Warning Beberapa bab memuat adegan 21+ Saat Alana mengetahui rencana sang ibu tiri untuk menyingkirkannya, Alana memutuskan untuk membalas dendam dengan cara yang tak terduga. Dia menjebak seorang pria dengan image Casanova dan status sosial yang tinggi. Alesio Theodore Kingston, putra tunggal Zedante Kingston dan Arshia Kingston, pasangan billionaire yag memiliki ratusan cabang perusahaan yang tersebar di belahan dunia, termasuk maskapai penerbangan Internasional Kingston Airlines. Alesio memiliki keinginan tidak biasa dengan gadis imut pemberani yang menjebaknya. Kontrak pernikahan selama satu tahunpun disepakati dan Alana sadar bahwa Alesio bukan hanya sekadar Casanova biasa. Ada sisi gelap dan misterius pada Alesio yang meruntuhkan tembok pertahanan Alana. Terlebih ketika gairah Alesio untuk memiliki Alana semakin berkobar. Dibalik Senyumannya yang menawan dan pesona yang tak terbantahkan, Alesio menyimpan obsesi yang gelap dan berbahaya pada Alana.
Suara tapakan high heels putih bertumit rendah yang melangkah dengan mantap menarik perhatian para pegawai Lusamo Corp. Dress putih polos dan rambut yang dikuncir miring membuat kesan polos keluar dari gadis yang masih berusia 21 tahun itu.
Semua orang diperusahaan tersebut sudah mengenal sosok gadis yang menarik perhatian mereka, Alana Claira Dirgantara. Putri keluarga Dirgantara yang terkenal sebagai gadis lugu dan introvert.
"Alana Claira ada di sini!" bisik seorang pegawai kepada temannya yang duduk di meja sebelahnya.
"Beneran? Kenapa dia datang ke sini?" sahut temannya dengan rasa penasaran yang sama.
"Loh kalian gak tau? Dia itu tunangan Tuan Morgan"
"Hah? Sejak kapan?"
"Kalau gak salah sih udah lama mereka dijodohin"
Suaranya menyelinap di antara bisikan-bisikan di lobi perusahaan yang penuh spekulasi. Kabar tentang Alana Claira Dirgantara sebagai tunangan Tuan Morgan segera menyebar ke seluruh perusahaan.
Sosok Alana menghilang setelah pintu lift tertutup meninggalkan tanya dibenak mereka. Alana menghela nafas lelah. Nama Dirgantara yang ada di belakang namanya seolah membawa beban tersendiri namun disisi lain mengingat apa tujuannya kemari membuat senyum Alana melebar.
Dengan semangat yang membara, Alana memandang dirinya sendiri melalui refleksi di dinding lift.
"Semangat Alana, tinggal sedikit lagi. Sedikit lagi sampai kamu bisa memutuskan pertunangan sialan ini." Tatapannya penuh dengan tekad untuk mengakhiri pertunangan yang telah memberatkan hatinya. Suara perempuan tangguh itu terdengar memotivasi dirinya sendiri
Ding!
Pintu lift terbuka dengan lembut, membuka jalan untuk Alana keluar dari ruang keheningan yang seolah menjadi saksi bisu sisi tersembunyi yang Alana miliki
"Nona Dirgantara. Ada yang bisa saya bantu?" Alana menatap pria yang menyapanya atau mungkin menghalangi dirinya agar tidak masuk ke dalam ruangan dengan tulisan wakil direktur dibagian depannya itu.
"Aku mau bertemu Morgan" Ucap Alana dengan suara lembutnya
Morgan Lusamo adalah tunangannya. Lebih tepatnya pria yang dijodohkan dengannya atas paksaan sang ibu tiri. Morgan adalah putra kedua dari pasangan Adam Jonson Lusamo dan Mirabele, keluarga mereka memiliki perusahaan yang mengelola minyak dan batu bara. Namun hak waris diserahkan pada putra pertama mereka sedangkan Morgan membangun perusahaan entertain-nya sendiri
"Sekarang Tuan sedang sibuk nona" Tolak Riki, asisten Morgan
"Oh benarkah? jika dia sibuk aku bisa menunggunya kok." Ucap Alana hendak membuka pintu sebelum tangan Riki menahannya.
"Maaf nona, tapi Tuan berpesan jika beliau tidak bisa diganggu karena sedang mengadakan meeting secara online dengan perwakilan Canada" Lagi, alasan klasik yang biasa Alana dapatkan dari asisten Morgan itu.
"Aku tidak mengganggu kok, sungguh. Aku cuma merindukan tunanganku"
"Tapi nona-"
Bugh
Alana tersenyum tipis lalu menendang tulang kering Riki, membuat pria itu meringis hingga pegangannya ditangan Alana terlepaskan
"Maaf yaa" Ucap Alana lalu dengan cepat Alana membuka pintu dan memasang ekpresi terkejut.
"Astaga! Apa yang kalian lakukan?!" Teriak Alana dengan tangan yang menutup mulutnya
Morgan yang sedang berciuman panas dengan seorang wanita dibuat terkejut oleh kedatangan Alana
"Ana... ini tidak seperti yang kau lihat sayang" ucap Morgan, pria itu membenarkan pakaiannya yang berantakan lalu menghampiri Alana
Alana bergerak mundur, air matanya menetes, dia menatap Morgan dengan tatapan kecewa "Asistenmu bilang kamu sedang meeting tapi kamu justru sedang bercumbu dengan seorang wanita. Dia..? Dia sekertaris barumu? Jadi ini alasan kamu butuh sekertaris wanita Morgan?" Ucap Alana dengan lirih, dia menepis tangan Morgan yang hendak menyentuhnya
"Alana ini.. ini salah paham" Ucap Morgan nampak terbata
"Morgan" Suara mendayu memanggil nama Morgan membuat Alana menoleh. Dibelakang mereka sang sekertaris berjalan mendekat dan mendekap Morgan dengan kuat.
"Jadi dia tunanganmu, pantas saja kau tidak puas dengannya" Ucap Melinda, sekertaris baru Morgan yang menatap Alana dengan tatapan menilai
"Aku sudah melihatnya sendiri Morgan, kamu selingkuh dariku! Aku akan bilang dengan papa agar pertunangan kita batal!"
Rahang Morgan mengetat "Kau pikir papamu akan setuju Alana?" Tanya Morgan dengan menantang
"Tentu saja dia setuju!" Jawab Alana dengan tegas
Morgan terkekeh "Kau terlalu polos Alana. Pertunangan kita tidak akan pernah batal karena jika itu terjadi maka kerja sama kedua perusahaan akan hancur Alana"
"Dasar jahat! Lihat saja apa yang akan terjadi!" ucap Alana di antara isak tangisnya. Dia berbalik dan berjalan menuju lift dengan langkah tergesa-gesa, mencoba mememerankan kekasih yang tersakiti.
"ALANA!" panggilan Morgan meluncur dari bibirnya, tetapi Alana tak menoleh, tak merespon. Gadis itu menatap Morgan dengan tatapan terluka dari dalam lift yang mulai tertutup, memisahkan mereka seperti tembok yang tak terlihat.
Di dalam lift, ekspresi Alana berubah datar. Dia menghela napas dalam, mencoba menenangkan diri. "Ckk.. merepotkan sekali" gumamnya sambil mengusap air matanya dengan kasar. Tangannya merogoh tas mencari sesuatu disana.
Ketika tangan Alana meraih handphonenya, dia menekan nomor kontak yang sudah lama disimpan dengan erat di dalam benaknya, sebuah kontak dengan nama 'Mic' disana
"Hallo Ana?" Suara seorang pria terdengar menyapa Alana
"Hallo Mic. Berikan aku rekaman CCTV perbuatan bejat Morgan dan Melinda. Oiya jangan lupa buatkan juga berita panas dengan headline putri lugu keluarga Dirgantara yang dikhianati tunangannya" Ucap Alana
Mic, yang merupakan seorang wartawan dan jurnalis handal, terkekeh mendengar permintaan Alana. "Kau berhasil juga dengan rencananya" katanya.
"Hmm.. tapi uangku keluar banyak untuk membayar Melinda" ucap Alana sambil mendengus.
Setelah beberapa detik tertawa, Mic berkata "Setidaknya itu setimpal dengan keinginanmu."
"Ya, semoga papa mau menerima alasan ini. Aku lelah dijodohkan untuk bisnisnya terus. Apalagi jika itu saran dari medusa" ucap Alana dengan nada kesal.
Mic mengangguk setuju "Aku paham, Ana. Semoga dengan langkah ini, kau bisa mendapatkan kebebasanmu. Untuk berita aku akan publis sebelum jam 5" Ucap Mic
"Oke, terimakasih kak" Ucap Alana
"Sama-sama adik pungut" Ucap Mic yang membuat Alana mendengus lalu mematikan panggilan telponnya.
Alana menatap layar ponselnya, memikirkan langkah-langkah berikutnya. Dia tahu bahwa keputusannya untuk mengungkapkan skandal ini akan membawa konsekuensi, tetapi juga memberinya kebebasan yang begitu dia dambakan.
"Harusnya tadi aku menamparnya saja" Ucap Alana sambil menatap telapak tangannya sendiri.
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
Billy melepas Rok ku, aku hanya bisa menggerakan kaki ku agar Billy lebih mudah membuka Rok ku, sehingga Rok ku terlepas menyisakan celana pendek dan CD di dalamnya. Lalu Billy melepas celana pendek ku dan pahaku terpampang jelas oleh Billy, paha putih mulus tanpa cacat. Billy lulu menelusuri pahaku. Aku hanya bisa menikmati dengan apa yang billy lakukan padaku.
*Warning Mature Conten* Banyak adengan 21+. Mohon bijak dalam memilih bacaan. Dalam kondisi mabuk dan kecewa berat kepada sang kekasih yang berselingkuh, Floretta Shopia Copper mengambil memutuskan memberikan kehormatannya kepada Jeff Nickolas Edmund, bodyguard nya sendiri. “Nona yakin ingin melakukan yang pertama kalinya denganku?” Nick memastikan sekali lagilagi sambil mata tajamnya menatap serius. Shopia mengangguk, “ya, saat ini aku sangat menginginkanmu. Aku tidak akan menyesal memberikan keperawananku kepadamu.” “Kalau itu yang Nona mau, aku akan melakukannya. Untuk terakhir kalinya aku meminta Nona untuk berpikir sekali lagi. Sebab, aku tidak akan mundur atau berhenti nantinya." “Lakukanlah, berikan aku pengalaman pertama yang menakjubkan.” Entah memang benar keinginan dari hati atau hanya pelampiasan semata, Shopia menyerahkan diri seutuhnya kepasa sang bodyguard tanpa tahu niat tersembunyi pria itu terhadapnya dan terhadap orang tuanya.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.