Ann Davis bercerai dengan Hans Graham setelah menangkap basah suaminya tengah berselingkuh dengan dua orang pria, Franz Smith dan Teddy Lee. Ann syok karena ternyata suaminya adalah gay. Ketika mabuk karena bersedih, Ann Davis bertemu dengan J. Carter, billionaire tampan dan CEO Carter Group. Ann memutuskan menolong J. Carter yang tidak dikenalnya dari kejaran wanita, namun dia pingsan karena terlalu mabuk. Ketika terbangun, dia menyadari bahwa dirinya telah bermalam dengan J. Carter dan dompet miliknya berada di tangan pria itu. J. Carter menawarkannya nikah kontrak selama setahun untuk membantunya menghindari Merry Smith. Siapa sangka, pernikahan kontrak itu membawa Ann kepada kenyataan di balik kebakaran yang menewaskan ayahnya. Apa rahasia J. Carter? Siapa Merry Smith itu? Apa yang dilakukan Hans Graham? Apa niat Franz Smith? Akankah Ann berhasil menemukan pria yang mencintainya dengan tulus? Apakah cinta sejati itu ada?
Warning! Cerita dewasa 21+! Banyak adegan berbahaya, tidak untuk ditiru! Selera global, bukan lokal! Kebudayaan barat! Bijak Membaca! Risiko dan tanggung jawab masing-masing! Baca sesuai selera dan usia! Tersedia versi Inggris sebagai versi original! Cerita fiktif alias tidak nyata! Bila cocok lanjutkan membaca!
Di sebuah negara berbudaya barat dan menganut prinsip kebebasan...
"Dasar suami brengsek! Bajingan tengik!" seru Ann sambil membanting gelas yang sudah kosong di tangannya ke atas meja bar.
Bartender melirik sekilas mengawasi perilaku wanita ini sambil membuat minuman untuk pelanggan lainnya. Dia tidak menginginkan keributan yang tidak perlu.
Wajah Ann penuh dengan air mata. Dia adalah wanita cantik dengan rambut lurus merah burgundy dengan mata berwarna hijau cerah.
Wajah tampan Hans Graham dengan mata yang berwarna cokelat dan rambutnya yang pirang kecokelatan terbayang di benaknya.
"Bartender, tambah lagi!" seru Ann memberi perintah. Bar ini terletak di Hotel Grand Imperial, sebuah hotel ternama bintang lima. Alkohol yang disediakan adalah jenis alkohol dengan kualitas terbaik.
Ann minum alkohol dengan perasaan kacau balau sendirian. Harga dirinya sebagai wanita terluka. Dia baru saja menandatangani surat cerai atas permintaan suaminya beberapa hari lalu. Mantan suaminya berjanji memberikan harta dan uang yang cukup untuk kehidupan Ann sebagai kompensasi perceraian, asalkan dia berjanji untuk tidak merusak nama baik mantan suaminya ke publik. Begitu selesai tandatangan, Ann langsung pergi berlibur ke hotel untuk staycation dalam rangka menenangkan diri.
"Sial! Lihat saja nanti! Aku akan balas dendam!" teriak Ann frustrasi.
Beberapa minggu yang lalu, Ann memergoki suaminya, Hans Graham, sedang bercinta dengan hebat dengan dua laki-laki sekaligus di sebuah kamar mewah di hotel bintang lima ternama. Ann mengenal kedua pria itu. Mereka adalah pejabat penting di perusahaan Graham Corporation. Perusahaan itu memang sedang melakukan rapat kerja tahunan di ballroom hotel selama seminggu penuh.
Ann datang menyusul untuk memberi kejutan pada suaminya yang selalu sibuk dan gila kerja. Siapa sangka yang terkejut malah Ann ketika mendapati suaminya sedang berpelukan dalam keadaan telanjang dengan dua pria lain?
Sibuk kerja? Gila kerja? Maksudnya main gila? Yang menyakitkan adalah suami Ann sedang main gila dengan pria! PRIA! DUA ORANG PRIA!!!
Suaminya sama sekali tidak merasa bersalah ketika melihat Ann memergoki mereka, sebaliknya ada ekspresi kelegaan di wajahnya. Mungkin dia sudah lelah menyembunyikan fakta ini dari Ann.
"Hai, Ann. Apa kamu mau menonton atau ikut bergabung untuk bercinta bersama kami?" tanya Hans Graham acuh tak acuh. Dia tetap terbaring di ranjang sambil mengelus bokong pasangannya dengan penuh gairah. Sementara pria yang satunya sedang sibuk mengulum joystick perkasa milik Hans seperti permen lolipop.
"Aaah... iya enak... lagi..." desah Hans Graham dengan nikmat ketika pria yang mengulum joysticknya memainkan lidahnya yang basah di bawah sana.
"Mmm... aargh..."
Dada Ann naik turun menahan amarah yang memuncak. Belum pernah dia merasa terhina seperti ini. Hans tidak pernah menyentuhnya dengan gairah seperti yang Ann lihat saat ini. Sekarang dia tahu alasannya.
"Bajingan kalian semua!" teriak Ann marah, lalu pergi dengan membanting pintu kamar hotel sambil menangis patah hati.
Ann mengenal kekasih suaminya. Yang satu adalah Chief Marketing Officer dari Graham Corporation, Teddy Lee. Pria itu memang memiliki status sebagai pria single tampan yang populer dan senang bergonta ganti pasangan. Rambut Teddy yang ikal berwarna pirang keemasan dan matanya berwarna amber. Dia bertanggung jawab untuk memastikan strategi marketing dari produk Graham Corporation sukses di pasaran.
Pria yang satu lagi adalah Chief Finance Officer dari Graham Corporation, Franz Smith. Pria tampan berkacamata yang terlihat pendiam dan tenang itu banyak dikagumi oleh wanita di dalam perusahaan maupun rekanan perusahaan. Rambut Franz berwarna pirang kemerahan dan matanya berwarna amber. Pria ini adalah orang yang Hans percaya untuk mengelola keuangan perusahaan dengan efektif dan efisien. Dia terkenal sebagai pria tampan idaman para wanita.
Ann Graham sudah menjadi Ann Davis dalam hitungan hari. Segera setelah proses administrasi dari perceraiannya selesai diurus oleh pengacara, dia bukan lagi bagian dari keluarga Graham. Ann menghela napas dan menenggak alkohol di dalam gelasnya dalam satu tegukan. Tidak heran bila kehidupan pernikahannya sangat dingin dan singkat. Kehidupan ranjangnya sama sekali tidak menyenangkan. Sekarang dia tahu sebabnya. Mengapa selama ini dia begitu bodoh?
Selama ini Hans Graham hanya memanfaatkan dirinya sebagai pendamping di acara formal bisnis untuk menjalankan peran istri. Hans Graham, Chief Executive Officer alias CEO dari Graham Corporation tidak pernah mencintainya sedikit pun. Ann menangis sendirian sambil terus memasukkan alkohol ke mulutnya.
"Nyonya, sebaiknya Anda berhenti minum. Anda sudah terlihat mabuk," kata bartender bersimpati.
"Tidak, aku belum mabuk. Aku hanya patah hati," jawab Ann sambil terus menangis.
"Okay, jangan muntah di sini. Bila anda perlu bantuan, silakan panggil saya," sahut bartender memberi peringatan.
"Kamu cerewet sekali," gerutu Ann kesal. Dia mengeluarkan kartu debitnya untuk membayar tagihannya.
Ann turun dari kursinya dan pergi ke toilet untuk merapikan wajahnya. Riasan wajahnya pasti berantakan dan luntur karena air mata. Ann berniat membersihkan wajahnya supaya tidak terlihat menyedihkan dan seperti hantu. Harga dirinya sudah terluka karena daya tariknya sebagai wanita sudah dikalahkan oleh daya tarik pria. Ann tidak ingin wajahnya pun terlihat seperti wanita jelek. Setidaknya, Ann berusaha tetap tampil cantik dan menarik.
Setelah berhasil menghentikan tangisnya dan membersihkan riasan wajahnya di toilet, Ann keluar dan berniat untuk kembali ke kamar hotel yang dipesannya. Waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam.
Di koridor terlihat sepasang pria dan wanita sedang bertengkar.
"Sudah kubilang jangan ikuti aku, Merry," keluh sang pria dengan pakaian kerja yang rapi. Dia memakai blazer hitam dan kemeja di bagian dalamnya.
"Aku ingin membuat kejutan untukmu, sayang," kata Merry, wanita yang berbalut gaun warna merah yang berbelahan dada rendah dan rok mini itu sambil memeluk pinggang pria itu. Rambut Merry yang berwarna pirang kemerahan bergelombang dan matanya yang berwarna amber terlihat menggoda.
"Hentikan! Aku tidak menyukaimu! Berhenti membuntutiku!" kata pria itu sambil melepaskan pelukan Merry dari pinggangnya.
"Kenapa? Kamu punya wanita lain?" tanya Merry mendesak.
"Dengar, Merry. Aku tidak punya perasaan apa-apa terhadapmu. Kita juga bukan kekasih. Berhentilah mengangguku. Aku tidak ingin bersikap kasar padamu," kata pria itu memohon.
Wanita yang bernama Merry itu mengacuhkan permintaan pria itu.
"Bila kamu tidak ada wanita lain berarti tidak ada masalah," kata Merry memaksa.
"Merry, please..." kata pria itu frustrasi.
Tiba-tiba dari arah belakang Ann datang dan menggamit tangan pria itu.
"Maaf, sayang. Sepertinya aku terlalu lama di toilet. Ayo, kita pergi," kata Ann sambil menggamit lengan pria itu.
Pria itu melongo karena kehilangan kata-kata. Dia menatap Ann dengan bingung.
"Hei, siapa kamu?" bentak Merry cemburu.
Ann melirik ke arah Merry.
"Sayang, apa wanita ini selingkuhanmu? Kamu tahu aku adalah wanita pencemburu bukan?" tanya Ann sambil melirik ke arah Ann.
"Bukan. Merry hanya anak perempuan salah satu mitra bisnisku. Dia bukan siapa-siapa bagiku," jawab pria itu.
"Apa?" seru Merry terkejut.
Ann meremas lengan pria itu, memberi isyarat agar dia tetap tenang.
"Bagus. Kalau begitu kita pergi sekarang," kata Ann sambil menarik lengan pria itu dan bergegas berjalan menuju lift. Pria itu dengan patuh berjalan dengan langkah lebar.
"Hey, tunggu!" teriak Merry dengan tergesa-gesa membuntuti mereka.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" bisik pria itu pada Ann.
"Menyelamatkan hidupmu," jawab Ann singkat.
"Kita mau ke mana?" tanya pria itu.
"Kamar hotel," jawab Ann sambil meloncat masuk ke dalam lift lalu menutup pintu lift tepat di wajah Merry.
Ann melepaskan dirinya dari pria itu, lalu menempelkan kartu kamar dan menekan tombol lantai yang dituju. Dia mengambil jarak beberapa langkah menjauh dari pria itu.
"Siapa kamu?" tanya pria itu merasa lega karena akhirnya terbebas dari kejaran Merry. Namun dia melirik Ann dengan perasaan ingin tahu. Wanita ini terlihat sangat cuek dan tidak tertarik padanya. Sikap wanita ini justru membuatnya penasaran dan memancing keinginannya untuk menaklukannya di ranjang. Apakah wanita ini mengenalinya?
"Hanya orang yang kebetulan lewat. Kamu bisa keluar lift di lantaiku dan menunggu beberapa menit untuk mengecoh wanita itu. Setelah itu kamu bisa turun lewat lift yang di sebelah ujung sana," kata Ann dengan datar. Dia sama sekali tidak memandang wajah pria itu dan menatap kosong ke pintu lift.
"Terima kasih atas bantuanmu," kata pria itu tersenyum. Dia yakin sekarang kalau wanita ini tidak mengenalinya.
Ann tersenyum sambil melirik sekilas. Pria itu tampan sekali. Garis rahangnya terlihat tegas. Sepasang mata birunya begitu memikat. Rambutnya yang berwarna cokelat hykory gelap yang dipotong pendek terlihat bergaya. Hidungnya mancung. Dadanya lebar dan bidang, sementara perutnya berotot sempurna. Kakinya panjang, dan bokongnya begitu menarik untuk dilihat. Aroma tubuhnya begitu menggoda, membangkitkan gairah. Astaga, pasti amat menyenangkan bila bisa melihat tubuhnya dalam keadaan tanpa pakaian. Imajinasi Ann bergerak liar membayangkan tubuh pria ini. Dia menelan ludah dan menutup matanya.
"Hentikan, Ann! Jaga sikapmu," tegur Ann pada dirinya sendiri diam-diam.
Ann mengigit bibirnya, berusaha menahan gairah. Tidak, dia tidak boleh terlihat menyedihkan. Dia adalah wanita yang buruk dalam memilih lelaki. Siapa yang tahu bila pria ini lebih menyukai sesama jenis dibandingkan wanita? Ann tidak ingin menjebak dirinya dalam situasi yang memalukan.
Dengan agak sempoyongan, Ann keluar dari lift dan berjalan di koridor.
"Hei, apa kamu tidak apa-apa?" tanya pria itu sedikit cemas.
"Tenanglah. Aku baik-baik saja," kata Ann menggumam kurang jelas.
Kepalanya terasa pusing sekali dan perutnya mual. Dengan tangan gemetar dia menempelkan kartu kamar ke pintu kamarnya.
Click!
Kunci pintu kamar Ann terbuka. Dia mendorong pintunya hingga terbuka lebar.
Pandangannya mengabur, dan mualnya semakin parah. Kepalanya berdenyut-denyut, sakit sekali. Mendadak, tubuhnya oleng.
"Hei, hati-hati!" seru pria itu cemas.
Ann tidak lagi dapat mendengar seruan pria itu. Tubuh Ann terkulai lemas. Tubuhnya nyaris menghantam lantai.
Namun, tepat sebelum tubuhnya menghantam lantai dengan keras, sebuah lengan yang panjang dan kekar memeluk tubuhnya. Aroma lengan itu terasa harum dan maskulin. Begitu menyenangkan di hidung Ann. Lalu, dalam hitungan menit Ann kehilangan kesadaran.
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
just for 21++++...š Carl Davidson pemuda kecil itu mempunyai kebiasaan suka mendudukkan Samantha Walker di atas meja tinggi agar gadis kecil itu berteriak ketakutan dan menangis sekeras-kerasnya , minta tolong diturunkan ke lantai. alhasil, akhirnya kebiasaan mereka dari kecil terbawa sampai dewasa.. Carl Davidson pengusaha sukses otomotif yang tampan dan milyuner itu mempunyai kebiasaan suka mendudukkan Samantha Walker gadis cantik di atas meja tinggi agar ia berteriak ketakutan dan menangis sekeras-kerasnya , minta tolong diturunkan ke lantai.. dengan sigap, Carl Davidson pun menurunkan Samantha Walker dari atas meja tinggi ke ranjangnya dan semua orang meresmikan titel GADIS SIMPANAN bagi Samantha Walker. apa bisa Samantha Walker di hargai semua orang dan bersama Carl Davidson melangkah dalam pernikahan .?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Bagi yang belum cukup umur, DILARANG KERAS Membaca Cerita ini, karena banyak sekali adegan Dewasa. Mohon Bijak Dalam Membaca.ā ļø Menceritakan seorang anak muda, yang terjerumus kedalam lubang hitam, hingga akhirnya, pemuda tampan kecanduan seks dengan Guru dan keluarganya sendiri.