/0/23062/coverbig.jpg?v=b9f066c2b84cc6e0fc7250a2b099abab)
Dira tidak pernah menyangka bahwa pernikahan impian yang ia bangun selama lima tahun bisa runtuh hanya dalam satu malam. Suaminya, Reza, ketahuan berselingkuh. Hatinya hancur, tapi ia memilih pergi tanpa memberi Reza kesempatan untuk menjelaskan. Tiga tahun kemudian, Dira kembali ke kota yang dulu ia tinggalkan. Kali ini bukan sebagai istri yang terluka, tetapi sebagai wanita yang lebih kuat. Namun, takdir mempertemukannya kembali dengan Reza-pria yang kini justru terlihat lebih dingin dan penuh rahasia. Di balik tatapan dingin Reza, ada sesuatu yang belum terungkap. Rahasia yang selama ini ia pendam, yang bisa mengubah segalanya. Dira pikir ia sudah melupakan Reza, tapi semakin ia berusaha menjauh, semakin hatinya kembali terpaut. Ketika kebenaran mulai terkuak, akankah Dira tetap membenci Reza atau justru jatuh cinta untuk kedua kalinya?
Dira menatap lilin-lilin kecil yang bergetar di atas kue cokelat yang ia bawa. Kue ini tidak mewah, hanya buatan sendiri, tapi penuh dengan cinta. Hari ini ulang tahun pernikahan mereka yang kelima, dan meskipun Reza belakangan sibuk dengan pekerjaan, ia tetap ingin memberikan kejutan kecil.
Langkah kakinya ringan saat memasuki apartemen mereka. Suasananya sepi. Tidak ada suara televisi, tidak ada suara langkah kaki Reza yang biasanya menyambutnya dengan senyum hangat.
Ia mengerutkan kening. Kemana Reza?
Lampu ruang tamu mati, hanya ada seberkas cahaya samar dari kamar mereka. Jantung Dira berdebar. Mungkin Reza sudah tidur? Tapi jam baru menunjukkan pukul sembilan malam, terlalu awal bagi suaminya untuk beristirahat.
Senyumnya melebar saat membayangkan betapa terkejutnya Reza saat ia masuk dan menyanyikan lagu ulang tahun dengan suara falsnya.
Namun, ketika ia melangkah lebih dekat, sesuatu yang lain menangkap perhatiannya.
Suara wanita.
Tawa kecil. Lirih. Hampir tidak terdengar, tapi cukup untuk membuat tubuh Dira menegang.
Dira mengerutkan alis. Hawa dingin tiba-tiba merayap di tengkuknya. Ia berdiri di depan pintu kamar yang sedikit terbuka, napasnya terasa berat.
Dada Dira bergemuruh saat ia mengangkat tangan untuk mendorong pintu lebih lebar.
Dan di detik berikutnya, dunianya runtuh.
Di sana, di ranjang yang dulu penuh dengan cinta dan tawa, Reza sedang bersama seorang wanita.
Dira tidak bisa bernapas.
Matanya melebar, dadanya sesak, dan suara di sekelilingnya menghilang.
Kue dalam genggamannya terlepas, jatuh ke lantai dengan bunyi tumpul, lilinnya padam seketika.
Seketika itu juga, wanita di ranjang melirik ke arah Dira, wajahnya berubah panik. Reza menoleh dengan ekspresi terkejut.
"Dira..."
Hanya satu kata. Hanya namanya. Tapi cukup untuk membuat sesuatu di dalam dirinya hancur berkeping-keping.
Dira tidak bisa berkata-kata. Tenggorokannya terasa terbakar, seolah ada ribuan jarum menancap di sana. Kakinya terasa lemas, tapi ia memaksa dirinya untuk tetap berdiri.
Reza bangkit dari tempat tidur dengan cepat, mengenakan celana panjangnya, lalu berusaha mendekatinya.
"Dira, aku bisa jelaskan-"
"Jangan."
Suaranya terdengar parau, hampir seperti bisikan.
Tangannya terangkat, memberi jarak. Ia tidak ingin Reza semakin dekat. Ia bahkan tidak bisa menatapnya lebih lama.
Tapi matanya menangkap sesuatu-gaun wanita itu tergeletak di lantai.
Dada Dira terasa semakin sakit. Seolah jantungnya diremas paksa. Ini nyata. Ini bukan mimpi buruk yang bisa ia bangun dan lupakan.
Ia menggeleng pelan, berusaha menenangkan dirinya, berusaha mencari alasan. Tapi tidak ada alasan yang bisa membenarkan ini.
Dira berbalik dan melangkah keluar.
"Dira, tunggu!" Reza menarik tangannya, tapi Dira menepisnya dengan kasar.
"Aku bilang jangan sentuh aku!" suaranya pecah.
Reza terdiam. Matanya menunjukkan kepanikan, tapi Dira sudah tidak peduli. Ia berlari keluar apartemen dengan air mata yang akhirnya jatuh tanpa bisa ia hentikan.
Hujan turun dengan deras saat Dira melangkah di trotoar, tubuhnya basah kuyup. Ia tidak peduli. Ia tidak bisa peduli.
Tadi ia ingin pulang, membawa kebahagiaan untuk pernikahannya. Sekarang, ia hanya ingin berlari sejauh mungkin.
Jantungnya berdebar cepat, tapi bukan karena dinginnya hujan, melainkan rasa sakit yang menghancurkan hatinya.
Reza telah mengkhianatinya.
Pria yang ia percayai sepenuh hati. Pria yang ia cintai lebih dari siapa pun di dunia ini.
Air matanya semakin deras.
Tiba-tiba, ponselnya bergetar di dalam tas. Ia tahu siapa yang menelepon tanpa perlu melihat layar.
Reza.
Dira mengabaikannya.
Tapi Reza tidak berhenti. Panggilan masuk terus muncul, satu demi satu.
Akhirnya, Dira mengeluarkan ponselnya dan menatap layar itu dengan mata penuh air mata. Tangan gemetarnya mengangkat panggilan itu, tapi ia tidak berbicara.
"Dira, kumohon... jangan pergi." Suara Reza terdengar di seberang. Serak. Lelah. "Aku bisa menjelaskan semuanya."
Dira menggigit bibirnya, mencoba menahan isakan.
"Apa yang perlu dijelaskan?" suaranya bergetar. "Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, Reza."
"Tidak seperti yang kamu pikirkan."
Dira tertawa sinis, meskipun air matanya masih mengalir. "Oh ya? Jadi, aku salah lihat? Salah dengar? Salah segalanya?"
Hening.
Reza tidak bisa menjawab, dan itu semakin membuat dada Dira sakit.
Tangannya mengepal. "Lima tahun, Reza. Lima tahun aku mencintaimu, mempercayaimu. Dan kau hancurkan semuanya dalam satu malam."
Hening lagi. Hanya suara hujan yang mengisi sela-sela keheningan mereka.
Akhirnya, Dira menarik napas panjang dan menghapus air matanya dengan kasar.
"Aku sudah selesai, Reza."
Ia menekan tombol merah di ponselnya, mengakhiri panggilan.
Saat itu, sesuatu dalam dirinya juga terasa mati.
Di tempat lain, Reza menatap layar ponselnya dengan tatapan kosong.
Tangannya mengepal kuat. Napasnya berat.
Lalu, ia menatap keluar jendela, menatap langit yang menangis seperti hatinya.
Suara langkah kaki membuatnya menoleh. Wanita tadi berdiri di ambang pintu, wajahnya dipenuhi rasa bersalah.
"Reza, aku-"
"Keluar," suara Reza dingin.
"Tapi aku ingin-"
"Keluar." Kali ini lebih tajam, lebih menusuk.
Wanita itu menggigit bibirnya, lalu mengambil gaunnya dan bergegas pergi.
Saat pintu tertutup, Reza duduk di tepi ranjang, menatap tangannya yang gemetar.
Lalu, ia berbisik pelan, hampir tidak terdengar.
"Maafkan aku, Dira..."
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi