/0/3162/coverbig.jpg?v=20250120140756)
Vindreya Sanjaya, gadis cantik berusia 17 tahun itu dijuluki sebagai gadis genit nan bobrok. Dengan sifat bobrok dan tak tahu malunya, dia selalu mendekati dua laki-laki teman kelasnya yang dijuluki sebagai pangeran kelas karena ketampanannya bak pangeran. Berbagai cara telah Vindreya lakukan untuk menaklukkan hati pangeran kelasnya. Namun, semua tidak berjalan mudah. Kenzo, si pangeran hitam yang dingin dan anti sosial begitu sulit untuk didekati. Elvano, si pangeran putih dengan bakat luar biasa di bidang seni dan keramahannya membuat dia digandrungi oleh banyak gadis sehingga memaksa Vindreya harus bersaing. Entah sudah berapa banyak kejadian kocak, menyedihkan bahkan menegangkan selama Vindreya memperjuangnya cintanya. Hingga pada akhirnya, sebuah momen yang disebut takdir mampu mendekatkan ketiga insan itu. Saat di mana Vindreya akhirnya sadar pada siapa sebenarnya dia jatuh cinta, bertepatan dengan Kenzo dan Elvano yang juga jatuh cinta pada Vindreya hingga membuat semuanya menjadi semakin sulit. Ketiga insan itu terjebak dalam sebuah kisah cinta segitiga yang rumit. Begitu banyak air mata yang tumpah, pengorbanan dilakukan, bahkan kemungkinan untuk melepas cinta. Lalu, apakah cinta sejati tetap akan bersatu pada akhirnya? Apakah semua tangis dan pengorbanan yang hampir merenggut nyawa akan terbayarkan dengan kisah yang manis?
Vindreya, gadis cantik berkulit putih itu membuka perlahan kedua matanya. Dengan mata sayup-sayup, dia mengubah posisinya yang tadi tidur terlentang, kini duduk di atas sebuah ranjang empuk. Dia melihat ke sekelilingnya. Ruangan yang sedang dia tempati itu tampak asing.
"Aku di mana?" Vindreya menggaruk kepalanya sambil terus menoleh ke kanan dan kirinya.
Prang!
Vindreya terperanjat kaget. Sepertinya itu adalah panci yang tanpa sengaja jatuh ke atas lantai. Karena merasa penasaran, gadis itu beranjak lalu berjalan dengan mengendap-endap kemudian keluar dari kamarnya.
Tak jauh di depan Vindreya, tampak seorang lelaki asing sedang membungkukkan badannya untuk mengambil panci yang baru saja terjatuh. Laki-laki itu lalu tak sengaja menoleh ke sisi kirinya dan melihat Vindreya sedang berdiri dengan raut wajah bingung sekaligus takut.
Laki-laki berambut hitam dengan sorot mata tajam itu tersenyum. Lalu, entah bagaimana bisa Vindreya mendadak mematung dengan perasaan bahagia yang sulit dideskripsikan. Rasanya seolah-olah senyuman dari laki-laki itu telah sejak lama dinantikan oleh indera penglihatan Vindreya.
"Pagi, Sayang," ucap laki-laki itu.
"Eh? Sa--sayang?" Vindreya kaget. Mengapa laki-laki itu memanggilnya dengan sebutan 'sayang'? Mereka bahkan tidak saling mengenal.
"Maaf, ya. Pasti gara-gara aku jatuhin panci, kamu jadi kebangun, ya?"
"Em, itu ...." Vindreya menggaruk kepalanya sambil memalingkan wajah dari laki-laki asing itu.
Laki-laki itu berjalan kemudian menarik salah satu kursi di meja makan lalu meletakkannya di sebelah Vindreya.
"Ayo, duduk." Laki-laki itu memegang lembut kedua bahu Vindreya.
Vindreya sekarang malah dibuat semakin takut. Selain memanggilnya 'sayang', laki-laki itu juga berani menyentuh Vindreya seolah-olah Vindreya adalah miliknya.
Masih dengan perasaan tidak tahu apa-apa, Vindreya menurut saja dan menjatuhkan bokongnya di atas kursi. Laki-laki itu berbalik badan lalu menyalakan kompor dan mulai memasak.
Kedua tangan Vindreya saling menggenggam erat di atas pahanya. Apakah tidak apa-apa jika dia berbicara dengan orang asing? Ah, untuk apa berpikir panjang lebar? Jika dia diam, maka tidak akan ada pertanyaannya yang terjawab.
"Em, ma--maaf. Kamu siapa, ya?" tanya Vindreya dengan ragu.
"Hahaha." Laki-laki itu masih sibuk memasak dan betah sekali membelakangi Vindreya. Tampaknya dia tidak tahu sudah berada di level mana rasa bingung Vindreya sekarang.
Laki-laki itu mengecilkan nyala api kompor lalu berjalan sambil tersenyum hangat pada Vindreya. Sesampainya di depan gadis itu, laki-laki itu berlutut sambil menggenggam kedua tangan putih Vindreya.
"Vindreya, nggak apa-apa kalo kamu masih belum bisa ingat aku. Aku juga nggak masalah kalo aku harus berkali-kali memperkenalkan diri aku sama kamu ... karena aku suka sama status aku sekarang."
Vindreya hanya diam, tetapi alisnya semakin merapat bahkan hampir bertaut. Dia semakin bingung.
"Vindreya Sanjaya, aku adalah Kenzo, suami kamu."
"Hah?!" Vindreya terperanjat kaget dengan mata melotot. "Su--suami? Kamu suami aku? I-itu artinya aku istri kamu? Kita udah nikah? Tapi ... aku nggak ingat semua itu."
Laki-laki bernama Kenzo itu tersenyum. "Iya, Sayang. Untuk saat ini kamu memang nggak ingat sama semua itu. Tapi, aku nggak akan pernah nyerah untuk kembaliin semua ingatan kamu tentang kita."
"Apa yang udah terjadi sebelumnya? Kenapa aku nggak bisa ingat apapun?"
"Kamu kecelakaan dan akhirnya hilang ingatan."
Vindreya menatap curiga pada Kenzo. Apa benar dia hilang ingatan? Apa benar Kenzo adalah suaminya?
Kenzo melebarkan senyumannya lalu mengacak-ngacak rambut Vindreya. "Tunggu sebentar, ya. Dikit lagi sarapannya siap. Ingat, kamu adalah istri aku dan mulai besok kamu yang akan menyiapkan makanan. Kalo kamu butuh bantuan apapun itu, beritahu aku karena aku bisa lakuin segalanya."
Vindreya hanya mampu tersenyum kaku. Kenzo bangkit lalu kembali melanjutkan aktivitas memasaknya.
"Em, a--aku mau ke kamar mandi," izin Vindreya sembari beranjak pelan dari kursinya.
Kenzo lagi-lagi berjalan menghampiri Vindreya lalu meraih tangan gadis itu kemudian menariknya lembut.
Vindreya menahan tangannya. "Eh, mau ke mana?"
"Tadi katanya mau ke kamar mandi, 'kan?"
"Apa harus berduaan juga di kamar mandi?"
"Ahaha. Kamu ini polos banget, ya. Enggak, Sayang. Emangnya kamu ingat di mana kamar mandinya?"
Vindreya menggeleng pelan.
"Nah, makanya aku anterin kamu."
"Tapi kamu bisa tunjukkin di mana kamar mandinya."
"Memang." Kenzo melepas genggaman tangannya lalu berjalan ke belakang Vindreya kemudian memeluk gadis itu. "Tapi aku suka selalu berada di dekat kamu."
Vindreya tersenyum. Mengapa dia tersenyum? Bukankah tadi dia begitu takut dan bingung pada laki-laki asing yang sedang memeluknya dari belakang itu? Entahlah. Yang Vindreya tahu, dia merasa nyaman berada di dalam dekapan Kenzo. Apa ini artinya yang Kenzo katakan bahwa dia adalah suami Vindreya itu benar?
.
Kenzo dan Vindreya tiba di depan kamar mandi. Kenzo melipat kedua tangannya di depan dada sambil tersenyum memperhatikan tiap keindahan yang terpancar di wajah sendu Vindreya.
"Masuk sana. Aku bakal tunggu di sini," kata Kenzo.
"Hah? Em, nggak perlu ditungguin. Aku bisa balik sendiri ke dapur nanti. Takutnya juga masakan kamu nanti gosong gara-gara nungguin aku."
"Kamu nggak suka makanan gosong?"
"Hah?"
"Ahaha." Kenzo tersenyum gemas lalu mengacak-ngacak rambut Vindreya. "Oke, aku akan balik ke dapur sekarang. Tapi, hati-hati ya karna di dalam kamar mandi itu ada cermin angker."
Vindreya seketika merinding dengan mata yang membulat sempurna. "Eh? Se--serius?"
"Ahaha." Kenzo lagi-lagi tertawa melihat ekspresi Vindreya yang tampak begitu polos. "Enggak, Sayang. Aku bercanda. Udah, sana masuk."
Vindreya mengangguk pelan lalu masuk ke kamar mandi, sementara Kenzo kembali ke dapur untuk memasak.
Di dalam kamar mandi, Vindreya melihat ke kanan dan kirinya, juga ke langit-langit. Semuanya masih saja terasa asing. Dia masih belum bisa mengingat apapun.
"Huft .... Ada di dunia mana sebenarnya aku sekarang?" tanya Vindreya pada dirinya sendiri.
Gadis itu melihat sebuah cermin yang berada cukup jauh di sisi kanannya. Oh, iya. Dia baru teringat bahwa dia juga tidak tahu seperti apa wajahnya. Dia berjalan mendekati cermin lalu melihat pantulan wajahnya di sana.
Vindreya tersenyum. "Aku cantik juga, ya." Dia kemudian tertawa kecil.
Dia tampaknya betah sekali memperhatikan wajah cantiknya di cermin. Namun, semakin lama dia melihat cermin, wajah cantiknya malah berubah aneh. Berubah menjadi wajah gadis lain. Tiba-tiba ....
"Hai, Vindreya," sapa seorang gadis berambut pendek sebahu dengan dahi yang ditutupi oleh poni. Entah bagaimana bisa dia tiba-tiba muncul dari balik cermin.
"Aaa!" teriak Vindreya yang terkejut bukan main.
Badan Vindreya bergetar hebat. Dia tahu gadis di balik cermin yang baru saja menyapanya itu bukanlah dirinya. Dia ingat sekali tadi wajahnya tidak seperti itu di cermin. Lalu, mengapa sekarang tiba-tiba muncul wajah gadis lain di cermin? Gadis itu bahkan bisa menyapa Vindreya. Benar-benar menyaramkan. Vindreya sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari, tetapi malah dicegah oleh gadis di balik cermin itu.
"Tunggu, Vindreya. Kamu tenang aja. Jangan takut. Jangan pergi dari sini sebelum aku memperkenalkan diri aku," ucap gadis di balik cermin itu.
~bersambung
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
Adult content 21+ Farida Istri yang terluka, suaminya berselingkuh dengan adiknya sendiri. Perasaan tersakiti membuatnya terjebak kedalam peristiwa yang membuat Farida terhanyut dalam nafsu dan hasrat. Ini hanya cerita fiktif. Kalau ada kesamaan nama, jabatan dan tempat itu hanya kebetulan belaka