© 2018-now Bakisah
Dalam buku "Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu" yang ditulis oleh Daun Jahe, pembaca disajikan dengan cerita yang menarik dan penuh intrik. Claire Adhitama, terjebak dalam sebuah konspirasi yang mengoyak kepolosannya, terpaksa meninggalkan rumahnya. Enam tahun berlalu, Claire kembali dengan ketiga anaknya yang masih kecil, siap untuk menghadapi masa lalu yang kelam.
Namun, apa yang tidak disangka adalah anak-anaknya memiliki rencana tersendiri; mereka dengan cepat menemukan ayah mereka dan bahkan menculiknya kembali ke rumah dengan seruan riang: "Bu, kami menculik Ayah kembali!". Dalam momen tersebut, pria itu dihadapkan pada tiga versi miniatur dirinya sendiri, menyulut tawa, dan dengan nada menggoda, ia bertanya: "Sudah punya tiga anak, bagaimana mau punya satu lagi?". Claire, tanpa ragu, memberikan respons tegas, menciptakan adegan penuh humor dan emosi yang tak terduga.
Melalui dinamika karakter yang kuat dan alur cerita yang dipenuhi dengan konflik dan pertemuan yang menarik, pembaca diundang untuk menjelajahi keluarga ini yang diwarnai oleh keceriaan, intrik, juga kehangatan. Pertemuan antara Claire, anak-anaknya, dan sang ayah membawa nuansa komedi, keprihatinan, dan kasih sayang yang berpadu, menghidupkan suasana lingkungan keluarga yang luar biasa. Kisah ini mengingatkan kita pada pentingnya ikatan keluarga, kejenakaan hidup, serta kekuatan cinta yang mampu mengatasi segala rintangan.
Jika Anda menyukai novel roman cerita dewasa, saya merekomendasikan 6 buku mirip "Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu".
Sebuah komplotan membuat Claire Adhitama merusak kepolosannya dan terpaksa meninggalkan rumah. Enam tahun kemudian, Claire membawa ketiga anaknya yang masih kecil kembali untuk melawan sampah itu. Siapa yang tahu bahwa anak-anak memiliki lebih banyak sarana daripadanya, mereka langsung menemukan ayah mereka untuk mendukungnya, dan bahkan menculik ayahnya kembali ke rumah: "Bu, kami menculik Ayah kembali!" Pria itu melihat ketiga versi miniaturnya, memblokir Claire ke sudut dan mengangkat alisnya sambil tersenyum: "Sudah ada tiga anak, bagaimana punya satu lainnya?" Claire: "Keluar aja!"
Perempuan (Claire Adhitama): Seorang wanita yang telah kehilangan kepolosannya dan terpaksa meninggalkan rumah karena sebuah komplotan. Setelah enam tahun, kembali dengan ketiga anaknya untuk menghadapi masa lalunya. Anak-anaknya, lebih cerdik darinya, berhasil membujuk ayah mereka untuk mendukung Claire, bahkan berhasil menculik ayahnya kembali ke rumah.
Laki-laki (Pria):Ayah dari tiga anak Claire yang diculik oleh anak-anaknya. Dia menyambut mereka dengan pertanyaan ringan, menunjukkan sikap santai namun lucu dalam situasi tersebut. Meskipun diposisikan di sudut oleh Claire, dia tetap tenang dan berpengalaman dalam merespons situasi tersebut.
Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu Bab 1
"Ugh ...."
Claire Adhitama yang perlahan pulih kesadarannya merasakan sakit kepala yang menusuk. Tubuhnya terasa seperti digilas oleh mobil, ketidaknyamanan pada tubuhnya membuatnya mengernyit. Dia ingin mendorong tubuh yang menimpanya itu, tetapi tidak bertenaga sama sekali.
Dalam kegelapan, dia tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Claire hanya mencium wangi parfum Gucci yang khas dari tubuh pria itu.
Pria itu tidak bersuara sama sekali. Dia hanya mencumbu leher Claire dengan perlahan ....
Pagi harinya.
Claire tiba-tiba terbangun.
Dia terkejut saat menyadari dirinya sedang berbaring di tempat tidur tanpa sehelai kain pun yang menutupi tubuhnya. Di sampingnya, terbaring seorang pria asing yang membelakanginya.
Wajah Claire pucat seketika. Adegan semalam makin jelas dalam benaknya. Ternyata semua itu bukan mimpi!
Apa yang telah terjadi?
Dia hanya ingat, malam sebelumnya adalah ulang tahunnya. Dia merayakannya bersama Kayla, kemudian setelah minum minuman yang diberikan oleh Kayla, dia jadi tidak sadarkan diri!
Jangan-jangan, minuman itu bermasalah?!
Claire menggertakkan giginya dan turun dari ranjang. Dia berusaha menenangkan diri, lalu buru-buru membereskan pakaiannya dan melarikan diri.
Dia harus menanyakannya dengan jelas pada Kayla!
....
Sesampainya di Kediaman Adhitama, Claire melihat ayahnya yang duduk di sofa sedang menunggunya dengan wajah murung. "Ke mana kamu semalam?"
Teringat dengan adegan semalam, Claire mengatupkan bibirnya dan menjawab, "Aku ketiduran di rumah teman semalam."
Brak!
Ayahnya melemparkan selembar foto ke atas meja dan memaki, "Jelas-jelas kamu pergi ke hotel sama pria, berani-beraninya kamu membohongiku!"
Melihat foto itu, wajah Claire makin memucat. Di dalam foto itu, terlihat seorang pria asing yang sedang memapahnya masuk ke kamar hotel.
Kayla turun dari tangga dengan mengenakan sepatu hak tinggi sambil berkata, "Ayah, jangan emosi."
Sambil bicara, dia berjalan ke sisi Claire sambil pura-pura marah, "Claire, kenapa kamu melakukan hal begini? Sesuka apa pun kamu sama pria itu, tetap saja kamu nggak boleh melakukan hal itu sebelum menikah."
Claire tertegun sejenak. Apa maksudnya?
Jelas-jelas dia sedang tidak sadarkan diri saat itu!
Sesuai dugaan Claire, tidak mungkin Kayla berbaik hati merayakan ulang tahunnya. Ternyata semua ini adalah jebakannya!
👉👉📕Klik di sini untuk membaca bab populer lainnya📖
Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu Bab 2
Di bandara ibu kota.
Di antara kerumunan orang yang berlalu-lalang, muncul seorang ibu dan anak yang menarik perhatian banyak orang.
Lebih tepatnya, seorang ibu yang membawa tiga orang anak kecil yang imut dan cantik.
Wanita itu tampak dingin dan anggun. Dia menggendong seorang anak perempuan yang cantik dengan satu tangan. Anak itu memiliki rambut yang lebat dan bergelombang bagaikan boneka.
Di belakang mereka diikuti oleh dua orang anak laki-laki berwajah mirip yang tampan. Sepasang mata mereka berwarna coklat dengan kulit yang putih mulus, mereka benar-benar tidak terlihat seperti manusia sungguhan!
Wanita yang berdiri di depan mobil BMW itu melepas kacamata hitamnya. Melihat Claire yang sedang menggendong anaknya dan diikuti oleh dua bocah di belakangnya, dia menarik napas dalam-dalam.
"Buset, Claire, kamu sekali melahirkan tiga anak sekaligus?!"
Hal ini benar-benar mengagetkannya!
Yang lebih penting lagi, paras ketiga anaknya ini benar-benar mencengangkan.
Dia benar-benar penasaran pria tampan mana yang meniduri Claire saat itu!
Claire menurunkan anak perempuan yang digendongnya, lalu mengelus kepala ketiga anaknya dan berkata, "Ini adalah ibu angkat kalian, Candice Suryono."
Candice adalah sahabat akrab Claire. Saat itu, ketika Claire diusir dari rumah, dia langsung pergi ke luar negeri. Selama itu, Candice yang selalu menemaninya di luar negeri.
Setelah pergi ke luar negeri beberapa saat, Claire menyadari bahwa ternyata dia hamil. Dia pernah mempertimbangkan untuk aborsi, tetapi Candice membujuknya untuk melahirkan anak dalam kandungannya.
Demi kenyamanan hidup Claire selama masa kehamilannya di luar negeri, nona yang "keras kepala" ini menggadaikan barang antik senilai 12 miliar milik ayahnya dan memberikannya kepada Claire.
Jika bukan karena bantuan Candice, Claire sudah menjadi gelandangan setelah diusir dari rumah dan kartu debitnya juga dibekukan.
"Halo, Bu Candice!" panggil ketiga anak kecil itu dengan suara manja sambil membungkuk serempak.
Candice merasa gemas terhadap ketiga anak kecil itu, dia tersenyum dan melambaikan tangannya. "Duh, kalian benar-benar sungkan ...."
Anak kedua, Jerry, menoleh ke kakaknya, Jody, dan berbisik, "Ibu angkat kita ini kelihatannya agak bodoh ...."
Claire memegang kepala kedua anak itu dan berkata, "Apa yang kalian bisikkan?"
"Eh ...."
Anak terkecil, Jessie, membongkar rahasia kedua kakaknya, "Kak Jerry dan Kak Jody bilang Bu Candice kelihatannya agak bodoh!"
Kedua kakaknya terdiam. Anak ini benar-benar adik kandung mereka.
👉👉📕Klik di sini untuk membaca bab populer lainnya📖
Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu Bab 3
Claire menoleh dan bertemu dengan tatapan tajam pria itu. Ketika melihat penampilan pria itu, Claire sontak terkejut.
Kulit pria itu tampak putih halus dengan wajah yang tampan. Terutama sepasang matanya yang berwarna kecoklatan, seakan-akan menyimpan rahasia yang sangat mendalam. Bibirnya yang terkatup erat tampak tipis dan menawan.
Wajah ini mirip sekali dengan Jerry dan Jody, bahkan warna mata mereka juga sama!
Saat melahirkan di Negara Sahara, Claire baru tahu bahwa ternyata anaknya adalah kembar tiga. Anak pertama dan kedua, Jody dan Jerry, sama sekali tidak mirip dengan ibunya.
Hanya anak terakhir, Jessie yang terlihat agak mirip dengannya. Namun, warna rambutnya yang hitam mengilap tampak mirip dengan pria di hadapannya ini.
Melihat pria ini, Claire langsung menundukkan pandangannya.
Siapa dia? Apa hubungannya dengan Kayla?
Javier menatap wajah Claire dengan alis yang berkerut. Wanita ini ....
Melihat Javier menatap Claire lekat-lekat, Kayla langsung menggertakkan gigi. Dia membatin, 'Sialan, jangan-jangan Javier mengenalinya?'
Tidak bisa, dia tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi!
Dia menggandeng lengan Javier dan berkata dengan wajah kasihan, "Maaf, Javier. Tadi memang aku terlalu emosional. Tapi, Vienna adalah jerih payah Ayah. Aku hanya ingin melindungi perusahaan ini."
Javier tidak mengabaikan ucapan Kayla, dia langsung berjalan ke arah Claire dengan ekspresi dingin. "Vienna akan bangkrut? Atas dasar apa kamu bilang begitu?"
Claire mencibir mendengar Kayla mengatakan bahwa perusahaan ini adalah jerih payah ayahnya. Ayahnya hanya menumpang ketenaran ibunya. Kayla benar-benar pandai membual.
Claire mendongak menatap Javier dan berkata, "Memang tadi aku berkata seperti itu, lalu apa maumu?"
Orang-orang di sekitar mereka langsung menarik napas dalam-dalam.
Berani-beraninya wanita ini membantah Tuan Javier! Apa dia mau diboikot?!
Melihat ekspresi Javier yang muram, Claire tertawa sambil menyilangkan kedua tangannya. "Kenapa? Kamu pacarnya ya, makanya mau membelanya?"
Huh, dasar pasangan sialan!
Orang yang bisa suka dengan wanita seperti Kayla, sudah pasti bukan pria baik-baik.
"Apa kamu tahu apa yang sedang kamu katakan?" tanya Javier.
Claire mengangkat alisnya, lalu berkata, "Tentu saja. Kalian yang merekrutku, tapi kalian malah sengaja mempersulitku di sini. Hebat sekali pelayanan di sini."
Merekrutnya?
Kayla tertegun sejenak. "Kamu ... kamu bilang apa? Sejak kapan Vienna merekrutmu?"
Sepertinya wanita sialan ini sudah gila?
"Ingatan Direktur Kayla mungkin nggak terlalu bagus ya. Bukankah sebulan yang lalu kalian yang menawarkan 2 triliun untuk merebutku dari Luxury? Kalau Vienna memang nggak tulus, kerja sama ini juga nggak perlu dilanjutkan lagi."
Semua orang terperanjat!
Ternyata dia adalah Zora, sang desainer perhiasan internasional yang terkenal?
Wajah Kayla berubah drastis ketika berkata, "Nggak mungkin. Mana mungkin kamu ini Zora ...."
Namun, saat pandangan dingin Javier meliriknya, Kayla langsung menghentikan ucapannya. Wajahnya terlihat merah padam karena malu.
👉👉📕Klik di sini untuk membaca bab populer lainnya📖