Unduh Aplikasi panas

Baca Bab Populer Benih Papa Mertua online lengkap | Ulasan buku

Ulasan Buku Bakisah.com 2024-05-02 09:08:05 14

Baca Bab Populer Benih Papa Mertua online lengkap | Ulasan buku

Masuki ranah emosional dan dramatis dalam buku "Benih Papa Mertua" karya Ayy, yang membawa kita ke dalam kehidupan rumah tangga Ashlan dan Tamara. Ashlan selalu menyalahkan Tamara atas ketidakmampuannya memberikan keturunan, hingga mengarahkan mereka menuju ujung perceraian saat kepercayaannya akan kesuburan sang istri mulai pudar. Namun, di tengah ancaman pecahnya pernikahan, Tamara dengan gembira mengumumkan kehamilannya, mengubah landasan hubungan mereka.

Meskipun tersulit dipercaya, Ashlan menerima berita itu meskipun pertanyaan tentang darah anak tersebut terus mengganggu pikirannya. Saat masa dewasa tiba, ketidaksamaan fisik anak dengan dirinya semakin menguatkan keraguan itu, mengungkap skandal yang melibatkan istrinya dan ayahnya. Pertanyaan pun timbul: Bagaimana ayah mertua yang mampu membuat istrinya hamil? Dan bagaimana kelanjutan hubungan rumah tangga mereka menghadapi kisah tragis ini?

Dalam belitan rahasia keluarga dan keputusan-keputusan berat, kita diajak untuk menelusuri peliknya kehidupan asmara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Temukan jawaban-jawaban yang tak terduga dalam pergumulan cinta dan pengkhianatan yang menyelimuti pasangan ini, menjawab teka-teki yang membingungkan namun mendebarkan sepanjang kisah ini berlangsung.

Bagian 1: Anda mungkin juga menyukai buku yang sejenis dengan Benih Papa Mertua

Jika Anda menyukai novel roman cerita dewasa, saya merekomendasikan 6 buku mirip "Benih Papa Mertua".

Sang Pengantin Pengganti: Membuat Kenangan Tentang Kita

Sang Istri Pengganti: Menikahi CEO Miliarder

Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati

Baca Sekarang

Baca Sekarang

Baca Sekarang

Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali

Baca Sekarang

Baca Sekarang

Baca Sekarang

Bagian 2 : Sinopsis Novel Lengkap "Benih Papa Mertua"

Ashlan selalu merutuki Tamara yang tidak bisa memberikannya keturunan. Ia sudah menduga jika istrinya mandul.Sampai di saat pernikahan terancam perceraian, Tamara dengan bangganya memberikan berita kebahagiaan, jika ternyata dirinya tengah hamil. Namun sulit dipercaya, akan tetapi Ashlan tetap mengakui, hingga setelah sang anak dewasa, Ashlan pun menyadari jika itu bukanlah darah dagingnya karena ia merasa tidak ada kemiripan di wajah. Skandal sang istri dan ayahnya pun terbongkar saat itu.Lalu bagaimana sosok sang ayah yang mampu membuat istrinya hamil? Dan bagaimana kelanjutan pernikahan mereka?

Bagian 3: Karakter utama Benih Papa Mertua

Laki-laki (Ashlan): Ashlan, suami yang selalu menyalahkan Tamara karena ketidakmampuannya memberikan keturunan. Saat pernikahan mereka terancam perceraian, Tamara mengumumkan kehamilan yang tiba-tiba, yang direspon oleh Ashlan meskipun merasa ragu tentang kebenaran kehamilan tersebut. Setelah anak dewasa, Ashlan menyadari bahwa anak itu bukan darah dagingnya karena tidak ada kemiripan fisik.

Perempuan (Tamara):Tamara, istri Ashlan, yang mendapat kesulitan karena kemandulan yang membuat suaminya, Ashlan, merasa frustrasi. Kejutan kebahagiaan datang saat ia mengumumkan kehamilan, meskipun situasinya menjadi semakin rumit setelah terungkap bahwa anak tersebut bukanlah dari Ashlan. Skandal antara Tamara dan sang ayah mertua terbongkar, mempertanyakan bagaimana hal ini semua berakhir dan hubungan pernikahan mereka berlanjut.

Bagian 4: Bab paling populer dari Benih Papa Mertua

Benih Papa Mertua Bab 01. Istri Mandul

Sudah dua tahun pernikahan, tetapi Tamara belum juga dikaruniai seorang anak, sehingga sang suami selalu mengatakannya mandul. Jika bicara soal cinta, mungkin kalau sudah tidak ada, Tamara tidak akan sanggup melihat suami yang dicintainya kerap berselingkuh.

"Mau ke mana lagi kamu, Mas?"

Tamara Lusita, perempuan malang yang rela meninggalkan masa mudanya karena menikah di usia remaja demi kerja sama para orang tua yang ingin segera memiliki cucu.

"Jangan cari aku, mungkin aku pulang besok!" jawab Ashlan.

Ashlan Deonelando, pria muda berbakat yang menjadi pengusaha sukses, meski belum lama ia lulus pendidikan. Berkat sang ayah yang menjadikannya penerus, Ashlan dikenal sebagai pria rich di usia muda.

"Mas, buat apa tiduri banyak wanita tapi gak ada yang bisa buat hasilin anak. Kapan aku bisa dihargai sebagai istri?!" hardik Tamara yang merasa yakin jika suaminya ingin berkencan dengan perempuan lain.

"Kamu sendiri bagaimana? Aku tiduri mereka karena kebutuhanku sebagai pria yang ingin kepuasan. Bukan untuk menghasilkan anak. Apa gunanya aku punya istri tapi gak bisa hamil, sementara tujuan kita menikah memang untuk itu!"

"Lalu apa juga gunanya aku sebagai istri, tapi kamu sendiri mencari kepuasan yang lain? Mas, dua tahun pernikahan belum lama, kita butuh proses!" lantang Tamara, mulai merasa sesak di d**a.

"Memang belum terlalu lama, tapi bagaimana orang tuamu yang sudah bawel ingin punya cucu?" Ashlan pergi melangkah, tanpa ingin tahu air mata sang istri sudah mulai berjatuhan. Sebelum benar-benar menghilang, ia berkata, "Mandul tetap saja mandul!"

Tamara terduduk lemas, meski yang ke sekian kali ia rasakan itu, tetapi tidak kuat jika selamanya harus dirasakan. Hampir satu tahun ia mendapat perlakuan tidak baik dari suaminya. Namun, yang bisa ia lakukan hanya menangis dan pasrah karena rasa kecintaannya yang begitu besar.

"Kemungkinan bukan aku yang mandul Mas, tapi kamu!" gumam Tamara, tertindih dengan suara tangisnya.

👉👉📕Klik di sini untuk membaca bab populer lainnya📖

Benih Papa Mertua Bab 02. Sedikit Tergoda

Ternyata pernyataan semalam hanya sebuah kekesalan semata, saat di mana seseorang berkeputusan dalam kondisi mabuk. Ashlan tidak sama sekali membahasnya pagi ini, ia bahkan menerima pelayanan Tamara seperti biasa.

"Aku pulang malam, jangan sekali-kali mencari kabar dengan temanku, kalau sudah waktunya, aku akan pulang. Paham?"

"Baik Mas, hati-hati!"

Ashlan pergi tanpa menanggapi. Mungkin umumnya suami berangkat bekerja ada aksi cium tangan atau kecup kening, maka untuk Tamara itu tidak berlaku.

Baginya tidak masalah seberapa dinginnya sikap sang suami, asal jangan ada pembahasan cerai, sudah cukup membuat hati tentram. Karena cuma itu yang selalu ditakutinya.

Meninggalkan kamar, Tamara beranjak turun ke bawah. Mengingat aktivitas pagi yang selalu ia kerjakan, yaitu menanam, ia ingin segera melihat tumbuhanya hari ini. Namun, baru tiba di halaman depan rumah, Tamara disuguhi pemandangan yang membuatnya tersenyum.

"Astaga, bisa-bisanya aku tergoda lihat kebugaran papa, tapi aku rasa mas Ashlan saja memang gak sebagus itu badannya. Papa apik banget jaga hidup sehat," batin Tamara.

"Ara, bisa ambilkan handuk papa? Ada di sofa sana!" titah Arei.

"Ah, baik sebentar Pa!" Akhirnya lamunan Tamara buyar, ia bergerak mengambil handuk untuk ayah mertuanya.

Kemudian ia menyerahkan handuknya, sambil menyaksikan bagaimana pria dewasa itu membersihkan peluh di sekujur tubuh.

"Bagaimana dengan suamimu?"

"Sudah gak dibahas Pa, aku rasa semalam karena mabuk dia bicara begitu!"

"Terus, gimana sama tawaran Papa semalam? Kamu mau punya anak 'kan?"

Tiba-tiba Tamara mengingat sesuatu, tetapi baginya sungguh hal itu tidak wajar.

"Apa maksud Papa berhubungan? Meminjam benih? Astaga, cara macam apa itu?" batinnya.

"Tapi dengan cara apa, Pa?"

"Program bayi tabung dengan menggunakan sel telur papa, tapi kalaupun kamu mau langsung, papa gak keberatan. Maaf Tamara, bukan bermaksud ingin berhubungan intim denganmu, tapi salah satu cara itu bisa buat kamu hamil. Program bayi tabung pun gak memungkinkan bisa berhasil, tapi kita coba dulu!"

👉👉📕Klik di sini untuk membaca bab populer lainnya📖

Benih Papa Mertua Bab 03. Tuntutan Suami dan Orang Tua

Setelah mampu membuat pengertian untuk sang mama, Mira akhirnya pulang meski membawa perasaan kecewa. Harapannya begitu besar, sementara Tamara hanya bisa merutuki nasibnya.

"Andai aku punya kakak atau adik perempuan, mungkin bukan aku satu-satunya yang diharapkan mama."

Saat melamun begitu, tiba-tiba ayah mertua datang membawa makanan, sesegera ia menetralkan kondisi.

"Makan dulu. Semalam, papa sempat cek suhu badan kamu, panas banget!" ucap Arei menyentuh kening menantunya.

Tamara tidak mau menjawab, ia sedikit terharu dengan perhatian penuh dari mertuanya. Di antara orang tua dan suaminya, hanya perlakuan Arei yang bisa membuat Tamara merasa hidupnya berarti.

"Andai, sikap suami aku tukeran dengan papa, gak tau sebahagia apa aku. Sekarang kenyataannya dia cuma mertuaku."

"Pasti mikirin tagihan orang tua lagi ya? Wajar Ara, buk Mira cuma bisa berharap di kamu," ujar Arei sembari menyuapi Tamara.

Perempuan itu tersenyum getir. "Aku cuma heran, kenapa papa baik banget sama aku?"

Arei terkekeh, merasa lebih heran dengan pertanyaan menantunya. "Aku yang lebih heran dengan pertanyaanmu itu Tamara. Aku memang seperti ini dari dulu. Bagiku orang-orang yang menjadi keluarga harus aku beri kasih sayang penuh, supaya kehadirannya merasa berharga."

"Terima kasih, Pa!" balas Tamara tersenyum simpul.

"Mungkin karena kamu sering dapat perlakuan buruk dari anak papa, jadi merasa perlakuan papa sangat baik. Papa, cuma mau kamu nyaman di sini, Ra."

"Boleh Ara peluk, Papa?"

Arei sampai menaruh piring makan, demi merentangkan tangan untuk menyambutnya ke dalam pelukan. "Dengan sangat senang hati!"

Tamara berhambur masuk dalam rengkuhan Arei. Lagi-lagi ia merasakan dekapan hangat yang entah kenapa ia rasakan itu bukan karena status menantu dan mertua.

👉👉📕Klik di sini untuk membaca bab populer lainnya📖