"Bitches seperti apa dia sampai memasang tarif semahal itu? Bahkan untuk kategori perawan yang berkelas pun tidak semahal itu." Suara Austin Ryder, pria berusia empat puluh tahun yang sedang duduk menunggu wanita pesanannya. "Apakah anda tahu Tuan Ray. Bahkan arca dari sebuah dinasti begitu sangat berharga dan lebih mahal dari setumpuk emas berlian." "Ouh, jadi kau menganggap dirimu seperti arca? Cuihh, angkuh sekali kau!" Ray semakin memanas. "Ya Tuan Ray. Kami seperti arca yang telah di ambil dari atau bahkan dirampas dari orang tua kami dan dunia damai kami. Bisa dibilang lebih berharga dari arca. Sebab arca bisa saja rusak apabila dihancurkan. Tetapi kami .. Kami akan utuh Tuan. Ingat ... Satu sentuhan, satu miliyar."
"Bitches seperti apa dia? Sampai-sampai memasang harga satu miliyar kepadaku? Seistimewa apa dia sampai harganya melebihi tarif untuk seorang jalang seperti dia? Cuih, apa begitu menggairahkan-kah permainan ranjangnya sampai-sampai dia berani memasang harga mahal begitu. Dasar jalang tidak tahu malu."
Suara pria yang bernama Austin Ryder, yang kini sedang berada di dalam sebuah ruangan menunggu pesanan wanitanya datang. Seperti biasanya, malam ini dia ingin bersenang-senang. Namun karena tempat yang bisa ia berlangganan sedang off, maka dia memesan di tempat yang baru.
Ada yang berbeda di tempat baru ini. Untuk pertama kalinya lelaki yang kerap dipanggil tuan Ray itu, merasa ditampar keras oleh seorang Bitches. Dan yang lebih lucunya lagi, wanita itu seorang Bitches yang sudah bekerja selama dua tahun.
"Apa dia sudah tidak waras? Apa yang dibanggakan darinya memalukan! Kurang ajar sekali dia kepadaku. Dia tidak tahu jika aku sudah kenyang dengan wanita-wanita rendahan sepertinya." Lagi-lagi Ryder menggemakan kalimat kesalnya. Pria yang selalu bersabar dan setia di sisinya bernama Milo, menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Ray.
"Dia sangat terkenal, Tuan. Jika anda tidak percaya, anda bisa mempertanyakannya pada madam Coly. Karena rumor yang beredar, wanita ini adalah incaran para pelanggan. Dia hanya memasang harga satu miliyar untuk setiap sentuhan."
Darah Ray semakin mendidih mendengar penjelasan yang diterima dari Milo. Entah sejak kapan dunia haram itu memasang harga fantastis untuk wanita yang sudah seperti barang rongsokan begitu.
"Shit!" Ray mengepalkan tinjunya ke pegangan kursi kerjanya. Matanya menatap nyalang jauh penuh kebencian.
"Hubungkan aku!" hentaknya dengan suara yang masih dingin.
Milo segera menghubungi madam Coly, pelanggan awalnya. Wanita itu memang sedang tidak menerima pelayanan sebab ia sedang sakit. Keberadaan Bitches satu miliyar itu sudah viral sejak satu tahun terakhir ini. namun karena komunikasi yang jarang dengan Ray, madam Coly belum sempat mengabarinya.
"Ya Tuan Ray. Maafkan aku telah mengecewakanmu," kata wanita yang sedang terbaring sakit itu.
"Apa-apaan ini, Coly. Apakah dunia prostitusi sudah mulai angkuh? Wanita macam apa yang menjual pelayanan dengan harga satu miliyar? Apakah dia tidak tahu malu siapa dirinya?"
"Tuan Ray yang terhormat. Berita itu memang benar adanya. Sudah satu tahun terakhir. Karena itu madam Jane mengeluh kepadaku karena wanita itu. Usahanya langsung sepi akhir-akhir ini karena wanita itu. berkali-kali dia memberinya pelajaran, namun tetap saja dia tidak boleh membunuh sembarang orang meskipun ia seorang pelacur. Jika Tuan tidak berkeberatan, tuan bisa bertemu dengan wanita itu dan tanyakan, kenapa harganya begitu fantastis."
Penjelasan madam Coly berhasil membungkam mulut Ryder. Lelaki dengan wajah dingin dan menakutkan itu seakan mendapat satu tantangan baru dalam hoby-nya tersebut. Belum pernah ia mendapatkan tantangan seperti ini selama memesan seorang wanita malam. Dan ini bukan pula yang pertama kali bagi Ray memesan wanita.
Ray terkenal dengan julukan malaikat birahi. Siapa yang tidak mengenal pria itu. yang rela mengeluarkan lembaran dollarnya hanya demi kepuasan biologis. Tentunya dengan harga yang standar dan sesuai kriteria pesanan.
"Sambungkan aku dengan Jane," titahnya lagi kepada Milo.
Kepala Ray sudah berdenyut minta ampun gelombang amarahnya sudah mengalir naik ke ubun-ubunnya. Segala kosa kata pun sudah dipersiapkan untuk memaki dan menghina.
"Ya Tuan Ray. Senang menerima pesananmu. Saya sedang mempersiapkan wanitanya. Sebentar lagi akan sampai ke tempatmu. Ini sesuai standarmu. Dan aku jamin, dia akan memuaskanmu tanpa membuatmu kerepotan untuk urusan pembayaran."
"Berapa aku harus membayarnya?"
"Sesuai yang sering kau berikan kepada pelanggan biasamu."
"Apakah dia Bitches satu miliyar itu?"
"Ouh bukan, Tuan. Dia wanita biasa. Dan aku rasa itu akan lebih baik bagimu, Tuan. Karena wanita yang satu itu sedang terbaring sakit. Aku sudah memberinya hukuman beberapa hari yang lalu karena membuat pelangganku kecewa."
"Aku menginginkannya, Jane. Bawakan dia padaku."
"Tapi Tuan ...."
"Aku bilang, aku menginginkannya. Dan bawa dia kepadaku malam ini juga. Kau tahu, aku benci mengulang kalimatku."
Jane seperti kehabisan stok alasan. Ia pun tidak mau ambil resiko dari Ryder. Pria berjiwa dingin dan menakutkan itu. hampir setiap wanita yang bertingkah kepadanya berakhir dengan kematian. Lelaki itu tidak segan-segan membagi pelurunya kepada siapa saja yang membuatnya tidak nyaman.
"Hei kau! Cepat bersiap-siap dan temui tuanmu. Kenakan gaun yang sudah kusiapkan ini." Jane membuang begitu saja gaun berwarna merah berani itu ke atas tubuh yang sedang meringkuk menggigil karena kesakitan.
Kulit penuh lebam akibat pukulan dan cambukan itu harus ia tutupi. Beruntung gaun merah berani itu begitu tertutup meski di bagian depannya sedikit membelah.
Quella mengangkat tubuh sakitnya. Sangat sakit sampai sekarang. Perih di beberapa daerah tubuhnya masih terlihat basah. Warna merah itu masih melukis cantik di tubuh putihnya.
Milo datang menjemputnya. Quella hanya berdandan sederhana saja tanpa banyak polesan tebal seperti yang biasa ia lakukan. Gadis itu pun selalu menunduk tak berani menatap jalan. Namun dalam hatinya ia selalu menyemangati diri untuk tetap tegar hingga tujuannya tercapai.
Malam ini, rasa penasaran yang teramat dalam sudah merajai pikiran dan hati Ray. Entah seperti apa sosok pelacur yang sudah memasang harga fantastis seperti ini. bahkan pelacur selevel artis pun tidak akan semahal itu. satu miliyar untuk setiap sentuhan? Agh, dia benar-benar sudah tidak waras, pikir Ray menutup wajah tak percayanya.
Suara deruan sepatu Milo dan gadis itu beradu pada lantai lorong yang menuju kemar presiden suite milik Ray. Entah kenapa jantung Ray ikut berdegup tatkala telinganya menangkap suara deruan langkah mereka. bukan kepada Milo tetapi lebih kepada sosok wanita yang sudah bertingkah kurang ajar dalam level dunia Ryder.
"Ini orangnya, Tuan." Suara Milo membungkuk hormat. Pria itu seperti sudah mengetahui apa yang diinginkan oleh tuannya. Ia melangkah ke sebuah sudut meja kemudian membuka tutup botol minuman mewahnya yang harganya saja berkisar ratusan juta USD.
Tubuh wanita itu menggigil lagi. Ia masih dengan tundukan kepalanya. Rambut panjang sebahu itu ia biarkan menggerai hingga menutupi wajahnya.
Quella memainkan kuku jari-jarinya. Kegiatan itu ia lakukan untuk menetralisir dan mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi seperti yang sering ia temukan saat menemui para tamunya.
Telunjuk Ray menjulur ke dagu jenjang gadis itu. Namun belum saja ia menyentuh kulit lembut Quella, suara gadis itu terdengar lagi.
"Ingat Tuan, satu sentuhan, anda harus mengeluarkan satu miliyar." Tangan Ray langsung berhenti seakan sudah di-off-kan oleh remote control.
Tidak hanya tangannya yang terhenti, bahkan hatinya tercekat luar biasa mendengar penggalan kalimat yang terdengar sebuh peringatan keras dari gadis lusuh di depannya itu. Alis Ray mengangkat tegas. Sungguh ia tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya ini.
Apa jadinya jika ayah dan kakakmu menodaimu di waktu yang bersamaan? Apa yang akan kau lakukan? Dara,gadis berusia 18th itu harus kehilangan mahkotanya di tangan kakaknya, Ardi. Dan ayahnya Herman. Akibat perbuatan mereka Dara kehilangan ibunya dan juga masa depannya. Bagaimana Dara membalas sakit hatinya? Kepoin yuk
“Siapa anda?” (Raina) “Kamu tidak perlu tahu siapa saya. Yang harus kamu tahu bahwa pamanmu memiliki hutan satu millyar dan dia sudah menjadikanmu penebus hutangnya itu. Jadi mulai saat ini kamu akan menjadi selimut malam saya.” (Alex) Raina Paradisa, gadis berusia 17 tahun harus mengubur cita-citanya menjadi seorang sarjana. Dan kini mass depannya hancur di tangan Alex Modero. Pengusaha sukses berusia 35tahun yang tidak percaya pada ikatan pernikahan, angkuh, dan playboy NOTE: (Ini adalah salinan dari SELIMUT MALAM TUAN MUDA. Krn ada kesalahan sistem,buku ini author pindah ke akun lain. dengan judul sedikit dirubah, tapi isi cerita tetap sama kok. Agar author bisa update bab. AKUN LAMA DITUTUP Happy read ya🙏)
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Tania kembali ke Indonesia setelah 10 tahun Ia menetap di Malaysia. Tujuannya hanya satu yaitu ingin mencari cinta pertamanya yang ia temukan 10 tahun yang lalu. Laki-laki itu bernama Rian. Namun saat ia sampai di Indonesia, Ia mendapati kenyataan jika Rian yang selama ini ia cari tak mengenalnya sama sekali. Bahkan Tania sudah menunjukkan salah satu benda yang dulu Rian buatkan untuknya namun tetap Rian Tak mengenal benda tersebut. Sampai Tania bertemu dengan om dari Rian bernama Bian. Siapa sangka pertemuan Tania dengan Bian, membuka sebuah luka yang pernah membuat hidup Bian berantakan. Dan siapa yang menyangka juga ternyata Rian yang Tania cari, ternyata Bian yang berpura-pura menjadi Rian.