/0/4822/coverbig.jpg?v=e9d510ef16f7e302a138846ffa26a335)
"Apa kamu yakin akan melakukan pekerjaan ini?" Tanya madam Egeline. Tanpa rasa ragu, Erin pun mengangguk. "Saya yakin." Jawabnya. "Baiklah, meskipun ini masih yang pertama kalinya untukmu, aku harap kamu bisa melakukannya dengan baik menggunakan tubuhmu." Kata madam Egeline setelah menghela nafas berat. Demi membayar biaya rumah sakit neneknya yang tengah berada dalam masa kritis sekarang ini, Erin Tiathe, wanita muda yang baru menginjak usia 19 tahun itu pun, dengan nekat, pergi ke sebuah club malam dan menjual dirinya dengan harapan agar bisa mendapatkan uang untuk membayar biaya rumah sakit neneknya.
Untuk melunasi biaya rumah sakit dan operasi neneknya yang tengah sekarat itu, Erin dengan nekat pergi ke sebuah club malam di ibu kota untuk mengambil pekerjaan sebagai wanita penghibur agar bisa menghasilkan uang dengan cepat.
Dengan tergesa gesa, Erin Tiathe datang tanpa persiapan apapun. Ia hanya menggunakan kaos oblong dan celana panjang, serta sandalnya yang hampir putus akibat ia pakai untuk berlari dari rumah sakit hingga ke tempat club malam, dimana ia akan mulai bekerja malam ini.
Begitu sampai di club malam itu, Erin pun dengan cepat langsung masuk diam-diam, menemui pemilik club malam yang kebetulan adalah salah seorang yang tak sengaja ia kenal beberapa waktu lalu. Erin pun menengok ke sana kemari, di tempat yang gemerlap akibat lampu disko itu, untuk mencari keberadaan wanita, yang bisa memberinya pakaian untuk memulai pekerjaannya yang pertama kali sebagai wanita penghibur.
Setelah sekian lama mencari, Erin pun pada akhirnya menemukan wanita berambut pirang, yang merupakan pemilik dari club malam ini. Erin pun segera menghampirinya dengan tampang yang lusuh, "Madam!" Panggil Erin dengan keras, agar wanita berambut pirang itu dapat mendengar suaranya di tengah suasana yang ramai saat ini.
Wanita berambut pirang yang biasanya di panggil dengan sebutan madam Egelline itu, kini langsung menengok ke arah sumber suara yang seperti sedang memanggilnya. Ia pun memasang ekspresi terkejut tak percaya, begitu melihat Erin yang dengan beraninya, datang ke club miliknya dengan tampang yang lusuh dan pakaian yang berantakan.
Madam Egeline pun langsung segera membawa Erin ke tempat yang sepi, agar tidak ada yang melihatnya. "Apa yang kamu lakukan di sini dengan tampang yang berantakan seperti ini? Bagaimana jika para pelangganku langsung pulang begitu melihatmu?" Ungkapnya merasa kesal, akibat Erin yang dengan sembarangan pergi ke club miliknya.
Sebenarnya, Erin pun tidak ingin melangkahkan kakinya ke dalam tempat berzina yang penuh dosa ini. Tapi mau bagaimana lagi? Situasi dan keadaan lah yang membuatnya terpaksa datang untuk menjual dirinya. Karna bagi Erin, menyelamatkan nyawa neneknya merupakan hal yang lebih penting dari pada keperawanan dan harga diri yang ia miliki.
Karna mau bagaimana pun juga, hanya neneknya lah satu satunya keluarga yang ia miliki dan yang masih tersisa saat ini. Tentunya Erin tidak akan membiarkan neneknya pergi meninggalkan dirinya sendirian di dunia yang keras ini.
"Ma, maafkan aku. Aku ke sini karna ingin bekerja, berikan aku pekerjaan yang waktu itu sempat kau tawarkan padaku." Tutur Erin terburu buru, mengingat kembali kondisi neneknya yang memerlukan uang dengan segera, untuk melakukan operasi.
Madam Egeline pun terkejut tak percaya di buatnya. Karna ternyata pada akhirnya, Erin yang beberapa waktu lalu menolak tawarannya untuk ikut bergabung, kini justru menghampirinya sendiri untuk meminta pekerjaan. Madam Egeline pun tersenyum, ia merasa puas dengan Erin yang datang sendiri untuk meminta kembali pekerjaan yang sempat ia tolak beberapa waktu lalu.
Sambil menaikkan ujung bibirnya, madam Egeline pun mengucapkan basa basi terlebih dahulu sekaligus untuk mengetahui, hal apa yang membuat Erin sampai menemuinya terlebih dahulu. "Tumben sekali kamu sampai seperti ini. Keadaan terdesak apa yang sampai membuatmu pada akhirnya mau bergabung dan bekerja di sini?" Tanyanya merasa penasaran.
Erin pun mau tidak mau harus menceritakannya. Karna tidak baik untuknya mengulur waktu lebih lama lagi, "Aku butuh uang untuk membayar biaya rumah sakit nenekku dengan segera. Kalau tidak, nenekku tidak akan segera melakukan operasi." Ujar Erin yang menceritakan alasannya datang dan sampai meminta pekerjaan.
Mendengar alasan yang di ucapkan Erin, madam Egeline pun menganggap perkataannya masuk akal. Karna tidak mungkin gadis polos sepertinya, mau melakukan pekerjaan hina seperti ini jika tidak sedang berada dalam situasi yang terdesak.
Madam Egeline pun menatapnya dari atas hingga ke bawah. Ia yang bahkan kini sudah lumayan tua itu, sampai di buat kagum dengan bentuk tubuh Erin yang sangat indah. Meskipun tidak begitu terlihat karna pakaiannya yang longgar dan lusuh, Madam Egeline tentunya tidak akan salah menilai.
Apalagi di tambah dengan kulit putih dan paras cantik yang di miliki Erin, pasti membuat pria manapun yang melihatnya langsung terpesona. Kini yang di butuhkan Erin hanyalah sedikit perawatan pada tubuh dan wajahnya, setelah itu, kecantikannya pasti akan langsung terpancar dari dalam dirinya. Karna pada dasarnya, Erin memang cantik secara alami tanpa harus di permak.
"Baiklah. Aku menerimamu untuk bergabung dan ikut bekerja di sini," Ucap madam Egeline sambil tersenyum puas.
Di saat seperti ini lah Erin merasa gemetar. Namun meskipun begitu, ia sudah tidak bisa mundur lagi setelah memantapkan hati. Tidak masalah jika ia kehilangan aset satu satunya yang berharga dari dirinya, karna baginya, keselamatan neneknya lebih penting dari apapun di dunia ini.
Erin pun tak lupa dengan tujuannya datang kemari. "Tapi sebelum mulai bekerja, aku ingin meminta upahku terlebih dahulu." Tuturnya dengan sorot mata yang seolah menunjukkan bahwa ia tidak percaya dan masih merasa ragu.
Madam Egeline pun merasa tertantang mendengar Erin yang masih sangat muda itu, bahkan berani berkata seperti itu seolah tidak percaya padanya. Padahal biasanya madam Egeline membayar pekerjanya setelah melakukan pelayanan, namun kali ini, berbeda untuk Erin.
"Wah wah. Padahal kamu belum bekerja, tapi sudah meminta upah duluan?" Katanya meledek Erin yang tidak sabaran.
Erin pun tidak peduli dengan bagaimana tanggapan madam Egeline padanya. Karna jujur, di dalam hatinya ia masih merasa sedikit takut, jika setelah selesai melakukan pekerjaan yang hina itu, ia justru tidak di bayar dan neneknya tak kunjung bisa di operasi.
Setelah meledek Erin, Madam Egeline pun merogoh sakunya dan mengeluarkan segebok uang kemudian memberikannya pada Erin. "Karna kali ini merupakan yang pertama kalinya bagimu, aku memberikanmu uang sedikit lebih banyak dari pada yang lainnya." Ucapnya sambil melemparkan beberapa tumpukan uang itu kepada Erin.
Erin pun segera menangkapnya, ia menyimpan uang itu di dalam kantong kresek, untuk membayar biaya rumah sakit neneknya nanti. Madam Egeline pun merasa senang melihat Erin yang sangat antusias saat memasukkan uang yang barusan ia lempar.
"Padahal biasanya aku membayar para pekerjaku setelah mereka selesai melakukan pelayanan. Tapi khusus untukmu, aku berikan lebih awal. Maka dari itu, kamu harus berterima kasih padaku karna telah memperlakukanmu lebih baik dari pada yang lainnya," Ujar madam Egeline sambil menyembunyikan wajahnya dari balik kipas tangan yang sedang ia pegang saat ini.
Erin pun mau tidak mau harus mengucapkan terima kasih, karna bagaimana pun juga, madam Egeline lah yang sudah menolongnya dengan memberikan pekerjaan meskipun tidak halal.
“Akhiri hubunganmu dengan putraku.” Ucap Rosalina yang meminta agar Lucia memutuskan hubungannya dengan kekasihnya. Hidupnya yang selama ini berjalan dengan mulus dan bahagia bersama dengan kekasihnya itu, langsung berubah menjadi malapetaka begitu Lucia Navitan bertemu dengan ibu kandung dari kekasihnya. Dan bukannya mendukung hubungannya dengan Arsyad yang hingga kini berjalan dengan manis, ibunya justru meminta agar hubungan di antara keduanya dapat berakhir. Akankah Arsyad Roygen dan Lucia Navitan tetap mempertahankan hubungan mereka tanpa restu dari ibunda Arsyad, atau Arsyad justru lebih menuruti ucapan ibunya dan memutuskan hubungannya dengan Lucia agar Lucia tidak menderita?
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Ethan Eduardo seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya. Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal milik keluarganya. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Ruby Seraphina Vogue mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Ethan. Sementara orangtua Ruby telah menjodohkannya dengan laki-laki lain. Akankah Ethan Eduardo bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan sepupunya sendiri yang bernama Ruby?