karir kedokterannya dan pasien pertamanya justru mengajak Felicia untuk berhubungan demi membuktikan kesuburan Felicia. Hingga tepat setelah melakukannya, Felicia menghilang. Lima tahun kemudian, Felicia kembali ke tanah air membawa seorang anak perempuan yang cantik jelita. Hingga masalah datang saat ternyata direktur di rumah sakit barunya adalah ayah dari anaknya! Bagaimana Felicia menyembunyikan identitasnya? Tahukah dia, bahwa pria dingin itu telah memburu Felicia selama lima tahun terakhir?