/0/17119/coverbig.jpg?v=73661def9a299c57658e64aedfbdf6f5)
Richard Lewis merasa sangat marah dan kesal karena mendapatkan sekretaris cantik yang menurutnya pasti bodoh, penggoda, dan tidak becus. Namun dugaannya salah. Viola selain cantik, ternyata juga cerdas, tangguh, dan pantang menyerah. Richard ingin memiliki Viola, tapi Viola tidak mau menjalin hubungan dengan laki-laki mana pun saat ini karena trauma pasca dikhianati kekasihnya. Berbagai cara dilakukan oleh Richard untuk menaklukkan Viola. Dengan posesifnya, pria itu mengekang Viola dengan aturan ketat, berharap gadis itu bisa melihat kesungguhannya. Namun Sayang, Viola tetap tidak mau berpacaran lagi. Apakah yang akan Richard lakukan selanjutnya? Apa Richard akan berhasil menaklukkan Viola ? Akankah Viola menerima Richard atau dua laki-laki lain yang mengejarnya?
"Leooooo ... k-kamu!"
Viola membelalakkan matanya tidak percaya akan apa yang sedang dilihatnya saat ini. Kekasih yang ia cintai setahun belakangan sedang bercinta dengan wanita lain.
Leo terkejut bukan main melihat Viola memergoki dirinya sedang bercinta dengan Selly. Ia tidak menduga Vio akan ke apartemennya.
"V-viola, i-ini ..." Leo tergagap. Belum sempat berkata apa-apa, tiba-tiba sebuah
tamparan telah melayang di pipinya.
"Apa-apaan ini, Leo? Kenapa kau menghianatiku?" jerit Vio sambil memukul-mukul dada Leo.
Sementara Selly buru-buru memunguti pakaiannya yang berceceran di lantai.
"Viola, dengarkan dulu penjelasanku!" jawab
Leo disela-sela pukulan yang dilayangkan Viola di dadanya.
Viola yang sedang emosi, tidak mau mendengarkan penjelasan Leo. Ia terus saja melampiaskan kekesalannya pada kekasihnya itu.
Selly yang telah berhasil memakai pakaiannya kembali, dengan santainya berjalan mendekati
Leo yang sibuk menenangkan Vio.
"Apa-apaan ini, Honey? Siapa dia sebenarnya?" tanya Selly sambil menunjuk Vio yang masih
mengamuk.
Belum sempat Leo menjawab pertanyaan selingkuhannya itu, Viola langsung menarik rambut wanita itu dan menjambaknya dengan keras. Dirinya benar-benar emosi melihat
wanita tidak tahu diri itu.
"Aku kekasih Leo, kalau kamu mau tau? Dasar jalang sialan!"
Vio terus menjambak rambut Selly untuk melampiaskan amarahnya. Sebenarnya ia ingin
menangis, tapi harga dirinya terlalu tinggi, hingga ia melakukan hal impulsif, yaitu memukul jalang tersebut untuk melampiaskan emosinya.
"Lepaskan aku, wanita sialan! Lepaskan rambutku! Honey, tolong aku!" Selly berteriak
histeris karena kesakitan.
Sementara Vio yang sangat marah dan sakit hati, tak menghiraukan teriakan wanita itu lagi. Gadis itu terus saja menarik rambut dan memukul wanita pelakor perebut kekasihnya
itu.
"Lepaskan dia, Vio! Kamu ini apa-apaan, sih? Barbar sekali kamu!"
Leo yang sudah berhasil memakai boxer-nya kembali, berusaha melerai Vio dan teman
kencannya tersebut.
"Apa? Barbar katamu?"
Tangan Vio pun akhirnya kembali mendarat di pipi Leo. Sungguh dirinya tidak percaya, Leo malah membela wanita itu daripada dirinya. Dia bahkan tega menyebut dirinya bar-bar.
Wanita mana yang tidak akan marah jika berada di posisinya sekarang?
"Kamu bilang aku barbar. Lalu ini apa, hah? Kamu tega menghianatiku, Leo. Kamu
sungguh jahat, teganya kamu melakukan ini padaku," mata Vio pun memerah,
sekuat tenaga ia menahan tangisnya agar tidak pecah di hadapan lelaki berengsek
itu.
Sungguh ia tidak menyangka, orang yang ia kasihi dan selalu perhatian serta menyayanginya setahun belakangan, tega-teganya tidur dengan wanita lain. Yang membuatnya tambah emosi adalah melihat raut wajah kekasihnya yang tampaknya sama sekali
tidak merasa bersalah terhadapnya.
Leo yang tersulut emosi karena ditampar Vio, akhirnya menjawab dengan lantangnya. "Tega
katamu? Ya, aku tega, Vio. Apa yang kudapatkan darimu selama setahun ini selain
ciuman dan pelukan, hah? Aku ini lelaki normal, Vio. Kebutuhanku juga harus disalurkan. Kamu tidak pernah mau kuajak tidur selama ini, kan? Jangan salahkan aku mencari pelampiasan!" jawab Leo tak mau kalah.
Vio sungguh panas hati mendengar ucapan Leo. Jadi selama ini, hanya tubuhnya yang diinginkan Leo, bukan cinta suci seperti yang ia rasakan pada Leo selama ini.
"Dasar berengsek!" Viola menampar Leo sekali lagi dengan keras. "Aku
bukannya tidak mau tidur denganmu. Aku hanya ingin mempersembahkan kehormatanku untuk suamiku kelak. Kalau kau menginginkanku, kau bisa menikahiku, bukan tidur
dengan jalang ini," jawab Vio menahan tangisnya.
"Cih,
mimpi kamu! Aku masih ingin bebas, Vio. Kamu terlalu tinggi menilai dirimu," ejek Leo sinis sambil berjalan mendekati selingkuhannya, kemudian memeluknya mesra di depan mata Vio.
"Mending
kamu pulang saja sana! Gangguin orang aja," cibir Selly sinis mengejek Viola sambil bergelayut mesra di pelukan Leo.
Dengan geram Viola berlari mendekati Leo, menendang pangkal pahanya lalu mendorong wanita itu. Sungguh hatinya begitu panas mendengar ucapan Leo dan jalangnya itu.
"Berengsek kamu!" jerit Leo kesakitan sambil memegangi pangkal pahanya.
"Kalian yang berengsek? Mulai sekarang kita putus ...."
Vio bergegas meninggalkan tempat laknat itu. Ia terus berlari meninggalkan apartemen mantan kekasihnya dengan air mata yang sudah tidak dapat dibendung lagi. Ia masuk ke
dalam mobilnya lalu menangis sekencang-kencangnya di sana. Sungguh hari ini terasa bagai mimpi buruk baginya.
Niatnya untuk merayakan anniversary satu tahun hubungannya bersama Leo, kini kandas
tak berbekas. Betapa teganya Leo mengkhianatinya. Apa salahnya selama ini? Ia
sudah berusaha menjadi kekasih yang baik untuk Leo.
"Leo sialan! Leo berengsek!" umpatnya disela-sela isak tangisnya.
"Bahkan
dia tidak mengejarku. Dia lebih memilih jalang itu. Dasar kurang ajar!" tangis
Vio pun semakin deras.
Butuh keberanian besar bagi seorang wanita ketika mendapati kekasihnya selingkuh
untuk terlihat tetap tegar seperti Vio. Setidaknya di depan dua manusia jahat itu, Vio berusaha terlihat tegar, walaupun sebenarnya ia sedih dan sakit hati.
Ia hanya tidak mau terlihat lemah di mata orang lain. Ia akan selalu
menampakkan sisi garangnya untuk melindungi dirinya dan hatinya dari kejamnya manusia di sekelilingnya. Setelah puas meluapkan kesedihannya. Ia pun melajukan kendaraannya menuju kafe Romero milik temannya yang bernama Tommy untuk
melupakan kesedihannya.
"Minta minuman yang dingin dan segar, Tom!" Vio menyeka air matanya sambil memesan minuman pada sahabat karibnya.
"Kenapa lo nangis, Vio? Lo ada masalah?" tanya Tommy mendekati Vio, lalu menepuk-nepuk punggungnya pelan, menenangkan sahabatnya.
Nora yang juga merupakan sahabat Vio, datang membawa minuman dingin menghampiri meja Vio.
"Nih, diminum dulu! Ada apa? Kok nangis, sih? Pagi tadi ceria banget mau ngerayain anniversary sampai gak pamit lagi," tanya Nora penasaran. Nora heran melihat Vio yang
selalu ceria, tiba-tiba menangis seperti ini. Ada apa gerangan?
"Leo menghianatiku. Dia tidur dengan wanita lain di apartemennya," ucap Vio sembari
menyeka air matanya. Air mata yang hanya bisa dilihat Tommy dan Nora sahabat
karibnya.
"Berengsek si Leo!" Tommy mengepalkan tangannya geram mendengar curahan hati sahabatnya.
"Jahat banget, sih. Gue nggak nyangka kalo Leo bisa menghianati lo, Vio. Perhatiannya
selama ini begitu besar sama lo. Malah kita aja sebagai sahabat lo, nggak kebagian waktu karena direbut sama pacar lo itu. Dasar buaya kurang ajar!" geram Nora ikutan kesal.
"Iya, gue aja nggak nyangka jadi begini. Tadinya gue pengen ngasih kejutan buat dia, karena
hari ini first anniversary kami. Gue diam-diam ke apartemennya. Namun, akhirnya bukan dia yg terkejut, tapi gue sendiri yang terkejut jadinya,
Ra," lanjut Vio masih menyeka air matanya yang masih terus mengalir.
"Sudah, lupain aja cowok itu, Vio! Sayang banget air mata lo dibuang-buang buat cowok
berengsek macem dia. Lo yang tegar, ya, Vio!" Kedua sahabat Vio berusaha menenangkan.
"Makasih, ya. Kalian selalu ada buat gue saat senang atau pun susah. Jujur, gue benar-benar kecewa. Gue ga nyangka dia bisa tega sama gue. Selama setahun bersamanya, dia selalu memberikan kasih sayang dan perhatiannya hingga gue benar-benar merasa dicintai. Gue malah anggap dia cowok paling sempurna. Ternyata, gue salah. Cinta yang tulus bagi pria itu tidak ada, yang ada cuman nafsu."
"Suatu saat, lo pasti nemuin cowok lain yang tulus, Vio," hibur Tommy tulus.
"Nggak, Tom. Gue nggak bakal percaya lagi sama cowok. Cowok semuanya berengsek," ucap Vio penuh dendam.
Ia bertekad dalam hatinya, tak akan mempercayai laki-laki lagi. Ia tak ingin dikhianati
lagi. Sakit, perihnya ketika kekasih hati bercinta dengan wanita lain akan ia bawa sampai mati. Laki-laki semuanya bajingan.
Tommy dan Nora saling berpandangan dalam diam. Tak ada gunanya menasehati Vio sekarang. Wanita itu sedang terluka. Hanya waktu yang bisa menyembuhkan lukanya.
"Ya, udah, jangan galau-galau lagi! Mendingan kita hang-out aja. Gimana?" ajak Nora
berusaha menghibur Vio.
Sementara di ujung meja sana, seorang lelaki mengamati interaksi Vio dan Tommy sambil
bergumam sendiri.
"Cantik, tapi bodoh. Menangis karena pria, dasar bodoh!" gumamnya dingin.
"Siapa yang bodoh, Bos?" tanya asisten Tio sambil celingak-celinguk melihat sekitar.
Namun Richard hanya berlalu tanpa menjawab apa-apa.
"Tinggal jawab doang apa susahnya, sih, Bos!" gumam Tio merasa kesal tidak ditanggapi bosnya. Tio pun menyusul Richard meninggalkan kafe Romero menuju kantornya.
Bersambung....
Keyra Minolia terkejut mendapati dirinya bertabrakan dan tak sengaja beradu bibir dengan seorang pria yang ternyata mengidap Mysophobia. Pria itu pingsan hingga Keyra terpaksa membawanya ke rumah sakit terdekat. Sean Wilson merasa sangat marah dan kesal karena telah ditabrak hingga pingsan. Ia menuntut ganti rugi biaya konsultasi dan terapi ke psikolog atas penderitaan yang ia derita yaitu merasa begitu jijik dengan bibirnya sendiri karena insiden sudden kiss waktu itu. Keyra tak mampu membayar karena dia hanya seorang mahasiswi yang bekerja serabutan demi membiayai kuliahnya. Sean akhirnya meminta Keyra menjadi asisten rumah tangganya untuk membayar kerugian yang ia derita. Hari-hari yang dilalui Keyra dan Sean sungguh berwarna dalam satu rumah. Keyra yang urakan harus terbiasa dengan kerapian dan kebersihan. Hingga tanpa sengaja mereka kepergok orang tua Sean dan dipaksa menikah karena sudah tinggal satu rumah. Apakah Sean berhasil sembuh dan menerima Keyra sebagai pasangan hidupnya ? Akankah Keyra menerima pernikahannya dengan Sean?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?