/0/2407/coverbig.jpg?v=fc148391ffaa9e6e2692375379ff5d8f)
Tiga sahabat yang reuni kembali setelah tiga belas tahun tak berjumpa karena sempat bersitegang dalam suatu masalah. Selai Selena, seorang wanita yang rupanya telah menjadi seorang janda dengan tiga orang anak. Dulunya, ia merupakan sosok gadis primadona. Tomato Tami, seorang istri dan ibu dari seorang anak. Kehidupannya nyaris tak ada yang berubah sejak ketiganya terakhir kali bertemu. Yakni berprofesi sebagai PNS rendahan di kantor daerah. Roti Rostiana, seorang wanita karir yang sukses tetapi memilih untuk melajang dan hidup bebas seperti impiannya sejak lama. Dulunya, ia dikenal sebagai gadis yang manja. Dalam pertemuan tersebut, selain untuk melepas rindu dan makan bersama, ternyata ada kisah yang sebenarnya belum mereka ceritakan satu sama lain. Ada beban, tangisan, kebahagiaan dan curahan yang mulai terkuak yang kemudian membentuk mereka hingga sekarang. Kisah apa saja itu? *** IG : @xxvilumier
Sebenarnya begini, karena pada dasarnya masyarakat di negara kita telah terbiasa tumbuh dengan memakan nasi, maka sarapan roti itu adalah hal yang kurang umum. Kecuali jika dipengaruhi oleh sinetron dari tahun 90-an yang mana akan selalu ada tiga hal ini di meja makan para tokohnya;
Roti, Selai, dan Jus Jeruk. Ketiganya adalah menu mutlak.
Tapi semenjak masa milenium menyerang, semua orang di negeri agraris ini mulai terbiasa sarapan roti. Beberapa bahkan mulai memakan sereal alih-alih lontong sayur atau oatmeal alih-alih bubur ayam. Kebule-bulean.
Namun mengesampingkan hal di atas, sesungguhnya ini bukanlah perkara menu makanan atau semacamnya―walau tak dapat dipungkiri, ke depannya akan ada secuil pembahasan mengenai itu―melainkan ini tentang anak-anak Selai Selena yang sejak pagi tadi ribut menentukan apakah mereka harus sarapan atau tidak.
Pasalnya, semalam Selena berkata pada mereka bertiga, "Besok Mami mau pergi reuni dengan teman-teman Mami. Kalian mau ikut?"
Dua orang ikut, satu orang tampak ogah-ogahan. Antara malas ikut, tapi tak mau ditinggal. Tipikal bocah ingusan yang sedang beranjak remaja. Istilah kata; Labil.
Maka akhirnya mereka sepakat untuk ikut saja. Karena, toh, tak ada hal lain yang menarik yang bisa dilakukan di rumah selain menonton televisi yang isinya Tupai betina dan Gurita tanpa celana yang bahkan harus disensor secara tak wajar.
Imbuh Selena, "Tapi, harus berangkat pagi-pagi sekali, karena tempatnya jauh."
Nah, jadi itulah kenapa ketiga remaja itu saling berdiskusi agak alot untuk menentukan apakah mereka harus memasak sarapan dulu atau tidak. Sehingga sebagai mami yang baik nan bijak, Selena memberi opsi terakhir seperti ini;
"Nanti kalau benar-benar lapar di tengah perjalanan, kita berhenti saja di Indoapril dan beli beberapa roti. Oke?"
Dan karena tampaknya tak ada jawaban lain selain 'oke', berarti semua setuju. Lalu,pukul enam lewat empat puluh lima menit, mereka benar-benar meluncur pergi.
Bukan meluncur secara harfiah.
Tetapi, itu berarti keempat anggota keluarga ini pergi dengan mobil ke suatu tempat. Dalam dunia sastra, itu dapat diartikan 'meluncur'. Begitulah.
Serupa tapi tak sama. Hal tersebut juga sempat menjadi dilema bagi Tomato Tami.
Baginya, sulit benar untuk memutuskan apakah dirinya harus mengikuti acara keluarga pihak suaminya atau tetap pergi reuni dengan dua sahabat lamanya.
"Soalnya, Mas," ia berkata pada pada suaminya, "aku sudah susah payah mengatur jadwal kami bertiga supaya bisa bertemu besok. Sudah dari dua tahun yang lalu, lho, rencananya. Masa tiba-tiba aku membatalkan begitu saja, sih?" Tami mendecak jengkel. Sebab bukannya mendukung, sang suami justru menjawab tanpa beban seperti ini;
"Ya, tinggal bilang saja kalau kamu ada urusan keluarga yang tak bisa ditinggal."
"Mas, ih! mana bisa begitu. Lagipula, kenapa kamu bilangnya mendadak begini, sih? Kenapa nggak kasih tahu dari jauh-jauh hari?!"
"Mbak Retno juga baru kasih tahu aku tadi sore," sahut suaminya sambil memeluk guling, "Oh iya, besok tolong siapkan baju, ya. Acara penting soalnya."
"Penting apanya?" suara Tami mulai meninggi, "Arisan keluarga itu penting dari mananya?! Kalau cuma mau pamer cucu dan jabatan, sih, lebih baik aku pergi reuni dengan teman-temanku saja!"
Dan inilah alasan mengapa mereka bertengkar malam itu. Tanpa titik temu. Alhasil, keesokan harinya, sang suami mengajak anak semata wayang mereka ke pertemuan keluarga. Sementara Tami tetap memilih untuk berangkat ke acara reuni.
Bahkan, saking kesalnya, suami Tami sempat menyindir;
"Ayo, Nak, kita berangkat sekarang."
"Ibu nggak ikut, Pak?"
"Nggak. Ibu lebih memilih senang-senang sama teman lamanya dibanding dengan kita," berkata dengan nada agak culas, dan kalau boleh jujur, Tami cukup sakit hati mendengarnya sehingga sepanjang perjalanan menuju restoran di mana ia akan berjumpa dengan dua sahabatnya, Tami terus meneteskan air mata.
Namun, pagi tak selalu diisi dengan sarapan, perselisihan dan kesibukan. Akan selalu ada kekontrasan. Akan selalu ada yang bertolak belakang.
Maka dialah Roti Rostiana.
Mohon singkirkan segala macam tetek bengek jeritan alarm, kegaduhan mencari dasi atau kaos kaki, serta dentingan sendok sayur di dalam panci.
Karena Rostiana tak menyukai itu semua. Ia pecinta ketenangan. Pecandu kesunyian. Perindu kebebasan. Jangan ditanya tentang betapa dirinya benar-benar menjunjung tinggi suasana tenang. Bahkan rumahnya saja berada di kaki gunung yang benar-benar asri dan sunyi. Hanya ada sekitar tiga belas kepala keluarga di sana yang hidupnya hanya bergantung, setidaknya, dari tiga hal; bercocok tanam, menjadi porter bagi para pendaki, dan menyewakan villa.
Rostiana bertahan hidup dengan cara yang ketiga, walau bercocok tanam adalah hobinya. apalagi menanam buah di halaman belakang. Ia bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam.
Makanya, saat di suatu petang usai menanam lobak dan bawang, Rostiana girang bukan kepalang usai mendapat sebuah pesan;
'Kita reuni, yuk, Ros. Aku, kamu, dan Selena. Bagaimana?'
Tanpa banyak berpikir, Rostiana mengiyakan. Tapi bagaimanapun, mereka sudah menjadi orang dewasa sekarang dan orang dewasa selalu memiliki banyak kesibukan, bahkan yang tak diduga-duga. Jadi, jangan heran jika reuni ini baru terlaksana dua tahun kemudian setelah segala drama dan kecanggungan.
Lalu, disitulah tempatnya.
Kompleks restoran sederhana di dekat area persawahan yang memiliki suasana rindang, asri serta jauh dari keramaian. Tempat ini direkomendasikan oleh Rostiana kepada Tami yang kemudian memesan sebuah gazebo untuk reuni kecil mereka.
Alasan Rostiana memilih tempat ini, sederhana saja; Lokasinya berada di tengah-tengah bagi ketiganya dan sama-sama membutuhkan waktu tiga jam perjalanan. Jadi, itu dirasa cukup adil.
Dan ini kira-kira sudah sekitar sembilan atau hendak setengah sepuluh tatkala tiga sahabat ini, setelah belasan tahun berlalu, akhirnya dipertemukan kembali pada suatu reuni.
Suatu pertemuan kembali.
(Bersambung...)
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Ketika mereka masih kecil, Deddy menyelamatkan nyawa Nayla. Bertahun-tahun kemudian, setelah Deddy berakhir dalam keadaan koma akibat kecelakaan mobil, Nayla menikah dengannya tanpa berpikir dua kali dan bahkan menggunakan pengetahuan medisnya untuk menyembuhkannya. Selama dua tahun, Nayla setia, mencari kasih sayangnya dan ingin melunasi utang budinya yang menyelamatkan nyawanya. Akan tetapi ketika cinta pertama Deddy kembali, Nayla, yang dihadapkan dengan perceraian, tidak ragu untuk menandatangani surat perceraian. Meskipun dicap sebagai barang bekas, hanya sedikit yang tahu bakatnya yang sebenarnya. Dia adalah seorang pengemudi mobil balap, seorang desainer terkenal, seorang peretas jenius, dan seorang dokter ahli. Menyesali keputusannya, Deddy memohon pengampunannya. Pada saat ini, seorang CEO yang menawan turun tangan, memeluk Nayla dan menyatakan, "Enyah! Dia adalah istriku!" Terkejut, Nayla berseru, "Apa katamu?"
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Adult content 21+ Farida Istri yang terluka, suaminya berselingkuh dengan adiknya sendiri. Perasaan tersakiti membuatnya terjebak kedalam peristiwa yang membuat Farida terhanyut dalam nafsu dan hasrat. Ini hanya cerita fiktif. Kalau ada kesamaan nama, jabatan dan tempat itu hanya kebetulan belaka
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"