/0/2454/coverbig.jpg?v=693f1f249946477a393a40fd87fcbd4e)
Ann Davis bercerai dengan Hans Graham setelah menangkap basah suaminya tengah berselingkuh dengan dua orang pria, Franz Smith dan Teddy Lee. Ann syok karena ternyata suaminya adalah gay. Ketika mabuk karena bersedih, Ann Davis bertemu dengan J. Carter, billionaire tampan dan CEO Carter Group. Ann memutuskan menolong J. Carter yang tidak dikenalnya dari kejaran wanita, namun dia pingsan karena terlalu mabuk. Ketika terbangun, dia menyadari bahwa dirinya telah bermalam dengan J. Carter dan dompet miliknya berada di tangan pria itu. J. Carter menawarkannya nikah kontrak selama setahun untuk membantunya menghindari Merry Smith. Siapa sangka, pernikahan kontrak itu membawa Ann kepada kenyataan di balik kebakaran yang menewaskan ayahnya. Apa rahasia J. Carter? Siapa Merry Smith itu? Apa yang dilakukan Hans Graham? Apa niat Franz Smith? Akankah Ann berhasil menemukan pria yang mencintainya dengan tulus? Apakah cinta sejati itu ada?
Warning! Cerita dewasa 21+! Banyak adegan berbahaya, tidak untuk ditiru! Selera global, bukan lokal! Kebudayaan barat! Bijak Membaca! Risiko dan tanggung jawab masing-masing! Baca sesuai selera dan usia! Tersedia versi Inggris sebagai versi original! Cerita fiktif alias tidak nyata! Bila cocok lanjutkan membaca!
Di sebuah negara berbudaya barat dan menganut prinsip kebebasan...
"Dasar suami brengsek! Bajingan tengik!" seru Ann sambil membanting gelas yang sudah kosong di tangannya ke atas meja bar.
Bartender melirik sekilas mengawasi perilaku wanita ini sambil membuat minuman untuk pelanggan lainnya. Dia tidak menginginkan keributan yang tidak perlu.
Wajah Ann penuh dengan air mata. Dia adalah wanita cantik dengan rambut lurus merah burgundy dengan mata berwarna hijau cerah.
Wajah tampan Hans Graham dengan mata yang berwarna cokelat dan rambutnya yang pirang kecokelatan terbayang di benaknya.
"Bartender, tambah lagi!" seru Ann memberi perintah. Bar ini terletak di Hotel Grand Imperial, sebuah hotel ternama bintang lima. Alkohol yang disediakan adalah jenis alkohol dengan kualitas terbaik.
Ann minum alkohol dengan perasaan kacau balau sendirian. Harga dirinya sebagai wanita terluka. Dia baru saja menandatangani surat cerai atas permintaan suaminya beberapa hari lalu. Mantan suaminya berjanji memberikan harta dan uang yang cukup untuk kehidupan Ann sebagai kompensasi perceraian, asalkan dia berjanji untuk tidak merusak nama baik mantan suaminya ke publik. Begitu selesai tandatangan, Ann langsung pergi berlibur ke hotel untuk staycation dalam rangka menenangkan diri.
"Sial! Lihat saja nanti! Aku akan balas dendam!" teriak Ann frustrasi.
Beberapa minggu yang lalu, Ann memergoki suaminya, Hans Graham, sedang bercinta dengan hebat dengan dua laki-laki sekaligus di sebuah kamar mewah di hotel bintang lima ternama. Ann mengenal kedua pria itu. Mereka adalah pejabat penting di perusahaan Graham Corporation. Perusahaan itu memang sedang melakukan rapat kerja tahunan di ballroom hotel selama seminggu penuh.
Ann datang menyusul untuk memberi kejutan pada suaminya yang selalu sibuk dan gila kerja. Siapa sangka yang terkejut malah Ann ketika mendapati suaminya sedang berpelukan dalam keadaan telanjang dengan dua pria lain?
Sibuk kerja? Gila kerja? Maksudnya main gila? Yang menyakitkan adalah suami Ann sedang main gila dengan pria! PRIA! DUA ORANG PRIA!!!
Suaminya sama sekali tidak merasa bersalah ketika melihat Ann memergoki mereka, sebaliknya ada ekspresi kelegaan di wajahnya. Mungkin dia sudah lelah menyembunyikan fakta ini dari Ann.
"Hai, Ann. Apa kamu mau menonton atau ikut bergabung untuk bercinta bersama kami?" tanya Hans Graham acuh tak acuh. Dia tetap terbaring di ranjang sambil mengelus bokong pasangannya dengan penuh gairah. Sementara pria yang satunya sedang sibuk mengulum joystick perkasa milik Hans seperti permen lolipop.
"Aaah... iya enak... lagi..." desah Hans Graham dengan nikmat ketika pria yang mengulum joysticknya memainkan lidahnya yang basah di bawah sana.
"Mmm... aargh..."
Dada Ann naik turun menahan amarah yang memuncak. Belum pernah dia merasa terhina seperti ini. Hans tidak pernah menyentuhnya dengan gairah seperti yang Ann lihat saat ini. Sekarang dia tahu alasannya.
"Bajingan kalian semua!" teriak Ann marah, lalu pergi dengan membanting pintu kamar hotel sambil menangis patah hati.
Ann mengenal kekasih suaminya. Yang satu adalah Chief Marketing Officer dari Graham Corporation, Teddy Lee. Pria itu memang memiliki status sebagai pria single tampan yang populer dan senang bergonta ganti pasangan. Rambut Teddy yang ikal berwarna pirang keemasan dan matanya berwarna amber. Dia bertanggung jawab untuk memastikan strategi marketing dari produk Graham Corporation sukses di pasaran.
Pria yang satu lagi adalah Chief Finance Officer dari Graham Corporation, Franz Smith. Pria tampan berkacamata yang terlihat pendiam dan tenang itu banyak dikagumi oleh wanita di dalam perusahaan maupun rekanan perusahaan. Rambut Franz berwarna pirang kemerahan dan matanya berwarna amber. Pria ini adalah orang yang Hans percaya untuk mengelola keuangan perusahaan dengan efektif dan efisien. Dia terkenal sebagai pria tampan idaman para wanita.
Ann Graham sudah menjadi Ann Davis dalam hitungan hari. Segera setelah proses administrasi dari perceraiannya selesai diurus oleh pengacara, dia bukan lagi bagian dari keluarga Graham. Ann menghela napas dan menenggak alkohol di dalam gelasnya dalam satu tegukan. Tidak heran bila kehidupan pernikahannya sangat dingin dan singkat. Kehidupan ranjangnya sama sekali tidak menyenangkan. Sekarang dia tahu sebabnya. Mengapa selama ini dia begitu bodoh?
Selama ini Hans Graham hanya memanfaatkan dirinya sebagai pendamping di acara formal bisnis untuk menjalankan peran istri. Hans Graham, Chief Executive Officer alias CEO dari Graham Corporation tidak pernah mencintainya sedikit pun. Ann menangis sendirian sambil terus memasukkan alkohol ke mulutnya.
"Nyonya, sebaiknya Anda berhenti minum. Anda sudah terlihat mabuk," kata bartender bersimpati.
"Tidak, aku belum mabuk. Aku hanya patah hati," jawab Ann sambil terus menangis.
"Okay, jangan muntah di sini. Bila anda perlu bantuan, silakan panggil saya," sahut bartender memberi peringatan.
"Kamu cerewet sekali," gerutu Ann kesal. Dia mengeluarkan kartu debitnya untuk membayar tagihannya.
Ann turun dari kursinya dan pergi ke toilet untuk merapikan wajahnya. Riasan wajahnya pasti berantakan dan luntur karena air mata. Ann berniat membersihkan wajahnya supaya tidak terlihat menyedihkan dan seperti hantu. Harga dirinya sudah terluka karena daya tariknya sebagai wanita sudah dikalahkan oleh daya tarik pria. Ann tidak ingin wajahnya pun terlihat seperti wanita jelek. Setidaknya, Ann berusaha tetap tampil cantik dan menarik.
Setelah berhasil menghentikan tangisnya dan membersihkan riasan wajahnya di toilet, Ann keluar dan berniat untuk kembali ke kamar hotel yang dipesannya. Waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam.
Di koridor terlihat sepasang pria dan wanita sedang bertengkar.
"Sudah kubilang jangan ikuti aku, Merry," keluh sang pria dengan pakaian kerja yang rapi. Dia memakai blazer hitam dan kemeja di bagian dalamnya.
"Aku ingin membuat kejutan untukmu, sayang," kata Merry, wanita yang berbalut gaun warna merah yang berbelahan dada rendah dan rok mini itu sambil memeluk pinggang pria itu. Rambut Merry yang berwarna pirang kemerahan bergelombang dan matanya yang berwarna amber terlihat menggoda.
"Hentikan! Aku tidak menyukaimu! Berhenti membuntutiku!" kata pria itu sambil melepaskan pelukan Merry dari pinggangnya.
"Kenapa? Kamu punya wanita lain?" tanya Merry mendesak.
"Dengar, Merry. Aku tidak punya perasaan apa-apa terhadapmu. Kita juga bukan kekasih. Berhentilah mengangguku. Aku tidak ingin bersikap kasar padamu," kata pria itu memohon.
Wanita yang bernama Merry itu mengacuhkan permintaan pria itu.
"Bila kamu tidak ada wanita lain berarti tidak ada masalah," kata Merry memaksa.
"Merry, please..." kata pria itu frustrasi.
Tiba-tiba dari arah belakang Ann datang dan menggamit tangan pria itu.
"Maaf, sayang. Sepertinya aku terlalu lama di toilet. Ayo, kita pergi," kata Ann sambil menggamit lengan pria itu.
Pria itu melongo karena kehilangan kata-kata. Dia menatap Ann dengan bingung.
"Hei, siapa kamu?" bentak Merry cemburu.
Ann melirik ke arah Merry.
"Sayang, apa wanita ini selingkuhanmu? Kamu tahu aku adalah wanita pencemburu bukan?" tanya Ann sambil melirik ke arah Ann.
"Bukan. Merry hanya anak perempuan salah satu mitra bisnisku. Dia bukan siapa-siapa bagiku," jawab pria itu.
"Apa?" seru Merry terkejut.
Ann meremas lengan pria itu, memberi isyarat agar dia tetap tenang.
"Bagus. Kalau begitu kita pergi sekarang," kata Ann sambil menarik lengan pria itu dan bergegas berjalan menuju lift. Pria itu dengan patuh berjalan dengan langkah lebar.
"Hey, tunggu!" teriak Merry dengan tergesa-gesa membuntuti mereka.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" bisik pria itu pada Ann.
"Menyelamatkan hidupmu," jawab Ann singkat.
"Kita mau ke mana?" tanya pria itu.
"Kamar hotel," jawab Ann sambil meloncat masuk ke dalam lift lalu menutup pintu lift tepat di wajah Merry.
Ann melepaskan dirinya dari pria itu, lalu menempelkan kartu kamar dan menekan tombol lantai yang dituju. Dia mengambil jarak beberapa langkah menjauh dari pria itu.
"Siapa kamu?" tanya pria itu merasa lega karena akhirnya terbebas dari kejaran Merry. Namun dia melirik Ann dengan perasaan ingin tahu. Wanita ini terlihat sangat cuek dan tidak tertarik padanya. Sikap wanita ini justru membuatnya penasaran dan memancing keinginannya untuk menaklukannya di ranjang. Apakah wanita ini mengenalinya?
"Hanya orang yang kebetulan lewat. Kamu bisa keluar lift di lantaiku dan menunggu beberapa menit untuk mengecoh wanita itu. Setelah itu kamu bisa turun lewat lift yang di sebelah ujung sana," kata Ann dengan datar. Dia sama sekali tidak memandang wajah pria itu dan menatap kosong ke pintu lift.
"Terima kasih atas bantuanmu," kata pria itu tersenyum. Dia yakin sekarang kalau wanita ini tidak mengenalinya.
Ann tersenyum sambil melirik sekilas. Pria itu tampan sekali. Garis rahangnya terlihat tegas. Sepasang mata birunya begitu memikat. Rambutnya yang berwarna cokelat hykory gelap yang dipotong pendek terlihat bergaya. Hidungnya mancung. Dadanya lebar dan bidang, sementara perutnya berotot sempurna. Kakinya panjang, dan bokongnya begitu menarik untuk dilihat. Aroma tubuhnya begitu menggoda, membangkitkan gairah. Astaga, pasti amat menyenangkan bila bisa melihat tubuhnya dalam keadaan tanpa pakaian. Imajinasi Ann bergerak liar membayangkan tubuh pria ini. Dia menelan ludah dan menutup matanya.
"Hentikan, Ann! Jaga sikapmu," tegur Ann pada dirinya sendiri diam-diam.
Ann mengigit bibirnya, berusaha menahan gairah. Tidak, dia tidak boleh terlihat menyedihkan. Dia adalah wanita yang buruk dalam memilih lelaki. Siapa yang tahu bila pria ini lebih menyukai sesama jenis dibandingkan wanita? Ann tidak ingin menjebak dirinya dalam situasi yang memalukan.
Dengan agak sempoyongan, Ann keluar dari lift dan berjalan di koridor.
"Hei, apa kamu tidak apa-apa?" tanya pria itu sedikit cemas.
"Tenanglah. Aku baik-baik saja," kata Ann menggumam kurang jelas.
Kepalanya terasa pusing sekali dan perutnya mual. Dengan tangan gemetar dia menempelkan kartu kamar ke pintu kamarnya.
Click!
Kunci pintu kamar Ann terbuka. Dia mendorong pintunya hingga terbuka lebar.
Pandangannya mengabur, dan mualnya semakin parah. Kepalanya berdenyut-denyut, sakit sekali. Mendadak, tubuhnya oleng.
"Hei, hati-hati!" seru pria itu cemas.
Ann tidak lagi dapat mendengar seruan pria itu. Tubuh Ann terkulai lemas. Tubuhnya nyaris menghantam lantai.
Namun, tepat sebelum tubuhnya menghantam lantai dengan keras, sebuah lengan yang panjang dan kekar memeluk tubuhnya. Aroma lengan itu terasa harum dan maskulin. Begitu menyenangkan di hidung Ann. Lalu, dalam hitungan menit Ann kehilangan kesadaran.
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Bagaimana jika keponakan yang dititipkan oleh kakak perempuan nya mulai mengacaukan seluruh tatanan kehidupan nya. Gadis kecil yang dia sangka polos menyimpan cinta mendalam untuk dirinya, memancing hasrat nya berkali-kali hingga pada akhirnya satu malam panas terjadi di antara mereka. Bagaimana caranya dia meminta restu kepada kakak nya sendiri untuk hubungan yang jelas di anggap tidak mungkin untuk semua orang. Namun siapa sangka satu kenyataan dimasa lalu terbuka secara perlahan soal hubungan mereka yang sesungguhnya.
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!