/0/21580/coverbig.jpg?v=af0cab4eb45e24ae39aefd5785fd410f)
Altair Nanggala bersama istrinya Zoe Zivana menjalani hidup yang membosankan meskipun mereka nampak serasi dari luar. Altair dulunya menikahi Zoe karena ibunya hanya menginginkan keturunan jadi mereka menikah karena terpaksa khususnya Alta. Dulu Altair punya istri bernama Naura zoffany, Altair sangatlah mencintai Nau tapi karena ia tak kunjung hamil, akhirnya pernikahan mereka kandas dan setelah perceraian tanpa sepengetahuan Alta, Nau ternyata positif hamil 2 Minggu. Ia merahasiakan itu karena ia takut hanya di manfaatkan mertuanya saja, sebagai mesin membuat keturunan. Hadirnya Nau di tengah kehidupan Alta dan Zoe membuat bahtera rumah tangganya sedikit goyah. Jadi bagiamana kisah selanjutnya? akankah Zoe dan altair kembali rujuk atau Zoe dan Altair tetap mempertahankan pernikahan mereka yang rapuh.
---
----
Langit Jakarta malam itu terlihat gelap, seperti halnya hati Zoe Zivana yang tengah termenung di balkon apartemen mewahnya. Si manis tengah memeluk lututnya sendiri, ia mengenakan kaus putih longgar dan celana pendek. Angin malam menyapu rambut hitam panjangnya yang berkilau, membuatnya tampak seperti model dalam iklan di televisi. Namun, Zoe bukan lagi model. Ia kini adalah istri dari seorang pria kaya dan berpengaruh, Altair Nanggala-seorang CEO sukses yang hampir selalu absen dari rumah mereka.
Zoe memandang kosong ke arah lampu-lampu kota yang berkilauan, mencoba mengusir kesepian yang selalu menyelimutinya. Ia mendengar suara langkah kaki yang berat di belakangnya, mengiringi suara pintu balkon yang terbuka.
"Kenapa duduk di sini? Sudah malam," suara dingin Altair memecah keheningan.
Zoe menoleh, tersenyum tipis. "Cuma ingin menghirup udara segar. Kamu baru pulang?"
Altair mengangguk sambil melonggarkan dasinya. Wajah tampannya yang tegas terlihat lelah. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia berjalan masuk ke ruang tamu. Zoe mendesah pelan. Sudah setahun lebih mereka menikah, tapi Altair selalu terasa seperti orang asing.
Zoe mengikuti Altair ke dalam. Ia melihat suaminya menuangkan segelas air dingin lalu setelahnya duduk di sofa.
"Makan malamnya sudah aku siapkan, tapi mungkin sudah dingin," kata si manis dengan suara lembut.
"Aku sudah makan," jawab Altair singkat tanpa menatapnya.
Zoe menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan rasa sakit di hatinya. Hal ini selalu terjadi di setiap hari, pikirnya.
"Mas Al," Zoe akhirnya memecah keheningan.
"Aku tahu kamu sibuk, tapi ... bisa nggak kita luangkan waktu bersama, seperti dulu?"
Altair mendongak, menatap Zoe dengan tatapan datar. "Seperti dulu? Zoe, kita menikah bukan karena cinta. Kamu tahu itu, bukan."
Kata-kata yang terucap dari bibir Alta seperti sebuah pisau yang menghujam hati Zoe, rasanya sungguh menyakitkan. "Aku tahu," jawab si manis pelan, suaranya hampir gemetar.
"Tapi aku hanya ingin mencoba, Mas. Aku ingin mencoba membuat semuanya lebih baik."
Altair menghela napas panjang, meletakkan gelasnya di meja.
"Aku tahu kamu mencoba, Zoe. Tapi aku ... aku nggak tahu bagaimana harus menjalani ini. Aku terlalu lelah."
"Lelah? Dengan aku?" suara Zoe semakin lirih.
Altair mengalihkan pandangannya. "Lelah dengan semuanya. Jangan salah paham."
Zoe terdiam. Ia ingin bertanya lebih jauh, tapi takut mendengar jawaban yang menyakitkan.
----
Di ruangan kerjanya, dalam pikiran yang penuh kekacauan, Altair teringat masa lalunya bersama Naura Zoffany. Wanita itu adalah cinta sejati sekaligus istri pertamanya dulu. Jadi Altair ini dulu pernah menikah dan mereka menikah atas dasar cinta, sesuatu yang kini terasa asing baginya. Naura selalu berhasil membuat hidupnya berwarna, meskipun pernikahan mereka tidak sempurna.
Namun, tekanan dari keluarga membuat segalanya berubah. "Aku ingin punya cucu dari kamu, Altair. Jangan sampai kamu hanya menikah untuk bersenang-senang saja," ucapan ibunya masih terngiang jelas di telinganya.
Altair dan Naura mencoba segalanya, tapi tak kunjung dikaruniai anak. Hal itu membuat hubungan mereka menjadi rapuh, dan akhirnya, perpisahan menjadi jalan yang terpaksa mereka pilih. Altair tidak tahu bahwa perpisahan itu menyisakan luka yang dalam pada Naura, juga sebuah rahasia yang akan menghantuinya di kemudian hari.
---
Zoe menatap Altair yang duduk membelakanginya, tubuhnya terlihat tegang. Dengan hati-hati, ia mendekat dan duduk di samping suaminya.
"Mas Al ... apa aku pernah salah?" tanya Zoe, mencoba memberanikan diri.
Altair mengerutkan kening, lalu menatap Zoe. "Maksudmu?"
"Maksudku ... aku nggak tahu apa yang salah dengan kita. Aku selalu merasa bahwa aku seperti bukan bagian dari hidupmu."
Altair terdiam sejenak, menimbang kata-katanya. "Zoe, kamu nggak salah. Aku yang mungkin nggak pernah benar-benar mencoba."
"Kalau begitu, kenapa kamu nggak mencoba?" Zoe mendesak, matanya mulai berkaca-kaca.
Altair menghela napas panjang, lalu berdiri. "Aku nggak tahu. Mungkin karena aku nggak pernah benar-benar menginginkan pernikahan ini. Aku hanya melakukan apa yang diinginkan keluarga."
Zoe terpaku. Meski ia sudah sering merasakan hal ini, mendengar Altair mengatakannya secara langsung tetap saja masih menyakitkan.
"Jadi aku hanya kewajiban untukmu? Sebuah kompromi?" suaranya nyaris berbisik.
Altair menatap Zoe, matanya menunjukkan rasa bersalah, tapi tidak ada cinta di sana. "Zoe, kamu tahu bagaimana awalnya. Aku menikahimu karena ... ibu menginginkan cucu. Itu saja."
Air mata Zoe akhirnya jatuh. Ia berdiri dan berjalan ke arah kamar mereka tanpa berkata apa-apa lagi. Di belakangnya, Altair hanya bisa menatap dengan perasaan campur aduk.
Di dalam kamar, Zoe duduk di tepi ranjangnya dengan memeluk bantal untuk menahan isakannya. Ia tahu sejak awal menikah, Altair tidak pernah mencintainya, tapi ia berharap waktu bisa mengubah segalanya.
Sebagai seorang mantan model yang biasa hidup dalam sorotan, Zoe selalu terbiasa berpura-pura bahagia di depan orang lain. Tapi sekarang, tidak ada yang bisa ia sembunyikan dari dirinya sendiri.
"Kenapa aku tetap di sini?" tanyanya pada dirinya sendiri. Jawabannya selalu sama yaitu karena ia mencintai Altair, meskipun pria itu tidak pernah mencintainya.
Altair, di sisi lain, merasa dadanya sesak setiap kali melihat Zoe menangis. Bukan karena ia merasa bersalah, melainkan karena ia tahu ia tidak pernah memberikan Zoe apa yang pantas ia dapatkan.
Ia membenarkan kacamatanya lalu membuka laci, dan mengambil sebuah foto lama. Foto itu adalah satu-satunya kenangan yang masih ia simpan dari Naura. Dalam foto itu, Naura tersenyum hangat, dengan mata yang berbinar penuh cinta.
"Apa yang sedang kamu lakukan sekarang, Nau?" bisiknya pelan.
Altair tahu bahwa pernikahannya dengan Zoe tidak akan pernah seperti pernikahannya dengan Naura. Ia tidak pernah bisa melupakan wanita itu.
Malam semakin larut, dan kedua penghuni apartemen itu terjebak dalam kesunyian masing-masing. Zoe akhirnya tertidur dengan mata bengkak, sementara Altair tetap terjaga, memandangi foto Naura dalam diam.
Kehidupan mereka terlihat sempurna dari luar, tapi hanya mereka yang tahu betapa kosongnya hati masing-masing.
Altair dan Zoe tidak tahu bahwa takdir sedang merancang pertemuan yang akan mengubah segalanya. Kehadiran seseorang dari masa lalu akan menguji kekuatan pernikahan mereka yang rapuh dan menghadirkan pertanyaan besar. Aapakah cinta sejati akan selalu menang, ataukah kewajiban dan komitmen akan menjadi pemenangnya?
TBC 🥀🥀---
Aylona adalah wanita yang mengalami keguncangan jiwa pasca kematian sang suami. Dia selalu merasakan suaminya Arsen masih hidup, entah itu arwah Arsen atau hanya ilusi dari Aylona saja yang jelas kematian bukan akhir dari segalanya bukan? Kita harus kuat berdiri kembali dan melanjutkan hidup ini sampai kematian itu menjemput kita. Di tengah mentalnya yang turu kehadiran Elga membuat dirinya sembuh dan bangkit. Lalu mereka pun memutuskan untuk menikah. Pernikahan yang cepat-cepat tentu ada maksud lain, seperti udang di balik batu. Apa motif Elga menikahi Aylona sebenarnya? Yang notabenenya status Aylona ini adalah adik iparnya.
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
21++++ Hanya untuk dewasa. Romance comedy dengan unsur dewasa. Penyebar brosur dan pelayanan bar. Dua pekerjaan yang saat ini Kayla lakoni. Di tengah pekerjaannya menyebar brosur makanan, ia bertemu dengan Andreas yang tak tahu wajahnya. Namun cara pertemuan Kayla dengan Andreas dalam kostum badut, bertolak dengan pertemuan Kayla di bar dengan Andreas. Pertemuan di bar berakhir sangat panas dan menggairahkan. Namun karena gairah itulah Andreas menawarkan pekerjaan model pada Kayla. Namun siapa sangka, Andreas ternyata menyukai Kayla dalam kostum badutnya. Dan memusuhi Kayla yang kini menjadi modelnya. Tapi apa yang terjadi saat Andreas tahu, jika Kayla ternyata Rilla yang ada dalam kostum badut tersebut. Kisah panas dan menggairahkan
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Mikayla Audrien Gunawan atau Kayla adalah sapaannya. Gadis berusia 18 tahun itu adalah seorang anak manja. Namun, seketika hidupnya berubah menjadi terbalik 180 derajat saat bisnis ayahnya jatuh bangkrut dalam waktu yang singkat dan hal itu pula menyebabkan sang ayah jatuh sakit. Dengan sabar ia menjalani takdirnya dari gadis manja yang berubah menjadi tulang punggung keluarga. Hal itu membuat Mikayla terpaksa menerima tawaran yang tak masuk akal dari seorang pria kaya hanya untuk menjadi seorang istri pengganti untuk anaknya, kerena keluarga besar sang pria yang tak menerima jika calon menantunya ketahuan selingkuh di detik-detik pernikahan itu. Sehingga tanpa fikir panjang, demi menyelamatkan nyawa sang ayah yang menderita sakit keras dan membutuhkan banyak biaya, Mikayla dengan berat hati menerima kesepakatan tersebut. Bagaimanakah kisahnya?
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."